67. Musuh dalam Selimut

960 70 0
                                    

"Ada anggota Paswali yang berkhianat dan menjadi mata-mata buat Geng Scorpio."

Seketika suasana cafe yang ramai terasa menjadi hening bagi kelima pemuda itu. Atmosfer di sekeliling mereka terasa mencekam ketika melihat reaksi Kalevi. Ketua dari Pasukan Rajawali itu kini mengepalkan tangannya di atas meja. Wajahnya memerah dengan rahang yang mengeras. Inilah yang Bara maupun Ardan dan Reza khawatirkan sejak awal. Yang menjadi alasan ketiganya membisu ketika Kalevi bertanya.

"Pengkhianat? Di dalam Paswali? Jangan bercanda brengsek!" umpat Kalevi.

Riko meneguk salivanya susah payah ketika dihujami tatapan membunuh oleh Kalevi. Padahal Ia sudah siap dengan segala risiko yang akan diterima ketika memutuskan untuk memberitahu informasi Sensitif ini kepada Ketua Paswali. Namun, tak bisa dipungkiri hawa dari kemarahan Kalevi membuatnya terasa sulit untuk bernapas.

"Iya, sorry kalo informasi gue bikin lo tersinggung," ucap Riko.

Bara melirik pada Kalevi, sahabatnya itu tengah menatap lawan bicaranya seolah-olah Riko adalah mangsa yang siap untuk diserang, dan hal tersebut menambah rasa khawatir pada diri Bara. Ia takut jika Kalevi terbawa emosi dan tidak dapat berpikir jernih

"Tenang, Lev. Kita dengerin dulu penjelasan dari Riko," kata Reza menenangkan Kalevi.

"Lo tahu siapa pengkhianat di Paswali?" tanya Ardan.

Tadi Riko memang sudah memberi tahu Ardan, Reza, dan Bara terlebih dahulu jika ada pengkhianat di antara Pasukan Rajawali, tetapi anggota dari Pasukan Merpati itu belum sempat memberi tahu nama dari pengkhianat yang dimaksud.

"Yoga dan Tama."

"Bajingan!"

Kalevi bangkit dan menarik kerah baju Riko hingga mengundang atensi pengunjung maupun pelayan cafe karena kegaduhan yang diciptakan. Sementara ketiga sahabatnya sudah berdiri untuk menenangkan Kalevi.

"Lev tenang, jangan emosi dulu!" seru Ardan.

"Lo pikir lo siapa berani-beraninya nuduh mereka?! Nyari mati lo?!" Kalevi mengeratkan cengkeramaannya, membuat Riko kesulitan untuk bernapas.

Bara melepaskan tangan Kalevi dari Riko. Lalu ketika Kalevi menatapnya murka, Bara membalasnya dengan sorot mengerikan. "Duduk Lev! gue gak mau nonjok lo," ucap Bara dingin dan menusuk.

"Uhukk! Uhukk!" Riko terbatuk setelah cengkeraman Kalevi terlepas.

Terpaksa Kalevi mematuhi perintah Bara, lelaki itu duduk sambil berusaha mengontrol emosinya. Disusul Ardan dan Reza yang bisa bernapas lega karena Kalevi yang mulai tenang. Bara mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe, menatap penuh sesal kepada para pengunjung maupun pegawai cafe yang merasa terganggu kemudian kembali duduk dengan tenang, seolah tidak terjadi apapun.

"Lo punya bukti kalo Yoga dan Tama adalah pengkhianat Paswali?" tanya Bara.

Riko menggangguk.

Bara, Ardan, dan Reza bertukar pandang satu sama lain. Itu tandanya Riko bukan sekadar membual. Berbeda dengan Kalevi yang sekarang tengah memberikan tatapan membunuh kepada Riko. Selama ini baik anggota inti Paswali maupun anggota yang lainnya menjalin hubungan baik dengan Riko, meskipun lelaki itu adalah anggota dari Pasukan Merpati yang sering berselisih paham dengan Pasukan Rajawali, tetapi kali ini Kalevi tidak dapat mentolerir kesalahan Riko yang telah menuduh orang-orang kepercayaannya.

"Apa buktinya?" Kini Reza yang bertanya.

"Dari awal gue udah curiga sama mereka berdua. Mereka yang bertugas jaga keamanan sekitar markas kalian gak mungkin gak tahu kalo ada orang-orang mencurigakan yang berkeliaran di sekitar markas. Padahal Ardan dan Reza yang gak memantau setajam mereka aja tahu kalo ada orang mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar SMA Rajawali," tutur Riko.

KaleviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang