5

38 15 0
                                    

Memantau dari jauh

♫♫♫

Saat ini mereka menjadi tempat orang berkerumunan.

“EH LO PUNYA MATA NGGAK SIH!!!!" ucap Atari.

Chaca tak terima dan berdiri. “LO YANG SALAH BEGO! LO YANG SALAH MALAH MENYALAHKAN ORANG! PUNYA MATA TAPI NGGAK DIPAKAI! DASAR CABAI IKAN TERI!"

Seketika, mereka menjadi pusat perhatian anak-anak di kantin.

My name is Atari Sely not ikan teri," ucap Atari sambil memainkan rambutnya.

“Lo berani sama Atari kita," ucap teman-teman Atari melangkah maju.

“MINTA MAAF NGGAK LO!" ucap Chaca.

“Hah! Apa lo bilang? Gue minta maaf sama dia? Hahaha! Jangan mimpi!" ucap Atari dengan tawa hina nan liciknya.

Khara berdiri dan menatap Atari karena kelakuannya sudah kelewatan.

“Awhh sakit ya lengannya?" ejek salah satu dari teman Atari.

“Cabe!" ucap Atari dengan sengaja mendorong bahu Khara. Lalu, Khara mendekati Atari perlahan dan menjambak rambutnya. Salah nyari target lo Atari.

“AWHH!! LEPASIN GUE NGGAK!" teriak Atari.

Sudah bukan hal yang tidak biasa itu dilakukan oleh Khara. Khara sewaktu kelas sepuluh adalah anak yang terkenal pembullyannya, sehingga banyak anak yang tak percaya dengan sikap dingin Khara saat ini.

“Gue nggak suka lo sakitin sahabat gue, mereka bukan lawan yang sepadan buat lo. Kalau lo mau, berhadapan aja sama gue. Gue nggak suka orang yang caper dan sok berani depan orang lain. Berani lo nyakitin sahabat gue? Habis lo sama gue," ucap Khara yang terdengar santai tapi mengancam. Setelah itu, Khara melepaskan jambakannya sehingga membuat Atari terjatuh.

“Lo tinggal minta maaf aja susah, baru dengan sombongnya menghina orang. Lo merasa paling suci?" sambung Khara.

“Minggir!"

Mendengar ucapan Khara itu membuat kedua teman Atari menghindar.

Atari Sely adalah anak terpandang di sekolah, bodynya yang bagus dan dia pemimpin Childres di sekolah. Sayangnya, sifatnya yang tidak sebagus bodynya. Entah mengapa dia terpilih menjadi Childres sekolah SMANSEL.

♫♫♫

Di tempat lain dalam waktu yang sama.....

DANGEROUS sedang berdiskusi tentang pemilihan ketua mereka selanjutnya. Mereka melihat ada kerumunan anak-anak. Ternyata, mereka adalah Khara, Chaca, Sila dan Atari Cs. Tetapi, Kevin terfokus pada Khara yang terjatuh dan memegangi lengannya.

“Sipit?" batin Kevin.

Melihat hal itu, tidak satupun anak yang mendekati mereka.

“Raja, lo nggak tolongin bebeb Sila?"

“Tenang aja, ada Khara jadi aman. Entar juga itu bakal kelar."

Mendengar perkataan dari Raja membuat Kevin mengerutkan dahinya.

“Benar tuh, Ja. Bentaran juga tuh Atari yang dibully balik," ucap Fery.

“Iya tuh benar," ucap Glen setuju.

Saat ini pandangan Kevin tertuju pada Khara yang bangkit berdiri. Tanpa Kevin percaya, Khara menjambak rambut Atari.

“Apa gue bilang. Atari emang gitu, nggak bosan-bosannya gangguin Khara," ucap Fery.

Aku dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang