Flasback
♫♫♫
Khara masuk kedalam rumah dan terbaring di atas kasur dengan memeluk komik tadi.
Flasback
Hari ketiga Khara Yua Holden di SMANSEL membuat dirinya sedikit gelisah sendiri, tak satupun anak yang dikenalnya. Saat itu Ketua Osis yang cakep yang anak-anak dibicarakan pun ikut turun tangan untuk membimbing siswa baru.
“Hallo!” sapa dia.
“Hai kak!” seru anak-anak.
“Nama gue Varrel Bima Satya, panggil aja Varrel. Gue kelas XI Ipa 6. Gue baru ikut turun ke lapangan karena gue sibuk.”
“Hai kak Varrel,” sapa ulang anak-anak.
“Kalian akan kami bimbing untuk pengenalan selanjutnya di lingkungan sekolah ini,” jelas salah satu anak Osis.
“Kalian akan kami bagi menjadi 8 kelompok.”
Saat pembagian Khara dapat kakak pembimbing yaitu Varrel, Ariel, dan Dita.
“Kelompok kita mau ngapain nih, Riel? Biar nggak garing!” tanya Dita.
“Main game aja gimana?”
“Setuju! Lo Varrel gimana, setuju?”
“Gue ikut aja.”
“Oke, kita main gombal-gombalan gimana? Kalian setuju?” tanya Dita pada anak-anak.
“Setuju!!” seru anak-anak.
Di kelompok kami ada 9 orang, 6 cewek dan 3 cowok.
“Nah pas nih! Gue digombal cowok-cowoknya, yang ceweknya lo berdua pilih sendiri,” jelas Dita.
“Oke. Biar adil kita dua suit aja deh, yang menang bebas milih,” ucap Ariel.
1..2..3...
“Gue menang, gue yang milih berarti!” ucap Varrel.
“Oke-oke.”
“Gue pilih lo, lo dan lo,” ucap Varrel menunjuk pilihannya. Dan Khara terpilih oleh Varrel. Kebetulan sekali bukan!
“Yang ketuanya maju dong,” ucap Dita.
“Kita suit yang kalah harus gombalin adek kelas,” sambung dita.
"Loh katanya kita yang digombal, kok jadi kita yang ngegombal?" ucap Ariel.
"Lo berdua laki bukan? Kalau laki ya gombalinlah masa cewek yang gombal," jawab Dita.
"Iya-iya," ucap Ariel mengalah.
"Nah, gitu dong!"
Dan ternyata Varrel kalah, jadi dia yang harus gombalin salah satu dari tiga adek kelasnya.
"Lo kalah nih Rel, berarti lo yang ngegombal. Hahaha!" canda Dita.
“Oke. Gue milih lo, maju sini,” ucap Varrel tunjuk kearah Khara.
Khara maju setelah Varrel memilihnya. “Apa, kak?”
“Kenalin nama dulu dong.”
“Khara Yua Holden.”
"Panggilannya?" tanya Varrel.
"Khara," jawab Khara.
“Ngapain nama lo panjang-panjang kalau ujung-ujungnya dipanggil sayang juga.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan kamu
Teen Fiction-Ketika angin mencairkan sebuah es batu- Katanya, seseorang dapat berubah hanya karena tidak sengaja ditemukan oleh perlakuan. Ketika seseorang berumur 17 tahun, di situlah orang sudah mulai beranjak dewasa dan mengenal yang namanya jatuh cinta...