Juan membawa Amanda di jok belakang motor nya. Di bawah dingin nya angin sore hari, kedua pikiran mereka itu sedang bercampur aduk, mereka merasa tak enak pada Aleta.
"Cara lo kaya gitu ke Aleta salah Ju"
"Gue tau"
"Jangan gitu lah Juan, kamu harus minta maaf yah sama Aleta"
"Gue juga mikir nya gitu, tapi gue gatau dia bakalan maafin gue apa ngga"
"Tapi beneran gue kaget deh kalo masih mau sama gue, padahal gue udah nyakitin lo"
Juan diam tak bersuara, ia hanya fokus mengendarai motor nya di jalan raya yang padet oleh orang pulang kerja.
"Lo.. mau buka lembaran baru sama gue?"
Deg
Juan kaget dengan pernyataan Amanda.
"Lo kalo ngomong di pikir dulu"
"Tapi itu boleh dicoba" lanjut nya
........
Sejak pulang bersama Reyno tadi, Aleta tak henti henti nya menangis. Entah saat makan malam, saat belajar, saat mandi juga masih tetap menangis. Sejak dari tadi juga Tony terus bertanya pada Aleta alasan kenapa diri nya menangis.
Namun jawaban yang di beri kan Aleta tetap sama saja. Menggeleng dan menggeleng.
Sebagai seorang Kaka laki laki, Tony merasa ia telah lalai untuk menjaga ade nya. Seharusnya ia sebagai Kaka menjaga dan melindungi Aleta, dan tak membiarkan satu tetes air mata pun keluar dari mata ade kesayangan nya.
Aleta membenamkan wajah nya yang sudah kusut ke bantal. Sesakit itu kah patah hati? Ia tak pernah merasakan nya soal nya, walaupun banyak mantan.
"COWOK TERUSS..." ledek Tony di balik pintu kamar Aleta. Ia ingin membuat Aleta tertawa lagi. Lagi pula alasan Aleta menangis bisa di tebak oleh Tony.
"DIEM JOMBLO" balas Aleta nyelekit
Bantal Aleta menjadi saksi berapa banyak air mata yang keluar dari cewek tersebut. Tangan nya pun memeluk boneka ayam pemberian Juan. Ia tak sadar sedang memeluk boneka pemberian dari seseorang yang sedang ia kesal sekarang.
"Nih boneka ngapain lagi di sini" Aleta sedikit mendorong boneka yang masih ada di tangan nya
"Kalo liat kamu jadi makin kesel tau ga" boneka ayam itu sekarang tergeletak di kasur setelah Aleta melempar nya ke tembok dan terpantul lagi ke kasur
"Tapi kamu lucu..." Aleta mengambil kembali boneka itu dan memeluk nya
"Kenapa sih kamu harus dari dia!"
Aleta kembali menangis sejadi jadi nya.
"GAMAU CINTA CINTAAN LAGI!!!"
"Aleta.." suara yang lembut itu mengalihkan perhatian Aleta
"Siapa itu?" Jawab Aleta yang masih tersedu sedu
"Ini gue, Oca"
"Oca mana?" Tanya nya memastikan "Oca anak blok sebelah bukan?"
"Ini gue Rosa Anindita yang cantik pacar Tony Kaka Lo" jelas Rosa yang sedikit berteriak dari balik pintu kamar Aleta supaya di dengar oleh yang di dalam
Dengan wajah yang masih sendu, Aleta mengingat ingat. Setelah ingat, ia turun dari kasur sambil memeluk boneka ayam berjalan ke arah pintu. Ketika pintu itu terbuka, Aleta menemukan seorang perempuan cantik yang berdiri di samping laki laki yang jelek menurut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama
Jugendliteratur"Orang yang pernah gue sayang dan cintai bakal balik lagi ke kehidupan gue" Gimana rasa nya cuman di jadiin plampiasan? Gimana rasa nya jadi peran pembantu di saat peran utama hilang? Dia yang di kira benar benar sayang, ternyata hanya sekedar berb...