Four

935 80 0
                                    

Cahaya terik menampakan dirinya,dengan menyinari gadis yg menutup dirinya dengan selimut.

"Rose cepat bangun ada yg mencarimu" Ucap eomma Rose.
"Nugu?" Tanya Rose,tapi tidak ada jawaban dari sang empu.

Dengan malas Rose turun untuk melihat sendiri siapa yang mencarinya.

Entah sengaja atau memang Rose tidak menyadarinya kalau Ia turun dengan mengenakan piyama tembus pandangnya.

Dengan memperlihatkan seluruh lekuk tubuh dan pakaian dalam Rose.
Mata Rose menyipit, ia terkejut saat ternyata yg ia lihat adalah Jimin ssaem.

Rose turun mendekati Jimin.

Dengan sangat susah payah Jimin menguk ludahnya yang sekeras batu.

"Ssaem? Kau mencariku ada apa?" tanya Rose bingung.

"Rose eomma ingin keluar bertemu teman-teman eomma, kau jaga rumah ya. Dan beri teman mu itu minum" Teriak Eomma Rose dari luar rumah.

"Ak-aku ing-ingin" Ucap Jimin gagap.
'Sial, dia sengaja menggodaku atau apa?' batin Jimin

Rose langsung duduk dihadapan Jimin, Jimin semakin terkejut saat terpampang  jelas buah dada Rose yang sedikit mencuat karena Branya yang kecil.

'Kendalikan dirimu Jimin' Jimin semakin gusar saat tiba-tiba Rose melihat matanya.

Tiba-tiba aura disekitar semakin panas, padahal AC sudah dinyalakan.

Rose melihat gelagat aneh dari gurunya itu mengernyit, menatap bingung ke arah gurunya. Sampai ia baru sadar kalau ia masih menggunakan piyama transparan kesayangannya.

Wajah Rose langsung merah padam, ia menggigit bibir bawahnya. Kakinya digetar-getarkan karena benar-benar ia tidak tau harus berbuat apa.

Akibat guncangan dari kaki Rose, buah dada yang sedari tadi menggoda iman Jimin ikut bergetar-getar. Menghasilkan sensasi yang benar-benar membuat Jimin frustasi.

Rose berdiri, ia berusaha untuk keluar dari suasana canggung dan memalukkan ini. Belum sempat ia melangkah, tiba-tiba saja badannya di tarik dan dibantik ke sofa oleh Jimin.

Hingga Rose terduduk kembali ke sofa dengan keadaan sedikit terlentang.
Rose membulatkan matanya.
"Kau? Mau apa kau? Jangan dekat dekat!" Rose langsung menutupi buah dadanya yang sedaritadi memanggil Jimin Junior dibawah sana.

Jimin yang benar-benar sudah kehilangan akal, iya langsung melahap bibir mungil Rose dengan rakus. Rose mencoba memukul² dada bidang Jimin.

Tapi percuma saja, tenaga Jimin lebih kuat darinya.
"Emm..emm" Rose hampir kehabisan nafas. Jimin langsung melepaskn tautan bibirnya dengan Rose.

Jimin memperlihatkan smirknya saat melihat Rose benar-benar terlihat seksi dimatany. Bibir yang sedikit bengkak, rambut yang sudah berantakan dan ditambah keringat yang menambah kesan seksi.

"Kau yang terus menggodaku babe, jadi kau harus bertanggung jawab karena kau telah membangunkan Jimin junior dibawah sana" Ucap Jimin tepat ditelinga Rose.

"Engh" Rose melengguh saat Jimin menjilat telinganya.
Tidak tinggal diam, tangan Jimin memainkan gundukan Rose yang masih tertupi dengan Piyama transparan dan Bra.

Tidak terlalu muat ditangan Jimin, karena tangan Jimin yang mungil tidak dapat menangkup gundukan Rose yang sangat besar.

Rose tidak melawan atas perlakuan Jimin, entah kenapa. Rose malah menyukai permainan Jimin.

Tangan Jimin terus mengelus-ngelus daerah sensitif Rose, dari mulai tangannya memasukkan nya di gundukan Rose. Dan mulai mengelus-elus areah bawah  Rose.

Rose melengguh, ia benar-benar merasa gila  karena ulah Jimin.
"Ahh Jimin teruskan" Jimin terseyum jahil saat mendengar Rose berkata seperti itu.

Ia sengaja menghentikan permainannya  untuk menggoda Rose.
"Kau menyukainya?" Tanya Jimin pada Rose yang sudah berpenampilan acak-acakan.

Rose mengangguk sambil menggit telunjuk jarinya. Dan tangan satunya dimainkan untuk mengelus area sensitifnya.

Rose langsung mendorong Jimin, dan akibatnya Jimin terjatuh dengan keadaan terlentang dilantai.
Rose mencoba menaikan piyamanya. Melepaskan piyama dari tubuhnya.

Rose langsung duduk diatas Jimin. Ia benar-benar sudah merasa gila.

Rose sengaja memaju mundur kan pinggulnya. Merasa ada yang mengganjal area sensitif Rose. Rose semakin mempercepat temponya.

"Ahh kau benar-benar sangat ahh pintar ya" Lengguh Jimin.

Rose yang sudah benar-benar kehabisal akal. Ia mencoba merapatkan dadanya pada dada jimin. Ia merasakan sensasi luar biasa saat dadanya menempel dada bidang Jimin.

Tangan Jimin sudah memainkan area bawah Rose yang sudah sngat basah. Ia memasukkan jarinya pada lubang milik Rose.

"Ahh sakit" Desah Rose saat 3jari Jimin sudah masuk ke daerah Klirotisnya.

Rose sudah naked, tapi Jimin belum. Ia masih mengenakkan pakaiannya lengkap.

Jimin seperti bayi yang haus. Ia terus menggulum gundukan Rose. Rose yang menyukainya, menekan kepala Jimin agar semakin dalam.

"Rose? Kau!!"



To be continued

Astaghfirullah:((
Takut dosa:(
Menggelikan sumpah ngebayanginnya juga:"

Psychopath CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang