Dalam hati Meysha Melafalkan nama-nama hewan yang ada di kebun binatang sejak pelajaran dimulai. Bukan tanpa sebab, alasannya yaitu karena Ia harus sekelas dengan perempuan yang dibonceng oleh Kalevi tadi. Dan lebih parahnya gadis itu sebangku dengan Meysha.
"Lo gak suka ya gue duduk di sini?" tanya Clarissa yang malah membuat kuping Meysha memanas.
"Kalau gue gak suka lo udah gue tendang dari tadi kali!" desis Meysha.
"Ngomong-ngomong lo sama Kalevi ada Something?" tanya Clarissa.
Meysha menatap jengah perempuan di sampingnya. Cantik tapi kepo! Itulah yang ada di pikirkan Meysha terhadap Clarissa. Lagipula jika ada sesuatu antara dirinya dengan Kalevi, memang apa hubungannya dengan Clarissa?
"Bukan urusan lo! Lagian kepo banget sih jadi orang!" ketus Meysha.
"Cuma nanya doang kok, karena mungkin hubungan kalian gak akan bertahan lama."
Meysha Refleks menoleh ke arah Clarissa dengan tatapan elangnya. "Maksud lo apa?!"
"Suatu hari nanti lo juga tahu. Lagian bukannya tadi waktu di parkiran lo bilang gak masalah kan kalo Kalevi deket sama orang lain?"
Meysha diam. Benar juga apa kata Clarissa. Tapi entah kenapa Meysha merasa takut jika Kalevi pergi darinya. Apa ini? Bukankah dulu Meysha sangat menginginkan lelaki itu hilang dari kehidupannya.
Jika di dunia ini ada lomba menggerutu dan menghela napas terbanyak, mungkin Meysha lah pemenangnya. Sejak Clarissa duduk sebangku dengannya gadis dengan rambut sebahu itu tak hentinya menggerutu. Apalagi sekarang bangkunya ramai dengan teman-teman sekelasnya yang ingin berkenalan dengan gadis sok bule itu.
Jika tahu akan begini, lebih baik ikut Sisi dan Metha yang tengah latihan Cheerleaders saja."Clarissa, gimana rasanya tinggal di USA dari kecil? Enak gak?" tanya seorang murid bernama Jeni.
"Enak? Lo kira makanan!" batin Meysha.
"Enak gak enak sih," jawab Clarissa singkat dengan nada jumawa.
"Di sana cowoknya ganteng-ganteng ya?"
"Of course, They are Very Handsome and cool," lagi, Clarissa berbicara seakan-akan dirinyalah orang paling keren di Sekolah ini.
"Sok banget Bahasa Inggris dasar bulepotan!" Meysha menghina dalam hati.
"Kenalin gue sama temen bule lo dong, Clar," pinta Sani.
"Ok, nanti gue kenalin."
"Bule? Produk lokal aja kagak kalah saing. Contoh aja Dika, Satya, Kale-" meysha menggelengkan kepalanya ketika hampir menyebut nama Kalevi dalam hatinya.
"Lo kenapa, Sya?" tanya Jeni.
Meysha menoleh dan mendapati para ciwi-ciwi di sampingnya tengah menatap aneh. "Eh, gak cuma puyeng aja pala gue makanya gue geleng-geleng kepala," alibinya.
Teman-teman Meysha kembali melanjutkan obrolan mereka tentang para cowok bule. Sementara Meysha hanya bisa menelungkupkan kepalanya dengan tangan sebagai bantalan.
"Woy Lev, tumben ke sini."
Meysha refleks mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara Yoga yang tengah menyapa seseorang. Lev?
Benar saja, seorang lelaki bertubuh jangkung dengan cool nya berjalan ke arah bangku Meysha. membuat Murid-murid wanita di kelas menatapnya dengan tatapan memuja. Jangan remehkan pesona Ketua Pasukan Rajawali satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalevi
Teen Fiction# 1 badboy 08-12-2021 Meysha Nalandhipa, Si bad girl-nya Sma Rajawali. Jika biasannya ruang Bk adalah tempat keramat bagi para murid, tapi tidak dengannya. bagi Meysha ruang Bk adalah tempat dimana Ia bisa duduk santai sambil menikmati sejuknya AC r...