Part 1 (About Me)

207 15 2
                                    

"Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia selalu ada untukku?"-Abell

Perkenalkan namaku Abell Putri Salsabilla Nelhwan. Aku anak kedua dari 3 bersaudara, yang pertama ada kakakku bernama Muhammad Raihan Putra Ginanjar dan ada adikku bernama Muhammad Abi putra Nelhwan. Ayahku bernama Mikel Saputra Ginanjar dan Ibuku bernama Miranda Saputri Nelhwan, aku dari keluarga yang cukup berada di mana akulah yang menjadi  pewaris tahta yang telah diberikan Nenek kepadaku sejak aku kecil.

Saat aku berusia 5 tahun, aku sudah tinggal bersama Nenekku. Di mana kehidupanku sangat tenang di sini. Aku bahkan tidak berpikir untuk pulang ke rumah menemui Ayah, Ibu, Kakak dan Adikku. Kala itu di tempat Nenek mempunyai kondisi alam yang indah dan sejuk, meskipun terbilang pedesaan. Aku menyukai berbagai berbagai tempat indah, seperti air terjun pelangi, taman mini, puncak, kebun teh dan masih banyak lagi.
Setiap pagi hal yang aku lakukan adalah menyirami  taman bunga Nenek yang telah ia jaga selama bertahun-tahun. Kata Nenek taman ini dibuat dan ditanam oleh Kakek untuk Nenek, agar rasa cinta Kakek  untuk Nenek akan terus tumbuh dan bermekaran. Meskipun Kakek telah meninggal, Nenek selalu bahagia ketika melihat taman itu. Jika melihat kebahagiaan Nenek, Nenek pasti pernah melewati kenangan yang indah bersama Kakek. Aku terdiam sambil tersenyum memikirkan seperti apa jodohku nanti, Nenek yang melihatku senyam-senyum langsung membuyarkan suasana diamku dan tersenyum mencurigakan.

Aku sendiri saat ini sedang mengenyam pendidikan di SMP Bina Karya di tempat Nenekku dan akan segera memasuki kelas 3 SMP, di mana teman-teman  sekelasku semakin lebih malas belajar dan hanya menyibukan diri masing-masing. Aku yang sebagai ketua kelas lalu membuat rencana camping kepuncak untuk menikmati alam bebas sebelum kembali berkutat dengan mata pelajaran yang  akan memakan waktu yang lebih lama. Lalu aku mengumumkannya di depan kelas  dan mereka setuju, jadwalnya pun akan diadakan pada hari sabtu sampai  hari minggu.

Hari yang di tunggu-tunggu pun datang, kami semua mempersiapkan seluruh barang-brang  yang akan dibawa. Kami menaiki bus sekolah dan langsung dipandu oleh wali kelas kami yang terbilang saat itu wali kelas kami masih magang berusia 20 tahun dan sedang mengejar magister Ekonomi. Teman-temanku sangat mengidolakannya, tapi aku pribadi yang sebagai salah satu dari muridnya sangat tidak mengidolakannya. Bagaimana tidak, dia selalu memberikan nilai yang tidak bagus setiap kali pelajaran matematika. Padahal aku selalu mengerjakannya dengan baik.

Aku sempat ingat perkataan temanku,
"Masih mending dia killer sama nilaimu, kalau dia killer terhadapmu? Terus dia nggak bisa jagain dan perhatian lagi sama kamu gimana?"

Aku jadi risih sendiri, jika aku mengingat perkataan temanku.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang