Setelah 3 hari kejadian Velma demam, Jourell tidak pernah menampakkan wajahnya di depan Velma, Jourell takut jika dia melakukan sesuatu diluar kendalinya lagi. dan menyuruh Veronica untuk menemani Velma yang merasa bosan yang selalu ada di dalam rumah
"Nona, apa anda membutuhkan sesuatu?" Vero mendekati Velma yang sedang terlentang di sofa sambil menatap langit-langit
"entah lah, aku merasa sangat bosan! Vero, apa boleh aku meminjam dapurmu. Jika aku tidak boleh berenang, apa aku boleh memakai dapurmu?" Tanya Velma sopan, karena Vero selalu bersikap baik kepada Velma
"aku tidak tahu Tuan memperbolehkan atau tidak, tapi sepertinya dia akan pulang larut, jadi aku akan tutup mulut"
Velma mengembangkan senyumnya dan memeluk Vero "Terima kasih, kenapa aku merasa kamu sangat baik kepadaku"
"sejak dulu aku selalu menginginkan seorang anak perempuan, jadi aku begitu menyukaimu"
Velma tersenyum dan mengikuti langkah Vero menuju dapur
"lakukan apapun yang kau inginkan, aku akan kebelakang melihat pekerjaan pembersih taman"
"terima kasih Vero"
Velma segera membuka kulkas, Vero belum punya ide ingin memasak apa
"ahh, sepertinya sup ayam lumayan untuk menghangatkan badan" Velma segera mengambil beberapa bahan dan membuat sup yang dulu sering Laura buatkan untuknya, Velma merasa sangat rindu dengan kedua orang tuanya dan Adam. Dan dia harus bertahan terkurung selama sebulan di rumah ini untuk menyelesaikan dendamnya yang telah membunuh semua orang yang dia sayangi.
Velma terlalu menikmati momen memasaknya hingga tidak menyadari Jourell yang sedang memperhatikan Velma sedang bernyanyi dan menggoyangkan pinggulnya sambil mengaduk sop ayam yang sudah mau masak.
Vero yang baru datang ke dapur, kaget saat melihat Jourell sedang menatap Velma "Tu..." Vero baru saja akan meminta maaf, karena telah membiarkan Velma memakai dapurnya
Jourell segera menaikkan telunjuknya ke depan bibirnya "Ssttt" menyuruh Vero diam, karena mata Jourell masih menikmati aktifitas Velma yang membuat wajahnya terlihat senang, dan sudah lama Jourell tidak melihat wajah riang Velma.
Velma membalikkan badannya untuk mengambil mangkok, tapi Velma sungguh terkejut mendapatkan Jourell yang sudah ada didapur, Velma mundur mendadak hingga lengannya menabrak panci panas
"auuhhh.." Velma berteriak menarik lengannya yang terasa panas
Jourell berlari mengambil air es dan menarik tangan Velma ke wastafel dan menyiram lengan Velma yang memerah karena terkena panci panas. Velma meringis kesakitan menahan luka bakar.
"maafkan aku, ini bukan kesalahan Vero, aku yang memaksa menggunakan dapur ini" Ucap Velma, karena takut Vero akan dihukum karena mendapati Velma menggunakan properti rumah ini.
Jourell tidak menjawab kata-kata Velma "Vero.." Jourell memanggil Vero yang sudah ketakutan
"aku mohon, aku tidak akan melakukannya lagi" Velma sudah mulai menyayangi Veronica
Jourell tetap tidak menggubris kata-kata Velma "Vero, cepat ambilkan obat untuk luka bakar" Perintah Jourell dan Vero segera berlari mengambil obat "Ikut aku" Jourell menarik Velma ke ruang kerjanya
"duduklah, aku akan mengobati luka bakarmu" Velma mendudukkan dirinya di sofa ruang kerja Jourell dan Vero yang sudah memberi obat itu ketangan Jourell.
Jourell duduk disamping Velma, dan mengoleskan obat pada lengan Velma "apa sakit?" pertanyaan Jourell dan membuat mata Velma membulat, kenapa tiba-tiba suara Jourell terdengar lebih ramah
Velma hanya mengangguk "apa aku tidak salah dengar" batin Velma, Jourell sudah selesai mengolesi obat pada lengan Velma "terima kasih" Ucap terima kasih Velma sambil meniup-niup lengannya yang terasa panas
Jourell yang sejak tadi sedang menahan diri karena merasa sudah terpikat dengan kecantikan Velma, tanpa pikir panjang, Jourell menarik Velma dan mencium bibir Velma dengan lembut.
Velma tersentak dan mencoba mendorong dada Jourell dengan keras, hingga pagutan bibir Jourell terlepas, Velma mengatur nafas dan detak jantungnya yang terasa akan keluar, Velma mengelap bibirnya dan mengepalkan tangannya "beraninya kau.." Velma hampir memukul Jourell dan Jourell segera tanggap menangkis pukulan Velma dan mendorong Velma hingga terbaring di sofa.
Nafas keduanya saling memburu, hingga Velma bisa merasakan aroma mint yang keluar dari mulut Jourell
Jourell menahan kedua tangan Velma dan mengunci kedua kaki Velma saat Velma baru akan melancarkan tendangannya ke arah perut Jourell. Tanpa aba-aba kembali Jourell mendaratkan bibirnya di permukaan bibir halus Velma, Velma yang masih berusaha melawan tidak habis akal, Velma menggigit bibir Jourell hingga Jourell melepaskan ciuman dan kuncian pada tubuh Velma.
Jourell dengan senyuman licik, menyeka darah yang mengalir dari bibir bawahnya. Jourell begitu menyukai wajah kesal Velma "cepat ke meja makan, aku merasa lapar" Jourell meninggal Velma yang masih mematung kesal
Jourell dan Velma sudah duduk di meja makan, menikmati sup ayam yang dibuat Velma. Velma tidak memperdulikan Jourell, dia masih sangat kesal dengan tindakan Jourell
"aku suka masakanmu, mulai besok kamu bisa membuat makanan untukku?"
"aku tidak sudi"
"Hmm.." Alis kanan Jourell naik, sambil tersenyum "apa kau masih marah?"
"Wanita mana yang tidak marah diperlakukan seperti itu?"
"bukankah ini bukan yang pertama kali, aku sudah beberapa kali melakukannya padamu"
Kedua mata Velma membulat "kita tidak pernah melakukannya"
"ahh..mungkin kau lupa saat aku menyelamatkanmu terjatuh di kolam renang, bahkan aku sudah melihat seluruh tubuhmu" ucap Jourell bohong, padahal Jourell selalu meminta Veronica mengganti baju Velma
Velma sangat kesal, langsung berdiri dan meninggalkan Jourell yang masih tersenyum saat melihat wajah kesal Velma
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Want You
RomanceKehilangan orang tua dan ingatannya membuat Velma harus mencari tahu kebenaran dibalik semuanya dan seolah takdir begitu berperan mempertemukannya dengan Jourell, laki-laki yang menjadi target untuk membuka semua tabir kejahatan kelompok mafia besar...