Bab 7

12 1 0
                                    

Diana dengan mudah menciptakan alat peledak alami, memang itu yang selalu dia praktekan selama kuliah. Jika untuk club Jourell, Diana sudah menyiapkan beberapa buku yang didalamnya terdapat bubuk potasium nitrat yang tidak butuh detonator untuk meledakkannya sedangkan untuk rumah pribadi Benson mereka sengaja membuatnya lebih dramatis, Sarah sudah menyiapkan mini truk yang berpura-pura sebagai pembasmi rayap, dan didalam mobil sudah terdapat banyak tikus yang sudah mengkonsumsi selai kacang dan pupuk yang mengandung Potasium nitrat dalam jumlah besar.

Bisa dibayangkan jika tikus-tikus itu keluar, dan tanpa detonator, semua tikus itu akan meledak karena hawa panas dari tubuh tikus itu yang jadi pemicu ledakan. Dan dalam hitungan yang tepat, tikus-tikus yang jumlahnya ratusan itu keluar dari mobil dan memenuhi pekarangan halaman dan rumah Benson.

"1..2..3.." hitung Diana dari kejauhan sambil memantau dengan teropong binocular

"Duarr...duar...duar..." terus-terusan terdengar suara ledakan dan membuat semua orang yang tinggal di dalam berhamburan keluar dan merasa jijik melihat begitu banyak bangkai tikus yang sudah tidak berbentuk

"sayangnya Benson sedang tidak ada ditempat" ucap Diana sambil tertawa memberitahukan situasi dan kondisi dengan kedua temannya yang ada di tempat lain "ternyata hasilnya lebih mengerikan daripada prediksiku" lagi-lagi Diana tertawa bahagia dengan uji cobanya

"sepertinya Diana sudah mulai sakit jiwa" canda Sarah "baik kami yang akan melakukan aksi selanjutnya, byee" Sarah mematikan teleponnya

sekarang Sarah dan Velma bersiap-siap datang ke Club milik Jourell, Velma yang akan memastikan buku-buku itu di tempat yang pas dan Sarah akan mematikan semua sistem kamera pengaman di tempat itu.

Velma memasuki club yang selalu ramai itu dan memastikan buku-buku itu terdapat di dalam gedung, dan benar saja, semua sesuai rencana buku bisnis yang mereka kirimkan berada di dekat pembuangan sampah. jika meledak tidak akan menyakiti siapapun, lagi pula siapa yang ingin dekat dengan tempat pembuangan

"Velma kau segera menjauh dari sana, aku akan mematikan sistem pendinginnya"

"baik.." Velma segera berjalan menjauh dan keluar dari Club itu, tapi disaat yang sama Jourell sudah ada di tangga dan melihat Velma berjalan menuju pintu keluar.

Dengan segera Jourel mengejar Velma dan tak lama saat Velma keluar terdengar suara ledakan dan membuat semua orang panik ketakutan. semua orang berlari mencari jalan keluar tidak dengan Jourell matanya terus mencari Velma yang sudah menghilang entah kemana

Ledakan yang terjadi membuat pipa gas bocor dan membuat semburan api yang menghabiskan gudang penyimpanan yang berada dibalik tempat pembuangan. Api sudah bisa diatasi dan cukup membuat Jourell merugi, tapi bukan itu yang Jourell pikirkan, pikirannya menerka-nerka keberadaan Velma yang pas dengan ledakan yang terjadi

Bryan menghampiri Jouell "api sudah dipadamkan tapi kami tidak bisa mengecek CCTV sebelum kejadian. Maaf tuan" Ucap Bryan

"cari tahu tentang wanita itu, sepertinya aku terlalu meremehkannya"

"baik tuan, aku akan menyiapkan mobil untuk Tuan"

"hmmm.." Jourel mengibaskan tangan kirinya, isyaratnya terbaca dan Bryan langsung undur diri dan segera menyelesaikan tugas yang diberikan

"Velma atau Quinne, apa tujuanmu?" Batin Jourell

Ditempat lain Velma, Sarah dan Diana sedang berbahagia menikmati dan membayangkan wajah kesal Benson dan Jourell

"aku kira hanya Diana yang mulai gila, ternyata aku juga. aku terlalu ikut menikmati dan membayangkan wajah mereka yang geram" Sarah tertawa sambil menyusupkan bir kedalam mulutnya.

"so, apa rencana selanjutnya?" tanya Diana

"kita akan memanfaatkan situasi ini dan membuat suasana memanas, lalu aku akan menculik anak sulung Benson. Benson akan merasakan apa yang kita rasakan" jelas Velma

"Wow, kau terlihat menyeramkan" ucap Diana

"laki-laki itu pantas kita musnahkan, coba kalian lihat ini" Velma memberikan beberapa artikel tentang penganiayaan yang Edward lakukan

"sepertinya dia sedikit sakit jiwa" ucap Sarah yang membaca artikel tentang Edward anak sulung Benson yang suka menusuk dan menikam pelacur yang dia bayar untuk memuaskan birahinya dan lagi-lagi masalah itu tidak pernah muncul dihadapan publik karena kekuasaan Benson yang memegang kendali hukum dan memiliki andil dalam dunia gelap.

"siapa yang akan jadi pelacurnya?" tanya Sarah

"aku.." jawab Velma

Diana dan Sarah tertawa

"apa yang kalian tertawakan?" Velma mengerutkan keningnya

"diantara kita bertiga hanya kau yang tidak pernah memiliki pacar, bagaimana bisa kau merayu laki-laki' jelas Diana

"Sarah akan mengajarkan aku, aku tidak mungkin mengantarkan nyawa kalian ke tangan laki-laki gila itu, diantara kita bertiga hanya aku yang lulus 3 kelas beladiri yang berbeda"

"baik aku setuju, aku juga tidak ahli dalam merayu laki-laki gila" ucap Sarah

"DEAL" ucap mereka bertiga serempak

dalam 1 minggu ini Sarah mencari tahu kebiasaan dan keberadaan Edward, ternyata tidak sulit bagi Sarah karena Edward begitu aktif mendatangi club-club malam terkenal dan tentu saja rahasia tentang kejiwaannya tidak pernah terhembus ke publik

"Velma.." panggil sarah

Diana dan Velma mendekati Sarah, Sarah mulai menjelaskan rencana mereka.

"malam ini Edward akan berpesta di the Red Dragon, Velma persiapkan dirimu menjadi penari striptis di disana, aku sudah menyiapkan semuanya"

"What..penari striptis? sejak kapan Velma bisa menari" Diana tertawa membayangkan Velma

"Diana stay fokus please!" ucap Sarah serius dan Velma hanya memutar bola matanya, Diana memang sering gagal fokus

"baik aku akan mencobanya sekarang, berikan beberapa video " pinta Velma

dengan cepat Sarah memutar Video penari striptis, tidak butuh waktu lama Velma cepat mempelajarinya. Diana dan Sarah sampai menutup mulutnya saat melihat Velma hanya menggunakan dalaman menari erotis diatas meja.

Diana bertepuk tangan "bisa kau hentikan Velma, aku takut menyukaimu" dengan segera Sarah memukul kepala Diana dengan bantal dan Velma segera memakai bajunya kembali

"aku tidak menyangka tubuh Velma begitu indah" ucap Diana sambil memegang payudara dan bokongnya mencoba mengukur dengan dada dan bokong milik Velma "tuhan begitu tidak adil" Diana meracau tak jelas

Velma dan Sarah meninggalkan Diana yang masih menghitung skala pengukuran. Sarah dan Velma sudah mempersiapkan semua dari baju, make up dan aksesoris yang akan Velma gunakan.

"kau benar-benar terlihat seperti jalang sungguhan" Sarah dan Diana tertawa saat melihat Velma menggunakan sepasang bra dan celana berwarna putih ditaburi manik-manik berwarna putih dan sepatu heels 9 cm dan rambut hitam dibiarkan tergerai indah dan make up dengan polesan lipstik berwarna merah dan perona pipi yang membuat wajah Velma hampir tidak dikenali

"Ohh..Velma, andai aku laki-laki mungkin aku bersedia menerimamu menjadi jalangku" Ucap Diana sambil tertawa

"huhffttt..." Velma menghela nafasnya "ternyata memakai semua ini lebih sulit daripada menghajar 10 laki-laki"

"gunakan ini untuk kita berkomunikasi" Diana memberikan sebuah earpiece "aku dan Sarah juga menggunakannya" Sarah menyibakkan rambutnya

Velma kembali menghela nafasnya "oke, sarah kau pantau semua dari sini, aku akan masuk kedalam dan Diana akan menungguku di gang, aku ingin ini terlihat bersih tanpa ada saksi"

Diana dan Sarah mengangguk dan memahami detail rencana yang mereka buat.

Only Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang