22. Terpesona

1.3K 94 0
                                    


"Coba pake yang ini."

Meysha hanya bisa menghela napasnya pasrah. Hampir lima kali Ia disuruh berganti baju oleh kedua  sahabatnya dengan alasan neko-neko. Tidak cocoklah, warnanya gak masuk lah, gak sesuai sama sepatu lah, dan banyak lagi alasan yang membuat kepala Meysha ingin meledak saja.

"Udah buruan, Meysha! Ini udah jam 7 lho!" ucap Sisi.

Meysha melangkah lunglai kemudian berganti baju di kamar mandi Sisi. Ya, gadis cerewet satu itu menyeret paksa Meysha untuk berdandan ke rumahnya. Karena memang Sisi yang mempunyai alat makeup lengkap tentunya. Hanya beberapa menit saja, Meysha sudah keluar dengan baju pilihan Metha.

"Tuh kan! Sisi bilang juga apa! Gak bagus, Metha!"

Meysha menghempaskan tubuhnya di atas kasur kingsize milik Sisi. "Udah lah gue gak usah dateng! Ribet banget!" keluhnya.

Metha dan Sisi langsung saja mendekati Meysha. Duduk di samping pacar dari Ketua Paswali itu.

"Jangan gitu dong, Meysha! Pokoknya Meysha harus Dateng!" bujuk sisi.

"Iya, Sya. Emang lo gak kasihan sama si Kalevi?" tambah Metha.

"Ngapain gue kasihan sama Bocah pemaksa kaya dia!" gerutu Meysha.

"Jangan gitu, Meysha. Sisi yakin kok Meysha udah suka sama Kalevi kan?" goda Sisi.

Boom! Pertanyaan itu membuat Meysha gelagapan. Seketika pipinya terasa memanas saat Sisi menanyakan perasaannya kepada Kalevi.

"Si-siapa juga yang suka sama cowok mesum kaya dia!" kilahnya.

"Jangan ngelak, Sya. Emang kenyataannya Lo mulai suka sama Kalevi," ucap Metha.

"Gak mungkin lah!" Lagi dan lagi Meysha menyangkal.

Sisi diam sambil mengamati Meysha dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Aha! Sisi tahu."

Dengan gerakan cepat Sisi menggeledah lemarinya yang hampir semua isinya telah Ia keluarkan dan kini berserakan di atas kasurnya. Sementara Meysha dan Metha menatapnya bingung. Sedang mencari apa gadis SMA bersikap Bocah SD itu?

"TARA!!!!" Sisi memperlihatkan pada kedua sahabatnya apa yang Ia cari sedaritadi.

Sebuah short dress cantik berwarna biru muda. Yang merupakan hadiah dari Mamahnya ketika Sisi berhasil masuk peringkat lima belas besar.

"Coba pake yang ini. Ini tuh dress lama aku. Tapi kayaknya cocok deh kalo Meysha yang pake," lanjut Sisi.

Meysha mengiyakan ucapan Sisi. Dan yang kesekian kalinya Ia masuk ke toilet untuk berganti baju. Semoga saja ini baju terakhir yang Meysha coba. Ia sudah sangat lelah bergonta-ganti pakaian.

"Gimana?"

Metha dan Sisi yang tadinya tengah bertengkar karena memilih bedak yang cocok untuk Meysha, sontak ternganga melihat Meysha yang sudah keluar dari kamar mandi dengan dress yang sudah melekat di tubuh idealnya.

"CANTIK!!" seru keduanya.

Dua gadis itu kemudian menarik Meysha dan mendudukkannya di meja rias. Merekapun segera merombak seluruh penampilan Meysha. Sisi bertugas di bagian wajah sementara Metha di bagian rambut. Metha Tak rumit dan neko-neko merias rambut Meysha. Karena dia yakin betul bahwa Meysha suka hal yang simpel. Toh mau didandani macam apapun Meysha tetap cantik.

KaleviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang