fourteen

557 37 0
                                    

Jimin pov

Hari minggu yg membosankan. Aku hanya melihat televisi. Membalik² layar handphone. Dan memakan cemilan.

Ting!
Handphoneku berbunyi

Line

Kgseulgi_
Changi~
Tolong jangan akhiri hubungan kita
aku minta maaf telah berselingkuh dibelakangmu
Tolong kau jangan marah padaku

Si wanita jalang ini lagi. Fiuh~ aku malas menanggapinya. Dia selalu mengejar² ku. Ingin rasanya ku bunuh dia. Tapi aku tidak bisa karena bisa saja aku dicurigai.

Bagaimana cara melepaskan dia dariku? Atau aku berpura² mempunya YeojaChingu baru? Suapaya dia tidak mengejar ku lagi

Ya! Benar aku harus berpura pura mempunyai yeojachingu baru

Tapi siapa? Atau Rose saja? Ya dia orang yg tepat. Jika tak mau, akan aku ancam dia

Dengan segera aku mengambil jaketku yg tergeletak di sofa dan mengambil kunci motor ku.

Aku mulai menjalankan motor ku dan menuju ke rumah Rose

Di depanku sudah berdiri rumah dengan bangunan mewah dan megah. Aku mulai memencet bell yg berada di sebelah pagar. Tak lama seorang namja yg sepertinya berbeda 2 tahunan dengan Hoseok Hyung.

Aku tersenyum dan membungkuk padanya
Dia membukakan pagar untuk
"Mau cari siapa?" Tanyanya sopan.

"Aku mau mencari Rose. Aku teman sekelasnya. Bisa tolong panggilkan?"
"Rose?oh dia ada. ayo masuk" Dia pun menyuruh masuk ke dalam Rumah

"Silahkan duduk" Aku mengangguk dan tersenyum
Ia pun melangkahkan kakinya ke tangga

Rosepun menampakkan dirinya. Ia tampak bergetar melihatku. Aku tau dia pasti ketakutan karenaku.

Akupun mendekat padanya dan menarik tangannya untuk turun dan duduk di sofa.
Dia masih dengan muka ketakutannya.

"Ma..mau apa kau kesini?!" Rose bergetar hebat sampai² air matanya turun begitu saja
"Kau tidak usah takut. Aku tidak akan macam macam padamu ataupun keluargamu. Sebelumnya maafkan aku. kalau aku selalu mengganggumu. Tapi tolong kau harus menolongku" Ucapku dengan wajah memelas

Sebenarnya aku malas melakukan ini. Demi aku terbeas dari gadis sialan itu. Aku terpaksa memelas pada Rose.

"Tidak! Aku  tidak percaya padamu! Kau! Pergi dari sini" Rose sedikit membentakku. Aku hanya tersenyum kikuk menanggapinya

"Tolong lah aku butuh bantuanmu. Aku berjanji setelah kau membantuku kau akan ku lepaskan" Ucapku berbohong.
Bagaimana aku bisa melepaskan Rose? Ia tau segalanya tentangku

Itu hanya sebuah iming²  untuknya yg tak akan pernah terjadi
"Baiklah. Aku akan membantumu tapi kau harus berjanji untuk tidak menggangguku lagi setelah ini. Arraseo?!"

Aku mengangguk dan tidak sadar aku tersenyum padanya.

Rose pov

Aku sangat terkejut ketika Jimin kerumahku. Aku melihatnya mendekat padaaku dan menarikku untuk turun kebawah

Dia meminta tolong pdaku. Aku belum tau dia meminta tolongku untuk apa? Tapi ia berjanji tidak akan menggangguku lagi setelah ini.

Akupun menyetujuinya. Aku melihatnya tersenyum. Seperti senyuman orang yg benar² senang.

"Jadi apa yg perlu aku bantu?"
"Kau harus menjadi kekasihku didepan seulgi" Jawabnya enteng

Huh?kekasihnya? Yg benar saja? Aku saja takut melihatnya bagaimana bisa aku menjadi kekasihnya.  Impossible

"Huh?aku tidak mau!" teriak ku kesal
"Jika kau tak mau. Baiklah aku akan membunuh keluargamu" Ancamnya

Aku membulatkan mataku
"To tolong jangan bunuh mereka. Baiklah aku akan menjadi kekasihmu! Kau puas?!" Teriakku kesal.

Dia tersenyum penuh kemenangan.

"Baiklah changiya~" Aku mendengarnya bergidik geli
"Yak! Kau kenapa seperti itu?!" Terlihat lucu sebenarnya melihat dia marah seperti itu seperti 180° berubah dari seorang Jimin menjadi ChimChim

Aku tersenyum kikuk
"Tidak. Aku hanya tidak terbiasa saja dipanggil seperti itu oleh namja"

"Dan mulai sekarang kau akan lebih terbiasa" Timpalnya dengan eyesmilenya

"Tapi kau harus memenuhi syarat" Ucapku
"Syarat? Apakah syarat tadi tdk cukup untukmu?" Tanyanya

"Itu tak cukup untukku" aku sekarang merasa tidak terlalu takut pdny.sepertinya dia memiliki dua kepribadian kadang menggemaskan dan kadang mengerikan.

Dan sekang dihadapanku seorang Jimin yg menggemaskan yg baru aku tahui sekrang

"Syarat apa?"
"Kau tidak boleh menciumku.
, kau tidak boleh mengaku pacarku di depan temanku, kau tak boleh memanggilku sayang selain didepan seulgi. Dan yg terakhir, kau jangan pernah memperlihatkan kepribadian yg mengerikanmu itu padaku"

Dia hanya terpaku mendengarku. Mencerna setiap perkataan yg ku lontarkan

"Baiklah. Aku akan memenuhi syarat tersebut" dia menjulurkan tangannya padaku untuk bersalaman

To be continue

Udah jadian aja nih mereka. Tapi cuma boongan doang kok gaes. Maapin kalo gaje

Don't forget to voment

Psychopath CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang