Bab 5

12 1 0
                                    

Joe mengantar Velma ke bandara  untuk kembali ke Jerman  menyelesaikan kuliahnya. Velma seorang profiler pastinya dia bisa menutupi kebohongannya dengan sempurna, Velma memang cek in untuk keberangkatannya tapi nyatanya saat pesawat lepas landas Velma tidak menaiki pesawat itu, Velma menaiki pesawat lainnya menuju Las Vegas dengan biodata yang berbeda. Velma memiliki beberapa tanda pengenal karena beberapa kali Velma membantu Adam menjadi agen atau mata-mata.

Selama di bandara Velma membuka flashdisk yang dia temukan, emosi Velma seolah membara menemukan beberapa fakta tentang siapa dirinya yang sebenarnya, Dia adalah Quinne anak dari sahabat Adam, Laura dan Liam yang ditemukan terbunuh dirumah mereka karena Laura yang seorang ahli Forensik menemukan bukti bahwa kepala kepolisaan ikut andil dalam jual beli organ manusia yang dilakukan mafia dibawah naungan Alexander, salah satu ketua mafia yang paling sadis dalam membunuh musuh-musuhnya dan sangat sulit dijamah oleh pihak kepolisian.

Velma sudah sampai di Las Vegas, Velma mendatangi club yang Velma ketahui salah satu milik Alexander. Dengan pakaian mini dress berwarna merah dan rambut berwarna hitam, Velma memasuki club itu, matanya jeli dalam kegelapan mencari tahu siapa ketua mafia disini setelah Alexander tiada.

Velma melihat beberapa penjaga dengan badan besar berada di lantai 2, ada ruang pribadi dilantai 2 tanpa pikir panjang Velma segera menenggak minumannya dan mengacak-acak rambutnya.

Velma berjalan sempoyongan, seolah-olah dia mabuk berat. berjalan menuju lantai 2. Tapi jalannya harus terhalang penjaga dengan tubuh besar

"maaf Nona, anda tidak bisa masuk kedalam"

"aku hanya ingin ke toilet"

"Toilet ada di lantai bawah, ini ruangan VIP"

Velma punya cara lain, dia menjatuhkan badannya dan memeluk badan besar penjaga itu "apa kau ingin menemaniku di dalam toilet" ucap Velma berpura-pura

Penjaga itu mendorong badan Velma, hingga menabrak pagar besi. Velma meringis kesakitan, tapi dia masih berpura-pura dalam keadaan mabuk. Velma mencari kesempatan dan mencari celah untuk masuk kedalam, dengan tubuh langsingnya, Velma mendapat celah dan masuk kedalam ruangan itu

"Brughttt" badan Velma terjatuh di lantai saat mendorong pintu

"Hei Nona" Panggil penjaga tadi dan menarik badan Velma, Velma hanya meronta dan meracau layaknya wanita sedang mabuk.

"lepaskan dia" Ucap Jourell dengan suara beratnya

Penjaga itu segera melepaskan Velma yang masih terduduk dilantai dengan kepala yang masih tertunduk dengan rambut yang masih sangat berantakan

Jourel berdiri, dia menghampiri Velma dan berjongkok mensejajarkan wajahnya dengan wajah Velma. Velma menadahkan wajahnya menatap Jourell didepannya, rambut yang awalnya menutupi wajah Velma, Velma singkirkan dengan sekali kibasan, tentu saja Jourell terpukau dengan mata hijau emerald milik Velma, seakan membawa ingatan Jourell kembali saat Velma bernyanyi di cafe pinggir pantai California

"aku hanya ingin ke toilet" ucap Velma sambil tersenyum

"siapa namamu?" tanya Jourell yang mengingat wajah Velma tapi penampilannya sangat berbeda

"Quinne, namaku Quinne" jawab Velma dengan senyuman memikatnya

Jourell menyunggingkan senyumannya, tidak mungkin dia salah orang, wanita di hadapannya adalah Velma, perempuan yang bernyanyi dengan kaos dan celana levis pendek dengan rambut ombre, dan dia muncul dengan mini dress merah, rambut hitam berantakan dan dalam keadaan mabuk.

Velma menyentuh pundak Jourell "aku ingin ke toilet sebelum aku mengotori karpet mahalmu" Pinta Velma

Jourell segera menarik tangan Velma untuk berdiri "kau bisa memakai toilet disana"

"oke, terima kasih" Velma berjalan sempoyongan menuju toilet, sampai di dalam toilet Velma menjalankan aksinya. Dia memasang alat penyadap di bawah wastafel dan kamera pengintai di pohon kecil di ujung wastafel. Dia ingin tahu siapa ketua disini, walau dari cara laki-laki itu berjalan dan memerintah sepertinya dia orang penting tapi masih ada 1 laki-laki lain yang duduk sambil menyilangkan kaki. Entahlah Velma belum bisa menebak siapa ketuanya.

Velma menekan flash pada toilet lalu membuka pintu, masih dengan langkah yang tak beraturan Velma berjalan keluar dan melewati orang-orang yang ada diruangan itu

"terima kasih tuan" ucap Velma sambil terus berjalan

"berhenti.." ucap lelaki yang sejak tadi duduk tenang, dia adalah Marco teman Jourell yang punya andil besar membantu Jourell memperbesar bisnis kasino.

Velma tak menghiraukannya, itu memang triknya Velma memancing situasi ini. Marco segera memberi isyarat dengan bawahannya untuk menghentikan langkah Velma.

Dengan segera salah satu anak buah Jourell menutup pintu dan menghalangi langkah Velma.

Velma membalikkan badannya "apa kau punya jalan keluar lain?" tanya Velma masih dengan gaya seperti orang mabuk

"duduklah disini" Marco menepuk sofa

"jika aku tidak mau?" tanya Velma

"aku bisa memaksamu.." balas Marco

"Tjihhhh.." Velma berdecih

"bukankah sangat disayangkan jika ada wanita secantik dirimu aku biarkan begitu saja" ucap Marco sambil mengusap dagunya

Jourell hanya duduk memperhatikan interaksi Marco dan Velma, sedangkan Velma sedang menyiapkan mentalnya untuk melakukan perlawanan ditempat ini.

"hahahaha..." Velma tertawa dan semua orang yang ada disitu bingung tapi berbeda dengan Jourell yang tersenyum saat melihat Velma tertawa, dia tidak salah orang, wanita di depannya benar-benar wanita yang dia temui di california dengan tawa khasnya

"apa yang kau tertawakan?" tanya Marco kesal "tarik dia kesini" Perintah Marco

salah satu anak buah Jourell menarik lengan Velma, baru saja menyentuh lengan Velma dengan segera Velma menarik tangan orang itu dan memelintir lalu menariknya kebelakang hingga pekikan kesakitan terdengar dari laki-laki berbadan besar itu. Velma mendorongnya lalu menginjak punggung laki-laki yang sudah tersungkur.

Lagi-lagi semua dibuat kaget, hanya dalam hitungan detik Velma bisa membuat perlawanan mematikan.

"siapapun tarik dia kesini" Perintah Marco dengan sangat kesal

"berhenti" Ucap Jourell tiba-tiba saat semua sudah bersiap menangkap Velma "biarkan dia pergi" perintah Jourell

"apa kau tidak waras, dia sudah membuat onar" ucap Marco kesal, padahal dia sangat ingin mencicipi tubuh sexy Velma

Jourell tidak membalas ucapan Marco, dia segera berdiri menghampiri Velma yang masih terhuyung.

"apa kau bisa pulang sendiri?" tanya Jourell

Velma hanya mengangguk sambil memiringkan kepalanya dan mata hijau emerald menatap mata hazel milik Jourell, Velma menepuk dada Jourell "terima kasih tuan" Velma cepat beranjak pergi meninggalkan Jourell yang tersenyum dan melewati beberapa penjaga berbadan besar.

"kenapa kau melepaskannya?" tanya Marco kesal

"sepertinya waktu luangmu terlalu banyak sampai membuat kekacauan di depanku" kata-kata Jourell yang dingin membuat Marco terdiam dan segera beranjak pergi, dia tidak ingin membangunkan iblis yang tertidur didalam badan Jourell

sedangkan Velma sudah menyetir mobilnya menjauh dari cafe menuju apartemen kecil dan murah yang disewa selama memantau dan mencari tahu siapa pemimpin kelompok itu dan siapa yang telah membunuh kedua orang tuanya dan membunuh Adam.

Walaupun Velma sudah yakin dari bahasa tubuhnya, laki-laki yang menolong Velma adalah pimpinan di tempat itu, Velma hanya harus mencari detail dan bukti yang lebih banyak.

Velma tidak ingin hidupnya sia-sia dan tidak memperdulikan masalah yang ada di depannya.

Velma juga sudah akan segera menyelidiki siapa Mr. Benson dan apa hubungan semua ini, hingga membuat Velma menjadi sebatang kara, walau Velma saksi kunci tapi ingatannya tetap tak dapat dia ingat, setiap malam hanya bayangan hitam yang besar muncul dan ingin membunuhnya dengan hujaman pisau.

Only Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang