Park Jimin, Psikopat yang menjadi ssaem di sebuah SMA terbesar di Seoul, SOPA.
Dia ingin membalaskan dendamnya.
Tapi apakah Rose, salah satu murid dari SOPA bisa merubah sifat Jimin? Akankah Rose mampu menghilangkan rasa dendam seorang Park Jimin?
...
"Awas kau Kang Seulgi' Tanpa disadari oleh Rose, sepasang mata memperhatikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Jimin, ia menyaksikan saat Seulgi menjambaknya. Rencana? Entahlah. Apakah Jimin mendengarkan semua rencana yang dibuat oleh Rose dan teman-temannya? Atau mungkin Ia baru muncul saat keributan sudah terjadi.
Ia melenggang pergi, menjauh dari sekitar kantin. Ia merogoh kantongnya, mencoba mencari sesuatu di dalamnya.
Akhirnya benda kotak sudah di genggamannya. Jari² nya sedang membolak-balikan layar mencoba mencari nama yang ia cari.
Author pov end
Jimin pov
Aku menyaksikannya, melihat ketika Seulgi dan teman-temannya menyerang Rose. Aku geram, ingin sekali aku menampar wajah hina Seulgi didepan banyak orang.
Tapi terlambat, mereka termasuk Yoongi sudah menyelamatkan Rose. Bisa aku lihat, Yoongi menusukkan kukunya pada pergelngan Seulgi hingga darah pun menetes.
Aku sempat terkejut, Yoongi mampu melakukan itu? Tidak, maksudku Yoongi berani melukai seorang wanita? Setahu ku, Yoongi tidak berani menyakiti siapapun.
Aku merogoh saku celana ku, mencari sesuatu di dalam sana. Dan berhasil ku temukan, aku mulai mencari- cari nama Kgseulgi_
Ahh tidak, kalau aku menghubunginya dan mencoba ingin menyakitinya, bisa-bisa semua orang curiga padaku dan Rose.
aku urungkan niatku untuk menghubungi Seulgi. Dan mengembalikan benda kotakku pada kantong celana kembali.
Jimin pov end
Rose pov
"Rose, bisa ikut aku sebentar?" tiba-tiba saja Yoongi langsung memegang tanganku, mencoba menghindari kerumunan.
"Kemana?" tanyaku "Ke taman!" Jawab Yoongi
Sesampainya kami ditaman sekolah, kami lngsung mendudukkan bokong kami disalah satu bangku yang menghadap ke arah danau.
"Rose, kau pernah bilang kan kau diancam oleh seseorang karena kau memergokinya membunuh seseorang" aku mematung seketika, Ya aku menceritakan pada Yoongi tentang itu.
Tapi aku tidak menceritakan semua secara detail, maksudku. Aku tidak memberitahunya kalau Jimin yang telah mengancamku dan korban yang telah terbunuh adalah sunbae kami sendiri yaitu Jisoo.
Aku terlalu takut untuk menceritakan semuanya pada Yoongi, takut kalau Jimin mencoba menyelekainya termasuk juga mencelakai orang-orang tersayangku.
"Ya, memangnya kenapa?" "Kau masih diancam olehnya?"
Astaga, dia malah semakin seenaknya padaku! Benar-benar sangat berat berurusan oleh Psikopat gila itu.
"Tidak, aku sudah tidak lagi diganggu ataupun diancam olehnya" ucapku berbohong.
"Tapi, aku curiga kalau dia orang yang sama" "Maksudmu?" tanyaku.
"Orang yang telah mengancammu, pembunuh Sana, penculik appaku. Itu adalah orang yang sama. Sialnya, saat kau memergokinya dia menggunakan penutup wajah" Yoongi mengacak rambutnya frustasi.
"Mungkin saja" "Oh iya, kau bilang kau diancam olehnya. Berarti kau punya kontak orang yang telah mengancammu?" Aishh bagaimana ini.
"Ah? Ti-tidak, dia mengancamku lewat terror yang ia buat. Seperti mengirim bangkai tikus dan terdapat surat didalamnya. Tapi aku langsung membuangnya" Kataku lagi.
Yoongi mengangguk-angguk kan kepalanya.
"Tapi syukurlah dia tidak mengancammu lagi, aku khawatir padamu, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa" Yoongi menatap dalam mataku.
"Ahhh? Yaa" Kataku dengan canggung.
"PERHATIAN UNTUK SELURUHNYA, KARENA ADANYA PERISTIWA SEPERTI INI. KALIAN BISA MEMBERESKAN BARANG-BARANG KALIAN DAN PULANG. TAPI JANGAN SAMPAI ORANG LUAR TAU AKAN MASALAH INI. JIKA MASALAHNYA SAMPAI KELUAR, KAMI TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MENCARI TAU SIAPA YANG MENYEBARKANNYA"
Tiba-tiba saja terdengar suara dari pengeras suara. Rupanya itu suara Siwon ssaem yang menyuruh kami pulang.
"Ayo cepat! Sepertinya Jennie sudah menungguku" Ucapku sambil menarik tangan Yoongi.
Sampailah kami dikelas, sudah sepi. Hanya tersisa Jennie, Lisa, Taehyung, dan Jungkook yang tengah menunggu kami.
"Kau kemana saja huh?" tanya Jennie dengan muka kesal. "Kau ingin tahu saja" jawab Yoongi dengan wajah datar
Jennie berdecih, lalu melemparkan tasku kearahku. "Ayo cepat pulang" Jennie menarik tanganku. Tapi tiba-tiba saja
"Tidak, Rose pulang bersamaku" Yoongi menahannya "Yak! bagaimana nasibku kalau kau pulang bersama Rose?" Taehyung mengeluh, ia memasang wajah sok imutnya.
"Kau bisa pulang bersama Jennie kalau kau mau" Jawab Yoongi "Mwo?!" mereka sepertinya berjodoh, Jennie dan Taehyung memasang ekspresi yang sama.
"Aishh, aku tidak mau pulang bersama beruang ini" Taehyung benar-benar tidak ada takut-takutnya dengan Jennie. "Hey alien bodoh! Aku pun tidak sudi jika mobilku ternodai oleh alien sepertimu!"
"Sudah sudah kalian ini bisa tidak sih sehari tidak ribut. Aku pusing mendengarnya" Ucap Lisa sambil menarik tangan Jungkook untuk keluar.
Dan tersisa aku, Yoongi, Jennie dan Taehyung. "Aigoo, kalian jangan terlalu sering berdebat. Kalian bisa-bisa saling jatuh cinta" Kataku sambil menarik tangan Yoongi untuk keluar juga.
"Kau yang menyetir" bisa aku dengar Jennie melempar kunci mobilnya pada Taehyung.
Mereka ini benar-benar membuatku gemas.
To be continue
Kalian gercep banget sih:(( Makasih Ya yang udah nunggu ceritaku ini yang padahal gajelas banget:((
Oh iya menurut kalian aneh gak sih? Kasih dong kritik sama sarannya. And follow juga ya. Yg mau follback bisa☺
Yang dichap sebelumnya aku salah nulis nama. Yang seharusnya Wendy jadi Jennie😂