Kejar terus
♫♫♫
Chaca mengejek Raja yang diajak oleh Sila.
"Ciee diajak Sila," canda Chaca.
"Iya dong, emang kayak lo ngarep mulu diajak sama Arkan!" ucap Raja dari depan pintu dengan menjulurkan lidahnya.
"IS!! JAHAT LO, JA!!" teriak Chaca.
Mereka berpencar dan pergi ketempat kerohaniannya masing-masing.
♫♫♫
Khara dan Sila masuk kedalam kelas dua belas ipa enam di mana itu tempat mereka beribadah. Kemudian, masuklah Kevin, Raja dan Glen. Saat ini, suasana kelas cukup ramai. Banyak yang heran melihat hadirnya sosok asing yang masuk kedalam kelas itu.
“Itu cowok yang jadi pahlawan tadi pagi, kan?”
“Eh iya kayaknya!”
“Dia seriusan masuk kelas ini?”
“Nggak nyangka ternyata dia masuk sini.”
“Cakep ih!”
“Kakak kelas idaman!”
“Itu anak baru di sini, kan?” Banyak anak-anak yang berbisik-bisik karena kehadiran Reyhan.
20 menit kemudian, siswa-siswa itu keluar dari kelas.
"Kantin yok Sil!"
"Ayo, gue haus juga nih!"
Sesampainya mereka di kantin, mereka duduk di tempat biasa.
"Lo yang pergi pesen ya? Gue mager."
"Yaudah mau apa?"
"Biasa."
"Es Capuchino?"
“Iya Sil.”
"Lo dari pagi belum makan nasi loh. Entar kalau lo sakit."
"Gue nggak lapar kok."
"Yaudah. Gue tinggal sendiri nggak apa-apa, kan?"
"Iya." Khara memasang headset bluetooth miliknya dan membuka komik kembali. Tanpa Khara sadari, anggota DANGEROUS menghampirinya.
"Hai Khar!" ucap Raja dan tak ada repon darinya.
"Sombong amat lo, Khar!" cetus Glen. Kevin melihat ke arah telinga Khara, ternyata Khara sedang memakai headset.
"Wajar dia nggak dengerin lo pada. Lihat ini?"
Dengan lembut Kevin meletakkan rambut Khara di sela-sela telinganya, dan terlihat headset tersebut. Kemudian, Kevin melepaskan headset tersebut dari telinga Khara. Raja dan Glen terkejut melihat yang telah dilakukan oleh Kevin saat ini. Sebelumnya, tidak ada yang berani mengganggu Khara saat seperti ini. Khara merasa tergangu dan melirik ke arah Kevin. Khara benar-benar kesal dan menatap Kevin dengan tajam.
"Eh ...eh ...eh! Khara, ehm-m ...a-anu ....Kevin nggak salah, dia cuma bantuin gue. Soalnya tadi gue manggil lo," jelas Raja.
Khara tetap tak melepaskan tatapannya terhadap Kevin. Namun, Kevin terlalu fokus dengan ponselnya saat ini. Kevin juga tetap terlihat santai dan sibuk meminum minuman yang ada di tangan kiri nya.
"Jangan lama-lama lihatnya, entar naksir," cetus Kevin dan membuat Khara memutar kedua bola matanya.
"Mana Sila?" tanya Raja.
"Pesan minum," jawab Khara singkat.
Raja dan Sila sudah deket sejak kelas sepuluh namun tak ada ikatan apapun diantara mereka. Mereka sering ditanyakan oleh siswa lain karena kedekatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan kamu
Teen Fiction-Ketika angin mencairkan sebuah es batu- Katanya, seseorang dapat berubah hanya karena tidak sengaja ditemukan oleh perlakuan. Ketika seseorang berumur 17 tahun, di situlah orang sudah mulai beranjak dewasa dan mengenal yang namanya jatuh cinta...