Bagian 21- no you, no me

1.1K 114 193
                                    

I suggest, Click ☝ for BGM.

Berjalan dengan angkuh menuju satu ruangan, Luhan masih sama dinginnya tanpa ekspresi sekaligus menawan dengan tampilan modisnya.

Sangyeon yang menyambutnya bahkan antusias.

Lelaki itu serupa tanpa berdosa walau Luhan jalas berujar tahu apa yang Sangyeon lakukan selama empat tahun terakhir.

"Kau bukan tipe orang yang akan pergi ke penjara seorang diri kan? Mungkin dibeberapa kesempatan kau melibatkan namaku dalam kejahatanmu selama aku menghilang. Maka berikan satu posisi untukku di perusahaan." Luhan menyela dalam setiap sambutan omong kosong lelaki itu

"Tentu saja... Aku akan memberi apapun untukmu. Kau akan selalu berada di pihakku kan?"

"Bagus. Maka cepat singkirkan Oh Sehun dari posisi presdirnya. Sedang jangan menyentuh Baek Sejoo sedikitpun." Nyatanya kedudukan kedua lelaki itu masih sama kuat.

Kolega dan pemegang saham begitu berperan besar. melihat jejak Sangyeon sebagai CEO saat ini tak bisa diabaikan.

"Lalu mengapa dengan adik iparku?" Sangyeon jelas heran Luhan mengatakan demikian.

"Haruskah aku memperjelasnya? Kau pikir berkat siapa aku menjadi hancur seperti ini? Jauhkan dia dari pandanganku! Aku muak. Toh dia bukan orang miskin yang tak punya penghasilan sendiri dengan perusahaan sebesar itu." jawabnya tak acuh

"Bagaimana dengan ayah mertua?" pertanyaan yang hanya membuat Luhan menatap remeh.

"Jika aku membutuhkan ijinnya aku tak akan berada disini sekarang. Hanya lakukan!" perintahnya

Pertimbangannya masih jauh walau jelas Sangyeon ingin Sehun tersingkir. "Kau masih membencinya?"

"Masih? Itu bukan masih, tapi mengakar kuat. Hancurkan dia! Jangan biarkan dia kembali ke kantor utama!" berdirinya ia untuk perintah yang mutlak. Lalu apa yang lelaki Lee itu bisa lakukan selain menurutinya?

"Baiklah, mari bekerja sama seperti sebelumnya dan melakukan hal yang hebat." Sangyeon hampir bersalaman tapi ia mengurungkannya sedang Luhan menyeringai dalam senyumnya.

Keduanya beranjak pada pintu tapi Sehun datang tanpa diundang.

"Kau disini?" tak ada jawaban satupun

"Luhan?"

"Ck. Aku rasa kau tidak buta untuk melihatnya." tatapan tajamnya tak pernah lepas

"Apa yang kau lakukan? Jawab aku!" kalut untuk sadar yang baru menghampiri saat Sangyeon serupa penonton

"Aku rasa itu bukan urusanmu!" memilih mengalihkan pandangan pada Sangyeon "Hubungi aku jika semuanya sudah siap!" kemudian beranjak pergi.

Serupa noda yang menempel di pakaian Oh Sehun membuntutinya. Sampai dimana hanya ada mereka berdua disebuah lorong.

Luhan berbalik dan memangku tangan "Aku rasa bukan hanya aku yang berubah. Kau juga. Presdir, huh?"

"Bukan-"

"Ya selamat. Kau benar menepatinya. Berkata pada ayahmu asal aku lenyap kau mau mengambil alih perusahaan. Jadi sekarang lakukan saja seperti biasa. Anggap aku akan pergi seperti debu." langkahnya dihela tegas untuk emosi yang menggunung

Menatap nanar punggung disana, tapi Sehun masih harus menemukan jawaban untuk rasa penasarannya.

Pintu ruangan milik kakak iparnya ia buka tanpa salam.

"Mengapa dia ada disini?" tanpa ekspresi, tanpa basa basi

Tapi Sangyeon tahu kalut didalamnya.

AMARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang