Twelfth

535 37 0
                                    

Author pov

Dia terus menatap arlojinya. Dengan wajah yg mulai kesal, dia menunggu seorang yg tak kunjung terlihat batang hidungnya.

"Jimin-ssi!" Panggil seorang namja yg baru memasuki sebuah kafe.
"Kau lama sekali hyung" Timpalnya dengan datar.
"Aih maafkan aku. Aku ada urusan yg belum terselesaikan jadi aku telat datang kesini"

"Yasudah terserahmu Hoseok hyung"
"Jadi?Jimin kau mengundang ku kesini untuk apa?" Tanya namja itu,Hoseok.

"Aku mulai mengajar di SOPA" Ucap Jimin
"Jadi?"
"Yak! Kau tidak mengerti apa yg aku katakan?" Jawab Jimin kesal

"Kau tidak boleh mengumpat dengan orang yg lebih tua" Timpal Hoseok
"Ya maafkan aku. Jadi tolong kau harus serius hal apa saja yg aku katakan padamu. Oke?"
"Iya"

"Aku mulai mengajar di SOPA. Dan kau tau? Aku malah bertemu dan malah mengajar si anak sialan itu" Geram Jimin sambil memukul meja pelan

"Maksudmu Yoongi?" Tanya Hoseok hati hati
"Iya! Aku benar² muak dengannya! Dia sudah mengambil segala yg aku miliki! Termasuk eommaku!"

"Jadi? Rencanamu?"
"Aku ingin dia menderita. Aku ingin membuatnya sengsara" Jawab Jimin sarkas

Hoseok. Orang yg tau betul bagaimana Jimin. Dia tau kalau Jimin itu seorang psikopat. Karena sendirinya pun seorang psikopat.

Flashback

Jadi, setelah Appa jimin meninggal. Dia diusir oleh eommanya sendiri. Terpaksa, Jimin yg masih sangat belia itu pergi dari rumah tersebut.

Jimin yg masih kecil tak tau Ia akan pergi kemana. Ia sudah tak punya siapa².

Sampai saat Hujan deras mengguyur tubuh kecilnya dia berjalan tak tau arah.

Kakinya lemas, pandangannya mulai mengabur, dan saat itu pula sebuah mobil berhenti. Dan Jimin jatuh tersungkur dengan keadaan pingsan.

Seorang pun keluar dari mobilnya dengan wajah panik
"Aish kenapa aku bisa menabrak anak kecil. Aku tidak mau ditangkap oleh polisi! Lebih baik aku kabur"

Orang itupun segera melajukan mobilnya. Meninggalkan Jimin yg sudah tak sadarkan diri.

Seorang remaja sekitar umur 14tahun berjalan santai melewati jalanan kota seoul dengan payung digenggamannya.

Remaja itu memincingkan matanya memastikan bahwa apa yg ia lihat.

"Ada anak kecil yg pingsan ditengah jalan? Aku harus menolongnya!" Remaja itu pun berlari kearaah Jimin

"Tolong!! Ada yg bisa mendengarku? Tolong disini ada anak kecil yg pingsan" lama kelamaan orang pun merlari menuju suara teriakan tadi.

"Ahjussi tolong bantu dia. Sepertinya di habis ditabrak" Ucap remaja itu.

Dengan segera orang yg ada disekitar itupun membantu Jimin dan membawa Jimin ke Rumah sakit

Setelah sampai dirumah sakit Remaja itu masih menunggu Jimin. Memastikan bahwa anak itu baik baik saja.

"Nak?kau tidak pulang?" Tnya seorang ahjussi yg menolong Jimin tadi.
"Tidak ahjussi. Aku harus menjaga anak itu, kasihan dia. Sepertinya dia sehabis kabur dari rumahnya"

"Baiklah. Biaya administrasi itu sudah ahjussi bayar. Tapi maaf ahjussi tidak bisa menunggu kau dan anak itu. Jadi ahjussi ingin pulang. Kau tak apa?"

"Tak apa ahjussi. Terimakasih telah membantu anak itu"

Ia pun pergi meninggalkan remaja itu sendiri.
Pintu ruangan dimana Jimin Dirawatpun terbuka menampilkan seorang berjas putih

"Kau kakaknya anak itu?" Tnya dokter itu
"Iya nama ku Jung Hoseok. Aku hyung nya" Jawab Remaja itu,Hoseok bohong.

"Bagaimana dia?apakah dia baik baik saja?" Lanjut Hoseok
"Dia hanya kelelahan. Dia tidak ada tanda² habis tertabrak. Sebentar lagi juga sadar. Kau boleh melihatnya sekarang" Jawab dokter tersebut

"Eoh. Baiklah. Khamsahamnida ahjussi" Jawab Hoseok yg langsung berlari masuk keruangan Jimin

Dia duduk di sebelah ranjang. Dia menatap wajah Jimin. Dia merasa kasihan bagaimana malam² seperti ini. Dia berani kabur dari rumahnya. Pikir Hoseok

Jari² Jimin mulai bergerak. Matanya yg semula terpejam mulai terbuka perlahan.
Hoseok terlonjak. Dia memegang tangan Jimin hangat.

"Kau sudah sadar?" Tanya Hoseok perlahan
"Aku dimana?" Tanya Jimin dengan suara seraknya.
"Kau di Rumah sakit. Aku melihatmu terbaring di tengah jalan. Jadi aku membawamu kesini. Kau baik baik saja?"

"Kepalaku pusing" Jwab Jimin sambil memegangi kepalanya
"Kalau boleh tau. Kau kenapa malam² seperti ini keluyuran? Kau masih terlalu kecil" Tanya Hoseok

"Aku diusir oleh eommaku setelah appaku meninggal. Eommaku sangat membenciku. Dia lebih sayang terhadap anak dari suami keduanya. Tapi anaknya lebih tua dari pada aku"

"Kasihan sekali kau. Kalau kau mau Kau boleh tinggal bersamaku. Kebetulan aku juga tinggal sendirian. Kau bisa memanggilku Hoseok Hyung anggaplah aku ini sebagai Hyungmu. Nama mu siapa?" Tnya Hoseok

"Namaku Park Jimin. Sebelumnya terimakasih hyung telah menolongku"
Ucapan tersebut dibalas hangat oleh Hoseok

Hoseok ini bernasip sama dengan Jimin. Berbeda dengan Hoseok yg terlihat selalu ceria tapi tidak dalam aslinya. Dia itu pedendam dia tidak segan segan membunuh siapapun yg menggapnya remeh.

Dia memang baik. Tapi tidak dengan musuh yg dianggapnya.

Selama tinggal bersama Hoseok mengajarkan Jimin bagaimana cara untuk menjadi seorang pedendam. Mulai dengan cara membunuh merusak kebahagian dan lainnya. Hingga saat itu lah Jimin yg tak tau apa itu Psychopath kini ia tau bahwa itu kebahagiannya yg sebenarnya.

Tbc


Typo bertebaran

Sesuai janji aku itu kisah Jimin selengkapnya. Jadi dia itu Dibesari oleh remaja yg dari kecil udah Broken Home

Psychopath CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang