"Lo habis dari mana?" Tanya Nesya yang sedang duduk manis di bangku sambil memainkan ponsel miliknya
"Ketemu calon imam, eh" Aleta menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan nya
"Halu teros"
"Biarin, biar makin kreatif" ucap Aleta sambil menyibakkan tas nya yang letoy
"Apa hubungan nya bandeng"
Aleta menengok ke arah Nesya yang masih serius dengan ponsel nya dengan tatapan yang sulit si tebak. Nesya yang merasa jika dirinya di tatap orang di sebelah nya membuat nya menengok "Kenapa Lo" Nesya sedikit menjauhkan kepala nya dari posisi awal
Tiba tiba Aleta menaruh telunjuk nya di dagu dengan raut wajah orang yang sedang mikirin hidup "Bandeng itu bukannya kota ya?"
"ITU BANDUNG ULET"
"Hah? Emang ada Bandung ulet? Apa ulet Bandung" tanya Aleta yang tak jelas dengan ucapan Aleta
"Iiihh anjing"
"Eehhhh ngomong apa tadi"
Nesya sedikit memajukan kepala nya ke Aleta yang membuat Aleta memundurkan kepala nya juga "A n j i n g anjing" ucap Nesya di depan wajah Aleta
"Kok gitu ngomong nya, kasar tau"
"Biarin, mulut mulut gue, kok Lo yang sewot" dari muka nya Nesya ini tertampak jika ia sedang membuat kesal sahabat baru nya ini
Aleta mengerucutkan bibirnya "Nesya ga boleh ngomong kayak gitu lagi ya, kalo sampe aku denger Nesya ngomong kayk gitu lagi aku bakalan....." Aleta menggantung kan ucapan nya karna ia sedang berpikir
"Apa? Lo bakal apain gue?"
"Aku bakal rebut Ka Riki dari kamu"
"Ya udah, kalo Lo rebut Riki gue bakal rebut Reyno"
"Ambil aja lagian aku udah punya Ka Juan"
Nesya langsung menggebrak meja dengan tangan kanan nya yang membuat Aleta kaget. Untung saja di kelas nya hanya ada mereka berdua, siswa yang lain nya masih di luar kelas padahal sebentar lagi masuk
"LO UDAH PACARAN SAMA KA BEKU ITU?" ucap Nesya dengan tangan yang menunjuk entah kemana itu. Bukan nya menjawab, Aleta malah bengong sendiri "LO PACARAN KENAPA GA BILANG KE GUE?"
"WOI KAMBING" waktu itu Aleta di sebut tapir oleh Nesya, terus tadi bandeng dan sekarang menjadi kambing, apa hubungannya?
Nesya membuyarkan kebengongan Aleta.
Setelah tidak bengong Aleta menatap Nesya yang sedang menatap nya dengan pandangan yang kesal. Aleta menaik turunkan alis nya seolah bertanya 'kenapa kenapa' , 'ada apa ada apa' dan tak lupa dengan cengiran yang selalu ada
"Ah dasar anak bunglon" keluh Nesya yang langsung menabrakan kepala nya dengan meja pelan.
Sekarang Nesya menyebutnya bunglon, emang Aleta punya kemampuan berkamuflase atau berubah ubah? Daripada di sebut bunglon lebih baik di sebut power ranger
"Nes" Aleta menggoyangkan lengan kiri Nesya
"Bodo amat bodo amat" ucap Nesya dengan wajah yang masih terbenam di tangan kanannya
"Nesyaaa" rengek Aleta
"Bodo amat ya bodo gue ga denger" ucap nya lagi. Baiklah Aleta menyerah untuk membujuk Nesya lebih baik ia memainkan ponsel nya saja
Ia melihat status WhatsApp yang ada dan melihat nya dengan baik baik. Sampai pada ia melihat pada foto yang tak asing. Aleta menekan layar ponsel nya supaya status yang ia lihat tak ilang, ia membacakan caption di bawah foto itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama
Teen Fiction"Orang yang pernah gue sayang dan cintai bakal balik lagi ke kehidupan gue" Gimana rasa nya cuman di jadiin plampiasan? Gimana rasa nya jadi peran pembantu di saat peran utama hilang? Dia yang di kira benar benar sayang, ternyata hanya sekedar berb...