Sinopsis

122 18 9
                                    

Di sunyinya ruang UKS, Khara duduk menunggu seseorang yang tidak dia peduli dengan namanya.

"Kenapa harus gue sih, arghhh!!" cetus Khara.

Tak lama, anak yang sedari tadi Khara tunggu dari ketidaksadarannya. Akhirnya, anak itupun terbangun.

Khara memberikan sebotol minuman. "Minum nih!"
Kemudian, anak itu meminum air tersebut.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Apaan?"

"Gue nerima lo jadi pacar gue."

Seketika Khara syok dan terdiam.

"Wait!! Kapan gue nembak lo?"

"Gue nggak mau tau."

"Lo gila ya! Lo ngigau ya?"

"Gue nggak tidur."

"Gue nggak mau. Gue rasa lo tambah sakit deh, tunggu gue panggilin petugasnya dulu," ucap Khara setelah menyentuh keningnya.

Khara berbalik dan melangkah. Namun, tangan Khara dipegang oleh dia.

“Kemana lagi lo akan pergi, sejauh apa lagi lo mau melangkah. Larilah kemanapun lo mau. Jika lo sudah lelah, lihatlah kebelakang. Gue masih berdiri
menunggu lo untuk berhenti.”

"Apaan sih! Sok puitis lo. Lepasin, gue mau ke kelas. Gue rasa lo udah nggak waras deh!"

"Gue tau kok kalau lo juga suka kan sama gue?"

"Ngawur lo."

Khara melepaskan genggaman tangannya dan berjalan dengan cepat.

"Khara Yua Holden! Lo denger nggak, gue mau jadi pacar lo."

"Ogah," cetus Khara.

♫♫♫

Aku dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang