Bagian 28

727 67 64
                                    

Sebelumnya

Luhan memunculkan diri dihadapan keduanya setelah pengang karena menguping.

Keduanya wajar terkejut karena tertangkap basah.

Pandangan yang Luhan beri tak ramah pada lelaki Lee itu.

"Aku rasa, aku juga tak akan melupakannya dengan mudah, Presdir Lee Sangyeon"

Sinis.

Amarah

"Aku juga tak akan melupakannya." Suara Luhan yang datang tiba-tiba membuat dua orang yang sedang terlibat percakapan itu menjadi terkejut.

Lalu Luhan dengan elegan berdiri dihadapan keduanya "Aku tak menyangka kalian akan bekerja sama untuk menghancurkanku." dengan senyuman miring itu dia menjadi sinis.

Tak ada satupun balasan dari keduanya lalu percakapan hanya mengudara milik Luhan seorang.

"Aku akan berbicara padamu di kantor, Presdir Lee. Untuk sekarang aku akan mengeluarkan pikiran serampangan dari gadis ini." ucapnya untuk didikan secara langsung pada Kim Irene.

"Ya, aku juga mempunyai beberapa pertanyaan. Jadi sampai jumpa di kantor wakil presdir."

Lelaki itu memang kentara hilang rasa malu saat bahkan dia terperangkap membuat hal licik.

Amarah

Oh Sehun sibuk dengan penyelidikannya.

Dia bersama bukti lolipop ditangan mengunjungi seorang polisi yang ia kenal dihalaman kantor polisi.

"Tolong lacak plat nomor ini karena bahkan itu tak ada stiker pemerintahan yang tertera." mulainya dan sang polisi menunggu hal lebih rinci.

"Tersangka utama adalah anak yang sedang di introgasi dengan kasus parah menyebabkan luka yang sulit untuk pulih."

Polisi itu terkejut. "Lalu bagaimana dengan korban?" tanyanya.

Kiranya jika itu ingin melibatkan hukum lebih panjang akan menjadi mudah.

Oh Sehun menggeleng lemah. "Korban tak akan menuntutnya. Daripada semua hal, bahwa masa depan anak itu juga harus diperhatikan menjadi pertimbangan."

Polisi menyayangkan hal itu tapi ia tak ada kuasa lebih jadi dia mengerti.

"Lalu, tolong periksa DNA dari liur di lolipop ini, mungkin ini akan memberikan petunjuk."

Keputusan kemudian telah tersimpul dan Sehun berniat menemui anak itu, Shin Kyung woo.

Saat dia sampai kantor terdalam, dia berhenti dibeberapa langkah, karena Il Sang yang menemani sang putra membuatnya sedikit merasa iba.

"Tidak. Pak, jika kau melihat riwayat anak ini, dia adalah yang terbaik bahkan jenius. Semua orang di negeri ini tahu itu." Paruh baya itu mencoba untuk membebaskan sang putra walau anak itu tak mau mengakui eksistensinya.

"Jangan anggap dia. Lelaki ini bukan ayahku dan aku tak mengenalnya." menjadi dingin.

"Nak, jangan begitu. Sekalipun kau membenci, walau langit menjadi terbelah, tak akan ada yang memisahkan ikatan darah kalian." Benar tugas polisi yang mengayomi saat sang paruh baya dihadapannya kehilangan kata juga wibawa.

"Kembali ke persoalan, jika kau tahu tumbuhan itu berbahaya, bagaimana jika Xi Luhan berakhir terluka?" tanya polisi saat Kyung woo mengakui perbuatannya beberapa saat lalu.

AMARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang