Bagian 23- The love i committed

958 94 219
                                    

As always click ☝ for BGM.

Take it easy guys ini panjang...

Menyerah bukanlah jalannya. Jadi saat kedua orang didepannya bergenggaman erat, walau dengan putus asa Sehun mencoba peruntungan untuk melepasnya.

Genggaman kuat yang hanya akan terlepas jika pelakunya dengan suka rela mengurai.

Terkekeh miris saat benar Jongin menggiringnya pergi keluar bahkan sebelum ia berhasil akan tujuannya.

Sedang Luhan kemudian mendapatkan coat yang tertinggal dilantai dan memeluknya dengan pilu sebagai penyerta.

Pencium yang otomatis terkoneksi pada indera pembaunya, aroma Sehun yang tak pernah berubah sejak pertama kali dan dia sendiri yang memilihkan wanginya.

Tapi berlarut-larut bukanlah watak Xi Luhan. Setelah beberapa renungan wanita itu seketika bangkit dan menguatkan hatinya.

ノ(・ω・)ノ

Penyelesaian masalah bagi beberapa orang lelaki selain adu pukul adalah melampiaskannya pada minuman beralkohol.

Kedua pria itu entah bagaimana caranya, tapi mereka sampai di bar dan duduk bersebelahan.

"Kau harusnya berada di ring tinju sekarang. Kita harusnya sedang saling menghajar sampai kelelahan. Akan bagus sekali sebenarnya jika kau suka rela melepaskan Luhan." Jongin jelas sangsi akan omong kosong Oh Sehun diwaktu lalu.

"Kau mengucapkan akan berhenti jika dia meninggalkanmu. Kau seharusnya menghormatinya, Ikuti keputusannya!" Jongin melanjutkan, tapi yang diajak bicara hanya punya amarah dan melampiaskan pada minuman ditangannya.

"Keadaan mungkin akan berbeada jika kau seorang diri. Tapi kau punya ayah dan kakak iparmu dibelakang. Bagaimana bisa Luhan kembali pada keluarga itu saat mereka bahkan menyulitkan dia dan adik kembarnya? Orang-orang yang berusaha membunuh mereka. Pikirkan perasaannya! Bukankah kau menginginkannya bahagia?"

Dalam tunduknya, dengan pandangan putus asa Sehun memberitahu persepsinya. "Aku hanya ingin memastikannya sendiri. Entah ini karena dia benar ingin membalas dendam atau berpura pura untuk menjauh karena mencinta pun peduli padaku. Aku tidak tahu perisis apa yang ia tuju. Dia tak pernah berlebihan seperti ini. Untuk seorang yang tenang, dia sangat melewati batas."

"Sekali saja, bisakah kau menghilangkan keinginan dan egomu?" Mohonnya karena Sehun jelas begitu keras kepala.

Sehun sempat melirik rivalnya tapi kembali fokus pada sisi sebelumnya "Setidaknya biarkan aku memastikannya sendiri. Nanti... Nanti saat aku tahu jawabannya, aku akan memutuskan. Jika benar dia memilihmu, aku akan pergi dan menghilang. Setidaknya biarkan aku sampai di titik itu." intonasi yang datar terdengar jelas tapi maknanya siapapun akan tahu, lelaki itu seakan sedang bertaruh dipersimpangan hidup dan matinya.

Tak ada yang bisa Jongin lakukan lagi kemudian. Kedua orang yang sangat keras kepala dan membuat dirinya mengiba.

Tanpa sepatah katapun Jongin kemudian beranjak. Percuma saja kiranya dia berbicara panjang lebar sedang Sehun kokoh bersama pikirannya.

(っ´▽')っ

Setelah panggilan yang didapat, Luhan kemudian mengunjungi kediaman Oh.

Wajah pertama yang ia jumpai adalah mantan ibu mertuanya.

Wanita itu masih tetap sama. Sangsi terhadapnya, tapi kemudian Luhan punya hal lain untuk dikatakan "Jangan lagi khawatir, aku bahkan sudah memiliki pria lain yang lebih baik." yang kontan membuat Jaejoong terkejut.

AMARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang