Part 11 (Mysterious Boy Part II)

19 5 0
                                    

"Dia sebenarnya siapa? Kenapa kehadirannya tidak asing? Ada sesuatu yang berbeda jika dia hadir untukku, tatapan matanya yang begitu membuatku tersentuh. Aku seakan mengenalnya, tapi ada sedikit yang berbeda"-Abell


Setelah agak jauh dari tenda, dia melepaskan tangannya dari mulutku.

"Kamu siapa? Apakah kamu akan membunuhku?"ucapku mencoba tenang

"Kamu tidak perlu tau siapa aku, tapi selama ini. Aku adalah orang membantumu, jangan takut. Aku di sini akan menjagamu" ucapnya pelan

"Lalu apa yang kau lakukan di sini? Menurutmu, apakah aku akan percaya huh?"

"Kamu pasti akan percaya, kalau melihat ini"ucapnya sambil memperlihatkan sebuah video, di dalam video itu. Ada ayahku dan ada beberapa bodyguard yang sedang berbicara tentang rencana mereka yang ingin membunuhku, aku yang melihat dan mendengar itu. Tiba-tiba jatuh ke tanah, aku benar-benar shok.

"Bagaimana mungkin ayahku yang sangat aku cintai malah ingin membunuhku?"ucapku terdiam dan membuang napas

"Aku sengaja berpakaian sama dengan bodyguard ayahmu, agar aku lebih leluasa untuk menjagamu"

"Kamu sebenarnya siapa? Aku seperti mendengar suara seseorang yang pernah meninggalkanku, tatapan matamu sama dengannya. Tapi suaramu berbeda, apakah karena kau memakai masker?"tanyaku sambil mencoba maskernya, tapi dia menghindar

"Belum saatnya kamu tau siapa aku sebenarnya, untuk saat ini anggap saja kita tidak saling kenal"ucapnya lalu pergi dari hadapanku

"Kenapa kamu pergi hei?"ucapku memanggilnya yang semakin lama, semakin hilang ditelan gelapnya malam

Aku benar-benar sedih, "kenapa dia pergi di saat menjelaskan semuanya?"ucapku membatin

Aku bahkan teringat seseorang dari sekitar 2 tahun yang lalu, dia pergi tanpa saat menjelaskan semuanya. Hari ini, aku bertemu orang yang sama. Sama denganmu, dia menjagaku. Aku bahkan tidak tau apakah kalian orang yang sama atau bukan, tapi aku ingin kamu kembali. Airmataku menetes, ada rindu yang sesak dan perih dihatiku. "Apakah seperti merasakan hadirnya seseorang yang datang lalu pergi?"ucapku membatin dan semakin terisak dalam tanggis

Gelapnya malam yang tanpa suara diselimuti oleh suara tangisku yang pecah, rasanya aku ingin kembali ke pelukan nenek. Di sana hidupku lebih tenang dan damai, setiap detiknya aku tidak pernah merasa khawatir tentang apa pun.

Aku yang terdiam di bawah pepohonan, tiba-tiba kaget karena ada yang menyentuh pundakku. Secara refleks, aku menjatuhkan seseorang yang menyentuh pundakku. Dia berteriak kesakitan,

"Aduh, penjagaan lu kuat juga ya? ngga heran lu ngga takut di tempat ini sendirian, sakit nih"ucapnya sambil memperlihatkan tangannya yang kesakitan

"Siapa yang suruh kamu datang kemari tanpa memanggil namaku?"

"Tau ah, lagian tau aja kalau cowok dah kemari mau ngapain?"

"Dih" ucapku lalu pergi dari hadapannya

"Abell tungguin!"

"Ogah, tenang. Bakalan ada penunggu pohon yang ngejagain kamu, bye!"ucapku lalu berlari ke arah tenda sambil tertawa

Saat sampai di tempat tenda, aku mendengar sesuatu dari kejauhan. Sepertinya akan ada kejadian yang tidak terduga, aku lalu membangunkan mereka semua. Tapi mereka bahkan tidak mau bangun, Rio lalu menghampiriku.

"Ngapain bangunin mereka?"

"Aku merasa ada yang ngga beres"

"Cuman perasaanmu aja, ayo tidur"

"Kamu aja, aku ngga ngantuk. Lagian hari sudah malam. Aku mau begadang, mau menyelesaikan sesuatu"

"Dasar so sibuk!"

"B aja"

"Apaan tuh?"

"Bodo!"

"Ih, dasar! Gua mau tidur, jangan bangunin"

"Iya"

Aku lalu mengambil laptop dari dalam tasku, tapi tiba-tiba rasa kantuk mulai menyerang. Aku mencoba fokus, tapi tetap saja. Aku pun membangunkan Akbar, dia kemudia bangun.

"Ada apa Abell? Aku masih ngantuk"

"Bangun ih, kita gantian. Sekarang kamu yang jaga, aku mau tidur"

"Duh, iya-iya"ucapnya lalu bangun dan mencari air untuk membasuh wajahnya

Dia lalu duduk sambil bersandar di kursi, entahlah. Yang penting dia udah mau ngejaga, sekarang saat tidur.

Entah berapa lama aku tidur, tapi hari mulai terang. Aku lalu melihat Akbar tertidur nyenyak, aku tidak percaya kalau dari semalam dia menjaga. aku lalu mengecek tasku, di sana ada kertas yang entah siapa yang memasukannya ke dalam tasku. Kertas itu berisi tentang ancaman,

KALIAN PERGI DARI SINI SECEPATNYA ATAU KALIAN AKAN MATI!!!

Entah apa maksudnya, aku lalu membangunkan mereka semua untuk membereskan segala barang-barang dan peralatan yang akan dibawa untuk kembali ke sekolah. Mereka bangun dengan terpaksa, tapi mau ngga mau. Kita harus pergi pagi ini, setelah mereka selesai semua. Mereka lalu berkumpul, aku lalu mengajak mereka menuju bus.

Saat aku masuk, aku melihat ada 2 orang yang memakai baju yang sama. Di antara mereka, hanya 1 orang yang memakai masker. Aku juga melihat topinya, mereka berdua berbeda. Tapi yang memakai masker sepertinya terluka, aku pun mencoba memastikan siapa seseorang itu. Saat aku ingin membuka maskernya, tiba-tiba dia menggenggam tanganku.

"Bawa aku ke rumah sakit, aku mohon. Singkirkan laki-laki itu sebelum dia bangun dari pingsannya"ucapnya pelan menahan sakit

"Baiklah" aku lalu menarik laki-laki yang tidak kukenal itu keluar dari bus

Teman-temanku yang melihatnya, berteriak ketakutan.

"Bisakah kalian jangan berteriak? Ayo cepat masuk!"

Seketika mereka diam, aku lalu menyuruh mereka untuk tidak bertanya apa pun.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang