Ten

617 42 0
                                    

Suara ketukan pintu terdengar. Aku pun langsung berlari kedepan pintu dengan teman temanku mengekori dibelakang.

Akupun membukanya dan menampilkan senyuman lebarku. Saat seorang Namja muda tampan dengan hoodie hitam dan celana jeans nya. Dengan di sampingnya seorang Yeoja paruh baya. Eomma ku dan Oppa!!

Aku memeluknya dan menenggelamkan kepalaku didadanya.
"OPPA!!BOGOSHIPO:(" Ucapku merengek. Dia pun tertawa dan mengusap kepalaku.

"Yak kau tidak malu menangis didepan teman² mu seperti ini?" Tanya oppaku.
Aku pun melepas pelukannya dan mengelap ingusku yg hampil keluar.

"Ayo masuk" Ucap Eomma
"Woah, siapa yg mempersiapkan ini semua?apakah kalian? Ini benar benar menakjubkan!" Ucap Oppa, eommaku tersenyum dan menatapku.
"Aku kan sudah bilang, kau tidak perlu menyiapkan apapun. Kau hanya menyambut oppamu dengan senyumanmu itu" Ucap eomma

"Jin Hyung. Kau tidak rindu pada kami?" Ucap Jungkook dengan percaya dirinya.
"Hey!! Kelinci ini sudah sangat besar!! Siapa bilang aku tidak merindukan kalian? Aku bisa mengingat betul kalian. Akan ku tebak satu satu" " Kau Jennie si gendut, Lisa si tomboy, Yoongi si dingin seperti es batu, Tae si alien yang konyol, dan kau si kelinci berotot hahaha" Oppa tertawa sambil memegang perutnya

"Aku tidak gendut!!!!!" Jennie berteriak sambil menampilkan muka marahnya
"Kau dalam bahaya oppa" ucapku pelan sambil menyenggol sikutnya. Dia berhenti tertawa

Jennie berlari mengejar oppa saat tertangkap dia menjambakinya dan memukuli bahu oppa. Kita tertawa melihat itu

"Changi eomma mau ke dapur memasak untuk kalian"
"Ahh tidak perlu Ahjuma kami sudah memasak" Ucap Lisa sopan

"Ah benarkah?wahh kalian sangat pintar. Kalau hegitu ayo kita ke meja makan"

Kita pun menjuju keruang makan. Dan tak lupa Jennie dan Jin oppa menghentikan aksi kejar kejarannya.

Kami tertawa² menceritakan satu sama lain. Aku bahagia melihat mereka semua. Aku menyangi mereka.

•••••••

Hari senin, dimana hari semua orang menjalankan rutinitasnya.
Aku sudah siap dengan seragamku dan tas ku.

Aku berlari ketangga dan turun menuju meja makan.
"Pagi Oppa eomma" Sapaku
"Pagi Rossie" Jawab mereka berbarengan.

"Oppa kau hari ini akan melakukan apa?" Tanyaku
"Entahlah, mungkin aku akan berkeliling kota seoul"
"Aku temani!! Ya ya!!" Ucapku bersemangat

"Tidak bisa aku sudah berjanji dengan teman lama ku.sekarang kau mau kuantar?" Tanya oppa
"Tak perlu oppa, aku akan di jemput Yoongi hari ini" Tegasku
"Woa kau berpacaran dengan Yoongi?" Aku tersentak saat Jin Oppa mengtakan hal itu.

"Yak!!dia sahabatku!" Aku memukul lengannya dengan keras
"Aish appo" Ringisnya
"Sudah kalian seperti anak kecil saja" Ucap ibuku sambil merapikan piring²

"Oppa yang memulainya eomma"
"Memang benarkan?kalian seperti orang yang berpacaran" Jin Oppa terus saja memancing amarahku

Eommaku memukul kepala Jin oppa. Aku yg melihatnya pun tertawa terbahak bahak.

Tak berselang lama terdengar suara klakson mobil.
"Eomma oppa sepertinya itu Yoongi. Aku berangkat sekarang"

Akupun menyalami mereka berdua

Aku langsung masuk kemobil Yoongi. Dan Yoongi pun langsung melajukannya.
"Rose kau tau? Sekarang Jimin ssaem akan mengajar di kelas kita" Aku membulatkan mataku tak percaya.

Aish!!sial!sial!sial! Aku malas berurusan dengan psycho itu!!!
Aku menghela napas kasar
"Wae?sepertinya kau sangat terbebani akan hal itu?gwaenchanayeo?" Tanyanya

"Gwaenchana" Ucapku datar.
Bagaimana ini? Aku takut dia akan menggangguku lagi.
"Yoongi?"
"Ne?"
"Dia guru fisika kan?" tanyaku
"Iya"
"Shit! Pelajaran pertama itu fisika!"

"Memangnya kenapa?aku sngat heran padamu. Kenapa kau selalu canggung saat aku bertanya dengan Jimin ssaem. Apa karena hal kemaren kau jadi ketakutan seperti itu?"

"Tidak apa apa. Aku tidak ketakutan. Aku hanya...hanya pusing saja yah!! Aku tidak suka pelajaran fisika. Apalagi dengan guru baru yang masih muda." Jawabku

Tanpa sadar mobil yoongi sudah masuk ke area sekolah.
"Ayo kita turun" ajak suga.

Kami pun turun. Dengan malas aku menuju ke kelas.
"Hei. Kau kenapa? Kau sakit?' Tanya Jennie.

"Tidak. Aku baik baik saja"
"Tapi mukamu sangat pucat" Tegas Jennie sambil memegang keningku. Mengecek panas atau tidak.

"Tapi tidak panas, ah!aku tau! Kau pasti sangat ingin cepat bertemu dengan Jimin ssaem? Yang tampan dan imut itu?" Yak!!! Dia mengingatkannya!

"Ckk, aku tidak suka padanya" Ucapku lemah
"Hmm...terserah kau sajalah" Jennie pu meninggalkan tempat duduk ku dan menuju ke meja Taehyung.


Tiba-Tiba bell berbunyi menandakan kalau pelajaran pertama akan dimulai.

Aku tidak siap untuk bertemu dengannya. Aku takut kalau dia akan melakukan hal yang sama seperti Jisoo terhadapku.

Seorang namja dengan setelan seperti guru pada umumnya. Aku menenguk salivaku yang sekeras batu.

Semua wanita dikelas sangat heboh. Berbeda denganku dan para namja. Yang hanya menatapnya datar.

"Annyeong haseyo" Sapanya terhadap para siswa
Semua orang pun menjawab sapaan Jikin ssaem

Kecuali aku

Sebelum Jimin ssaem duduk di tempatnya. Ia meneliti satu² siswi dari depan dan berhenti. Di tempatku. Ia menatapku. Dan menyunggingkan senyum misterius. Maybe?

Aku menunduk saat Jimin zsaem melihatku. Aku meremas rok ku dengan tangan bergetar.

"Yak!kau kenapa Rose?" Tanya Lisa mengagetkanku
"Kau seperti ketakutan saat ditatap oleh Jimin ssaem. Kau ada masalah?" lanjutnya
"Aniyo.. Tidak ada masalah apa apa" Jawabku bohong. Lagi.

"Bagaimana kalau kita mulai pertemuan pertama ini dengan memperkenalkan diri kalian saja?" Tanya Jimin ssaem yang diangguki oleh semua siswa

"Oke mulai dari kau" Dia menujuk meja paling depan

Rasanya aku ingin mengumpat saat Jimin ssaem terus memperhatikanku.

Semuanya pun sudah berkenalan dan tersisa aku
"Dan kau yang terakhir,kau bisa berdiri dan perkenalkan dirimu,cita²mu, dan alamatmu" Ucapnya dengan terus MENATAPKU!

Akupun berdiri, sebentar aku menggigit bibir bawahku untuk menghilangkan rasa takut ini.

"Annyeong jeoneun Park Chayeong imnida. Kau.. Kau bisa panggil saya.... Rose,aku bercita-cita ingin menjadi pemilik perusahaan terbesar di dunia, dan alamatku tidak jauh dari sini" Setlah menghentikan perkataan tersebut dengan segera aku duduk dan bernapas lega. Sementa anak² yang lain tertawa akan perkataan yang kuucapkan paling akhir

"Ahh. Baiklah aku mengerti" Dia menatapku lagi dan lagi

Ingin rasanya kucolok matanya. Dan ku tendang kepemilikannya.
Jika aku berani


Tbc

Itu Jin seokjin ya. Marganya jadi Park Seokjin:v .. Author males nyari tokoh lainnya ehehe

Psychopath CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang