Bagian 10

1.4K 136 116
                                    

Sehun berada di kantornya, di kantor farmasi. Sedang kantor entertaimentnya dia limpahkan seluruhnya pada Byun Baekhyun.

Chanyeol datang berkunjung, sebeb kemanapun Sehun pergi, lelaki itu akan ada. Chanyeol masih betah membahas tentang pertemuannya dengan Sejoo semalam tadi.

Sehun tak menanggapi lebih tapi ia kemudian mengatakan telah bertemu dengan ibunya Luhan dan kenyataan bahwa Luhan dengan yang lain membuat sudut hatinya tak rela.

"Jika benar adanya begitu, aku akan mencoba mengerti, tentu, jika Luhan bahagia. Tapi Chanyeol, aku masih merasa ada yang mengganjal." Gumam Sehun dan Chanyeol menunggu lanjutannya.

"Aku sudah mencari apapun tentang Luhan di internet maupun di data perusahaan, tapi tak ada satupun yang muncul. Seakan Luhan tak pernah ada di dunia. Bukankah itu aneh?" tanyanya berharap Chanyeol juga sepakat.

"Ya.. Itu aneh ketika Luhan adalah pengacara besar dan diandalkan diperusahaan." Sehun mengangguk membenarkan, dia juga berpikir serupa.

"Bisakah kau membantuku mencari tahu tentang keberangkatannya ke China waktu itu?" Chanyeol tentu menurutinya, karena dia juga penasaran dengan sesuatunya.

Chanyeol kemudian menghubungi rekan mafianya. Bernama Kris, dan dia mengirimkan data pada lelaki itu.

Empat tahun bukan waktu yang sebentar, tapi ketika itu berurusan dengan Kris si jenius, apapun bisa dilakukan.

Tak lama Kris datang dengan informasinya. Mengatakan tak ada satupun dengan nama itu berangkat ke China dari tahun yang disampaikan.

Sehun menjadi begitu bingung dan curiga. Lalu apa yang terjadi dan kemana Luhannya pergi?

Satu yang bahkan begitu aneh adalah, bahwa data Luhan begitu dilindungi, termasuk Kris tak bisa meretasnya. Ada dua pilihan, pemerintah menutup rapat dengan dalih uang, atau seseorang yang lebih hebat mengambil alih.

Dia harus bekerja keras, karena entah mengapa dia yakin seorang yang beberapa kali dipertemukan takdir adalah wanitanya.

Satu orang masuk keruangan mengganggu kegiatan keduanya, itu manager Choi yang membawa berkas yang harus ditandatangani Sehun.

Setelah lelaki botak itu keluar, Sehun memeriksanya tapi dia tercengang. Satu berkas terselip paling akhir penyebabnya.

Ia hampir berucap dan mengatakannya pada Chanyeol, tapi tuan Choi yang terburu masuk dan beralibi menanyakan apakah berkasnya sudah ditandatangani atau belum, membuatnya urung.

Dengan tanpa ekspresi Sehun menutup map dan menyerahkannya pada lelaki itu. Seakan dia tak tahu apapun.

Lelaki Choi itu merasa lega apa yang ia jaga bersama tuan Lee sepertinya tidak diketahui Sehun.

"Kau kenapa Sehun ah? Aku lihat kau sedikit kaget tadi?" tanya Chanyeol penasaran.

"Ya." katanya pelan, kemudian mengisyaratkan Chanyeol untuk mendekat agar dia bisa berbisik.

"Aku menemukan satu hal yang salah. Satu efek samping dari obat pudoxin. Kerusakan organ dalam termasuk tulang." katanya serius dan Chanyeol membulatkan matanya, ini bukan kasus yang mudah, pikirnya.

Sedang dilain tempat Irene mengunjungi kediaman Oh, berniat lebih mendekatkan diri lagi.

Jaejoong meminta maaf tentang perkataan sebelumnya, dia hanya salah bicara dan Irene hanya mengangguk maklum.

Kedua orang itu kemudian memasak bersama. Jaejoong mengatakan Irene cocok dengan apron pinknya, juga cara berpakaiannya sangat mirip dengan menantunya.

AMARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang