Kakak Kelas
♫♫♫
Para siswa saat ini lengkap di dalam kelas. Khara sudah menegur anak-anak kelas yang belum mengganti seragam mereka.
“Nggak apa-apa kok. Lagipun, ini mapel matematika kan? Gue lagi males."
“Oke, gue udah memperingatkan lo."
“Iya brother."
Baru saja hendak Kevin ingin tidur di atas mejanya. Akhirnya, ibu Bohay datang.
“Selamat siang anak-anak!"
“Siang bu!"
“Kenapa masih ada yang belum ganti seragamnya? Mana Khara?" tanya ibu Bohay.
“Saya ibu."
“Kenapa kamu tidak menegur mereka. Kamu taukan, ibu tidak suka ada yang melanggar seperti ini."
“Kalian yang tidak mengganti seragamnya, maju kedepan!" ucap ibu Bohay. Lalu, Kevin, Raja, Arkan, Glen, Fery dan Rendy maju kedepan.
“Kalian lagi, kalian lagi? Kamu juga, siswa baru tapi udah bandel aja. Kalian itu suka banget ya dihukum! Kalian berlima udah berulang kali keluar masuk ruang BK, udah sering bolos, sering dapat surat panggilan tapi masih nggak jera-jera juga. Ditambah sama murid baru satu ini. Sekarang, kalian bertujuh Ibu hukum bersihkan halaman sekolah sekarang!" ucap ibu Bohay.
“Kami kan, berenam bu. Satunya siapa lagi?" tanya Raja.
“Ya sama ketua kelasnya juga, karena udah tidak bertanggung jawab."
“Tapikan, saya ud-"
“Menjawab kamu Khara, ibu panggil kalian semua ke ruang BK," ucap ibu Bohay memotong ucapan Khara.
“Sana ke lapangan, nanti ibu cek."
Mereka bertujuh menuju lapangan sekolah.
“Lagi-lagi, Khara ikut terkena karena ulah kita,” ucap Glen.
“Kasian Khara harus dihukum karena kita," ucap Fery.
“Gara-gara lo juga nih!” ucap Raja.
“Yang ngomong lupa kacang,” ucap Rendy.
“Salah gue,” ucap Kevin.“Udah, jangan salah menyalahkan satu sama lain,” ucap Arkan.
Mereka berpencar dalam tugas mereka.
Arkan berjalan mendekati Khara. “Maaf ya, Khar? Gara-gara kita, lo kena hukum juga.”
“Iya."
Saat tempat sampahnya sudah penuh.
“Vin, lo sama Khara buang sampah ya? Gue sama Arkan mau pungut sampah bagian di sana,” pinta Rendy.
“Khara bisa sendiri kok Ren," ucap Khara mengambil tempat sampahnya.
“Eh ....Biar gue bantu," ucap Kevin segera memegang sebelah tempat sampahnya.
Tempat sampah yang satunya dibawakan oleh Glen dan Fery. Hampir sampai diujung sekolah, Kevin mencoba membuka pembicaraan.
“Lo masih kuat nggak?"
“Iya."
“Lo sakit?"
“Nggak."
“Muka lo pucat tau. Udah biar gue aja. Lo tunggu aja di sini." Lalu, Kevin mengambil tempat sampahnya dan membawanya sendiri karena tempatnya juga sudah dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan kamu
Teen Fiction-Ketika angin mencairkan sebuah es batu- Katanya, seseorang dapat berubah hanya karena tidak sengaja ditemukan oleh perlakuan. Ketika seseorang berumur 17 tahun, di situlah orang sudah mulai beranjak dewasa dan mengenal yang namanya jatuh cinta...