Prolog

35 2 0
                                    

Mata berwarna hijau emerald itu menatap kosong tanpa respon, penampilannya sangat mengenaskan dengan baju yang hampir semua warnanya tertutup warna merah. Darah orang tuanya menutupi hampir seluruh badan anak itu.

anak yang baru berusia 9 tahun itu duduk terpaku di atas tempat tidur rumah sakit, suster dan dokter yang sudah menangani anak itu masih berusaha menyadarkan anak itu kembali ke alam sadarnya. Suster yang sudah melepas pakaian anak itu merasa sangat kasihan dengan apa yang terjadi padanya.

“Quinne..” panggil Dokter itu sambil menyenter pupilnya, masih tanpa respon hanya menatap lurus ke langit langit kamar

Dokter hanya mengangguk pasrah “sepertinya traumanya terlalu parah” ucap dokter ke Adam yang menjabat sebagai kepala kepolisian daerah “akan saya jadwalkan untuk konsultasi dengan Psikiater Anak” saran Dokter dan Adam hanya menjawab dengan mengangguk dan fokus matanya masih fokus menatap Quinne

“kita akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk bisa ambil tindakan selanjutnya” ucap dokter lalu permisi pergi dan Suster hanya mengangguk dan segera menyiapkan segala yang dibutuhkan

Quinne adalah anak Laura dan Liam. Laura bekerja sebagai seorang dokter ahli Forensik, yang bekerja dibawah kepolisian dan Liam seorang Pengacara swasta. Adam mengenal keduanya, terkhusus Laura yang sering membantu Adam memecahkan masalah tentang pembunuhan atau kecelakaan dan Liam terkadang hampir menjadi musuh bagi Adam karena profesinya sebagai Pengacara yang menjunjung asas tak bersalah bagi semua manusia walau terkadang bukti sudah menunjukkan tersangka bersalah, tapi Liam sebagai pengacara handal mampu memenangkan banyak tersangka.

Profesi Laura dan Liam memang bertolak belakang tapi kehidupan rumah tangga mereka sangat bahagia, apalagi setelah lahir Quinne, putri mereka satu-satunya.

Laura dan Liam masih bisa membedakan urusan rumah tangga dan profesi mereka. Walau terkadang Adam tidak menyukai Liam, tapi Adam masih sangat menghormati Laura yang sering membantunya.

Dan pagi itu, Adam tidak percaya menemukan rumah Laura dan Liam yang sangat hancur berantakan. Adam masuk dengan hati-hati mencari pemilik rumah, Adam berharap mereka dalam keadaan baik-baik saja tapi saat Adam baru saja memasuki ruang keluarga, tubuh Liam yang tersungkur dengan sangat mengenaskan dengan darah yang sudah tergenang mengelilingi tubuh Liam, Adam mengecek nafas dan nadi Liam dan ternyata Liam sudah menjadi mayat.

Adam berdiri dan berteriak memanggil Laura, berjalan cepat memasuki rumah Laura lebih dalam, Adam sampai didapur dan melihat keadaan yang berantakan seolah banyak perlawanan yang terjadi disana. Tidak menemukan sosok dicari, Adam menaiki tangga dengan segera tanpa menyentuh apapun, Adam tidak ingin merusak lokasi penyelidikan. Saat baru sampai di lantai atas Adam yang masih meyakini jika Laura baik-baik saja walau sebersit ketakutan jika Adam menemukan Laura dalam keadaan yang sama seperti Liam.

"Lauraaaa" teriak Adam dan sayup-sayup mendengar suara segukan seperti sedang menangis, Adam mengarahkan kakinya menuju suara yang terdengar sangat lirih dan Adam sampai dikamar yang tertulis pada daun pintu “Zone Quinne”, Adam masuk kedalam mendapatkan Quinne yang memeluk Laura yang sudah bersimpah Darah.

Adam berlari mengangkat Quinne dalam pelukannya. Memeluk Quinne dengan kondisi badan sangat dingin.

Membawa anak itu keluar rumah dan beberapa polisi baru sampai di halaman rumah setelah Adam menghubungi kantor polisi karena keadaan yang sudah berantakan.

Adam pagi ini memang berniat menjemput Laura karena sedang menyelidiki kasus perdagangan manusia dan organ manusia. Tapi takdir berkata lain Laura dan Liam meninggal dan meninggalkan Quinne seorang diri.

Only Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang