Part 20 (I Feel Scared)

16 6 0
                                    

"Mereka siapa? Lalu aku ini siapa?"-Abell

Setelah dokter memeriksa kondisiku, dokter lalu memberikan penjelasan bahwa aku amnesia. Aku benar-benar jadi orang yang berbeda, aku bukan Abell yang dulu lagi. Di mana aku akan merasa takut jika bertemu dengan keluargaku, tapi saat ini aku hanya kebingungan melihat mereka tersenyum kepadaku.

1 Minggu kemudian, aku lalu pulang ke rumah. Saat itu aku hanya diam dan hanya mengikuti ibuku yang membawaku ke sebuah kamar dengan background Doraemon. Aku tersenyum, aku benar-benar suka dengan backgroundnya. Setelah itu aku beristirahat, setelah sekitar 2 jam aku tidur. Ada suara ketukan pintu, aku pun mempersilakan masuk.

"Halo Abell? Bagaimana keadaanmu?"

"Alhamdulillah baik, maaf. Anda siapa ya?"

"Aku Kakakmu Abell, masa lupa sama kakak yang ganteng dan terkece ini?"

"Maaf kak, kalau boleh tau. Aku orangnya seperti apa sih Sebelumnya?"

"Kamu baik, ceria, dan keras kepala"

"Wih, aku bahagia banget dong kak?"

"Iya, kamu orang yang paling bahagia ko"

"Apalagi punya kakak seganteng kakak, pasti banyak yang suka kakak kan?"

"Kurang lebih seperti itu"ucapnya tersenyum

"Kak? Ajak aku main keluar dong, aku bosen nih. Ingin melihat suasana  rumah gimana, Ayo kak."ucapku sambil membuka selimut dan mencoba berdiri, tapi ternyata aku masih lemah. Aku jatuh, kakakku lalu mengendongku dan mendudukanku dikursi roda. Dia membawaku keluar bertemu pelayan rumah, mereka semua tersenyum hangat kepadaku. Setelah itu dia membawaku ke taman belakang, di mana hamparan bunga yang berwarna-warni. Aku tersenyum senang, baru kali ini melihat tempat ini.

"Gimana? Suka kan?"

"Suka dong kak, Abell mau bunga mawar dong kak?"

"Mawar warna apa?"

"Warna putih kak,"

"Kenapa kamu menyukai warna putih? Padahal sebelumnya kamu menyukai warna merah,"

"Entahlah kak, tapi bagiku warna putih itu mewakili semua warna"

"Kenapa begitu?"

"Karena ketika warna itu sendiri, ia akan didatangi oleh semua warna untuk membuat kehidupan. Entah apa pun warnanya, itu akan melekat menjadi sebuah kehidupan"

"Ehm, bijak banget. Adik kakak ternyata jadi kalem dan jadi bijak semenjak amnesia. Kakak berharap kamu amnesia selamanya,"

"Kok gitu sih kak? Jahat ih"

"Ngga gitu maksud kakak, soalnya kamu itu orangnya keras kepala. Susah diatur, ribet ngurusinnya"

"Tapi kakak sayang kan sama Abell?"

"Pasti sayang dong"

"Kak? Pulang yuk, aku mau istirahat lagi"

"Okay, ayo kita kembali"

Entah tombol apa yang dia gunakan, tiba-tiba dari bawah tanah langsung keluar pintu lift. Aku dan kakakku lalu masuk, entah seperti apa rasanya. Tapi aku merasa di dalam lift seperti di dorong dan kemudian naik ke atas, merasa takut. Setelah 3 menit, aku pun sampai di depan kamarku. Aku lalu beristirahat kembali, aku bermimpi kalau ada orang yang akan membunuhku. Seketika aku teriak dan kemudian bangun, aku berkeringat dingin dan melihat sekitar. Di sini sudah ada ayah, ibu, kakak, adikku dan beberapa pelayan.

"Abell kenapa?"tanya ibu

"Abell bermimpi kalau ada yang mau membunuh Abell Bu, Abell takut"

"Di sini ada ibu sayang, ada mereka juga. Kamu Jangan takut ya," ucap ibu menenangkan

"Kak Abell? Aku boleh tidur bareng kakak ngga?"

"Boleh ko"

"Jangan dulu deh, biar kakak Abellmu tenang dulu. Kamu kembali beristirahat aja ya sayang, nanti kalau perlu apa-apa tinggal panggil pelayan"

"Iya Bu, terima kasih telah mengkhawatirkan Abell"

Setelah mereka keluar semua, aku menjadi bingung sendiri melihat ayah yang hanya datar menatapku tanpa mengatakan apa pun. Ayah bahkan tidak menegurku atau apa pun, dia diam seakan tidak khawatir.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang