13. Satu Sama

1.9K 138 0
                                    

Dari sifat manis serta jahilmu membuat sesuatu tumbuh secara perlahan di dalam hatiku
Apa itu? Apakah aku kembali percaya akan cinta?

~Meysha Nalandhipa~

Meysha dan kedua sahabatnya tengah makan bersama di kantin sekolah. Ketiganya tertawa satu sama lain karena kelakuan Sisi yang salah memanggil orang yang dikira Meysha ternyata adalah kakak kelas mereka. Yang lebih lucu lagi adalah ketika melihat ekspresi Kakak kelas tadi yang begitu datar ketika dirangkul Sisi dari belakang.

"Hahaha, ngakak anjir," ucap Metha sambil tertawa terbahak-bahak.

"Datar banget mukanya kakel tadi waktu tiba-tiba dirangkul sama Sisi " Meysha juga tertawa.

Sementara Sang pelaku sudah mendengus kesal sedaritadi karena selalu diejek. "Udah dong ketawanya! Sisi malu tauuu!" pinta Sisi sambil menutup wajahnya.

Bukannya berhenti, Meysha dan Metha semakin menjadi. Kedua gadis itu tertawa tak henti sampai-sampai beberapa pengunjung kantin Ada yang melirik kesal ke arah mereka karena merasa terganggu.

"BERANI BANGET LO YA NUMPAHIN MINUMAN MURAHAN LO KE ROK GUE?!!"

Tawa Meysha dan Metha berhenti seketika kala mendengar bentakan tersebut. Tak jauh dari tempat mereka duduk ada teman seangkatan mereka tengah dibentak oleh Kakak kelas dengan rok yang basah terkena tumpahan minuman.

"Ma-maaf Kak. Saya bener-bener gak sengaja," ucap murid kelas dua itu terbata-bata karena ketakutan.

"Alah! Adek kelas kayak gitu jangan dikasih ampun, Mel," ujar Teman Amel memanas-manasi.

"Jelas dong! Dasar Adek kelas kurang ajar!"

Amel melayangkan tangannya ke arah pipi mulus milik Gadis berkacamata itu. Namun, belum sempat menyentuhnya tangan Amel sudah lebih dulu ditahan oleh seseorang. Caca mengangkat kepalanya dan mendapati seorang perempuan berambut sebahu tengah berdiri sebagai tameng untuknya. Metha dan Sisi sudah terbelalak ketika mendapati sahabatnya sudah berhadapan dengan Kakak kelas yang terkenal dengan kegalakannya. Tunggu, sejak kapan Meysha meninggalkan mereka?


"Jangan Mentang-mentang lo m senior jadi seenaknya sama Junior lo!" kecam Meysha.

Meysha menghempaskan tangan Amel dengan kasar kemudian menepuk-nepuk kedua tangannya seolah-olah baru saja menyentuh sesuatu yang menjijikkan. Membuat Amel dan ketiga temannya naik pitam. Dasar Adik kelas tidak punya sopan Santun, pikir mereka.

"DASAR JUNIOR KURANG AJAR!!"

Baru saja Amel hendak melayangkan tangannya untuk menampar Meysha, tetapi gadis itu dengan cepat menahannya dan memelintir tangan Kakak kelas songong itu ke belakang tubuhnya sendiri hingga Ia tak bisa berkutik.

"Jangan berani sentuh gue dengan tangan menjijikkan lo itu!" bisik Meysha tajam.

Meysha melepaskan Amel dengan mendorong tubuhnya, membuat kakak kelas itu terhuyung ke depan dan dengan sigap langsung ditangkap oleh teman-temannya. Meysha melirik Caca yang berada di belakangnya. Gadis itu terlihat bergetar karena ketakutan.

"Gak usah takut, ini bukan salah lo kok. Gue juga liat kalo si Senior ini yang sengaja nabrakin diri buat cari mangsanya. Ini tuh karma buat Orang-orang yang pake rok kurang bahan kaya dia," ucap Meysha sarat akan ejekan.

KaleviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang