Part 23 - The Feel

17.3K 623 39
                                    


Kae Pov


Finally.

Ada sebuah kabar baik datang setelah sekian lama, akhirnya yang dinantikan segera tiba.

Rumah baru.

Akhirnya rumah itu siap untuk ditinggali. Senengnya bisa tinggal dirumah sendiri. Eh salah, yang bener itu adalah masih numpang dirumahnya Eza :(

Pas dengar kalau hari ini bakalan ada rencana pindah rumah itu rasanya senang banget, akhirnya bisa punya comfortable zone sendiri huhuhu happy banget.

Dan sekarang gue lagi sibuk mengemasi barang-barang yang akan dipindahkan ke rumah tersebut. Ah ga sabar banget rasanya. 🐰

"Ada yang mau saya bantu?"

"Engga! Gausah kak makasih, aku bisa sendiri tau.."

"Kamu dari tadi semangat banget"

"Harus dong.."

Dan lagi, lagi dan terus-terusan dering menyebalkan itu terdengar berkali-kali untuk kesekian kalinya.

"Sebentar ya Kae"

"Hm.."

Setelah Eza pergi dari kamar, entah kenapa semangat membara 45 gue langsung runtuh.

"Dah lah malas kalau gini terus" gumam gue

"Udah hampir 4 hari dia begitu terus, sebel banget gue lama-lama, selingkuhannya gatel banget sih pengen gue garuk rasanya" gumam gue

Namun dengan sangat amat berat hati dan sedikit terpaksa, akhirnya gue tetap mencoba mengemasi apa yang harus gue selesaikan.

Setelah selesai mengepak seluruh barang di dalam mobil box, mobil tersebut lekas bergegas pergi bersama dengan karyawan kepercayaannya Kak Eza.

Dan kami pun segera berpamitan ke orang tua nya Kak Eza. Namun tiba-tiba sebuah kecanggungan muncul begitu saja, karena diantara gue dan Eza tidak ada yang berucap sepatah kata pun di hadapan orangtuanya. Bahkan gue dan Eza saling lirik lirikan karena bingung harus berpamitan seperti apa.

"Hati-hati ya nak kalian, sering sering main kesini ya.. pokoknya kalau kesini harus nginep juga loh ya.."

"Siap ma.. pasti kita usahain sering main ke sini ma, ya kan kak?" sahut gue seketika

"Iya ma.. kita usahain"

"Kalian berdua jangan nakal nakal loh ya disana, jangan kebanyakkan berantem mulu nanti Kae nya ngambek loh ga mau tidur sekamar lagi"

"Ma ih bercanda mulu" sahut gue panik

Dan mama mertua gue malah asik memeluk gue sembari mengusap-usap punggung gue.

"Mama titip Eza ya Kae" bisiknya

"Iya ma" gumam gue sambil mengangguk

"Semoga papa cepat dapat momongan ya za"

"Pah" sahut Kak Eza berdecak kesal

Sedangkan tersenyum kikuk.

"Yaudah kalau gitu kita pamit ya ma.. pa.." pinta Kak Eza

"Hati-hati ya kalian" sahut papa mertua gue

"Nanti kalau sudah sampai langsung kabarin kita ya" sahut mama mertua gue

The Sweet PerfectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang