36

42 4 1
                                    

Kini di ruang makan rumah Aleta berada Papa, Mama, Tony dan Arsya. Setelah tau kalau Arsya akan mendatangi rumahnya, Papa dan Mama sangat sennag dan menyambut Arsya dengan baik.

Di meja makan pun mereka tetap bercanda gurau setelah menyelesaikan makan malamnya.

Kenapa aku ngerasa mereka deket banget, tapi asing buat aku? Apa ada yang salah sama aku?

"Heh"

Lamunan Aleta buyar karena terlempar kulit jeruk oleh Tony.

"Ihh apa apaan sih abangg" Gerutu Aleta sembari melempar kembali kulit jeruk tadi.

"Tuh kamu liat Sya, mereka terus aja berantem kalo ketemu dirumah. Tapi, kalo salah satu dari mereka gak ada dirumah pasti aja nyariin" ucap Papa sembari menghabiskan makannya.

Arsya pun hanya terkekeh pelan.

"Bang Tony duluan tuh yang mulai Pa"

"Suruh siapa ngelamun" ucap Tony sembari mengejek Aleta yang menbuat Aleta naik pitam.

"Eh udah udahh, ga enak loh ini ada Arsya" ucap Mama menengahi Aleta dan Tony.

"Gapapa tante, itung itung inget masa lalu"

Mama mengangguk. "Tambah lagi tuh, nasi nya masih banyak"

..........

Arsya dan Tony tengah duduk di teras depan sembari menghisap rokok mereka masing masing. Mereka satu sama lain berbagi cerita katena tidak lama bertemu, dan Arsya menanyakan bagaimana perkembangan Trexy selama Arsya tidak ada. Fyi, Arsya adalah ketua sebenarnya geng Trexy, tapi karena ia balik ke Jakarta maka dari itu ia serahkan sementara pada panglima Trexy yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tony.

Diangkatnya Tony sebagai ketua Trexy berarti dibagian panglima kosong dan Tony memilih Juan untuk mengisi kekosongan itu, ditambah lagi ia mempunyai kemampuan bela diri.

"Selama gak ada gue, gimana Trexy? Ada masalah?" Ucap Arsya sembari menghembuskan asap rokok nya.

"Lo ngeamanahin Trexy ke orang yang bener bro, jangan khawatir" jawab Tony santai. "Kapan lo balik Jakarta lagi?"

"Abis libur semester ini"

"Lah, lo sekarang libur semester? Cepet amat"

Arsya mengedikkan bahu nya, "Kampus gue emang suka beda dari yang lain, tapi temen temen gue juga belum pada libur"

"Nih pasti gara gara lo udah nyelesein tugas lebih awal lo. Emang dasar pinter"

"Ya kagak lah. Gue cuman kangen aja sama seseorang, makanya gue inisiatif ngerjain tugas cepet"

"Btw, Aleta gak inget sama sekali?"

Tony menggeleng. "Seperti yang lo liat, dia sama sekali gak ngenalin"

"Sayang banget"

"Bang Tony!" Suara menggelegar Aleta terdengar sampai keluar.

Tony pun melirik kearah Aleta yang sudah berada di depannya. "Apa cantik?"

"Gausah cantik cantik. Aleta mau ngomong serius sama abang"

Laki laki itu mengangguk. "Disini?" Tanya nya.

Aleta sempat melirik kearah Arsya dimana cowok itu menatap nya.

Aku ngomong disini aja kali yah? Lagian Kak Arsya gak akan tau orangnya juga, maybe... masa bodo ahh!

"Disini aja" ucapnya. "Abang harus jujur sama Aleta,"

"Apa?"

"Yang bikin Kak Juan masuk rumah sakit itu abang kan?"

Cinta Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang