"Makasih ya Dik, udah mau nganter gue sampai rumah," ucap Meysha setelah turun dari motor Dika.
"Apa sih yang enggak buat Meysha," gombal Dika.
Meysha terkekeh, diikuti lelaki yang duduk di atas motor sportnya. Ahh, lebih baik seperti ini, melihat Meysha tertawa daripada menangis.
"Oh iya Lo gak papa bolos begini?" tanya Meysha.
Ini bukanlah waktu pulang sekolah. Bahkan mungkin saat ini di kelas mereka baru berlangsung jam pelajaran kelima. Setelah dari taman belakang sekolah, Meysha dan Dika memutuskan untuk membolos. Pergi ke sebuah warung makan di luar sekolah dengan memanjat tembok. Bercerita tentang banyak hal yang telah membuat Meysha terluka.
"Gak papa," kata Dika enteng.
Meysha kembali tertawa geli. Mulut Dika bisa saja berkata 'gak papa', tetapi wajahnya tak bisa menyembunyikan bahwa lelaki itu sedang cemas dan takut. Ini adalah pertama kalinya murid ranking satu paralelnya SMA Rajawali membolos. Jelas pengalaman yang menegangkan bagi seorang Dika Putra Mahendra.
"Apa gue bilang. Gue cuma bawa pengaruh buruk di hidup Lo," ucap Meysha memaksa tertawa.
Mulai lagi. Dika tidak suka jika Meysha mengatakan hal buruk tentang dirinya sendiri. Bagi Dika kehadiran sosok Meysha dalam hidupnya adalah sesuatu yang istimewa.
"Sekali lagi ngomong gitu, gue cium," ancam Dika.
"Berani nyium, gue sumpahin bibir Lo Jontor tujuh turunan."
"Gak bakal lah."
"Kok gak bakal?"
"Kan punya keturunannya sama cewek secantik Lo." Lagi, Dika kembali menggombal.
Plakk!
Meysha memukul helm full face milik Dika dengan kencang. Membuat kepala Dika bergoyang seperti hiasan yang sering dipajang di mobil.
"Sakit Sya," keluh Dika.
"Lagian dari tadi gombal melulu. Udah sana balik," usir Meysha.
"Iya-iya! Jangan lupa Minggu pagi belajar bareng lagi di rumah gue," kata Dika mengingatkan.
"Males."
"Sya, nilai Lo sama cowok sialan itu tanggung jawab gue sekarang. Kalo sampai nilai kalian jelek, gue juga yang bakal diceramahin Bu Dona."
Bahkan sampai sekarang pun baik Dika, Meysha, maupun Kalevi tidak tahu alasan Bu Dona menyatukan mereka dalam 'kelompok belajar' ini. Guru BK satu itu memang selalu memiliki akal dan rencana yang tak terduga.
"Iya, Dika," jawab Meysha pasrah.
"Gue jemput Minggu pagi."
"Gak usah, kan belajarnya mau di rumah Lo."
"Biarin, gue gak mau Lo kenapa-napa." Tidak, ini bukan gombalan. Dika mengatakannya tulus dari hati yang paling dalam.
Mendengar cerita Meysha tadi, tentang bagaimana selama ini Ia diteror oleh seseorang yang tak dikenal membuat Dika kaget dan cemas bukan kepalang. Setelah sekian lama, gadis itu baru berani berterus terang padanya. Meskipun Meysha berkata bahwa akhir-akhir ini teror tersebut sudah mereda, tetapi rasa khawatir pada diri Dika tak kunjung hilang. Demi apapun Ia takut terjadi sesuatu kepada gadis yang sangat dicintainya itu.
"Terserah Dika Putra Mahendra aja lah. Meysha Nalandhipa ngikut aja," kata Meysha berpura-pura sok manis.
"Gak pantes!" cela Dika yang membuat wajah Meysha berubah datar. "Udah sana masuk, nanti gue pulang kalo Lo udah masuk rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalevi
Novela Juvenil# 1 badboy 08-12-2021 Meysha Nalandhipa, Si bad girl-nya Sma Rajawali. Jika biasannya ruang Bk adalah tempat keramat bagi para murid, tapi tidak dengannya. bagi Meysha ruang Bk adalah tempat dimana Ia bisa duduk santai sambil menikmati sejuknya AC r...