Part 2 (About You)

89 11 2
                                    

"Apakah seperti ini hadirnya rasa? Kenapa setelah sepi lalu mencari keramaian? Aku merasa kosong tanpanya, waktuku seakan lenyap perlahan karena kepergiannya"-Abell

Setibanya kita di puncak, kami masih harus berjalan sekitar 100 meter untuk ke area perkemahan. Aku yang terbilang saat itu merasa kelelahan tiba-tiba pingsan, entah siapa yang mengendongku  tapi aku merasa seluruh tubuhku terasa sakit dan sedikit pusing. Aku mencoba mengumpulkan kesadaran dan berusaha bangun lalu aku keluar dari tenda, bagaimana mungkin aku pingsan selama itu. Hari bahkan sudah malam, mataku lalu tertuju pada mereka yang sedang berkumpul sambil bernyanyi di dekat api unggun.

Mereka yang melihatku, lalu memanggilku untuk bergabung. Saat itu aku tidak melihat wali kelasku,

“sudahlah, Kenapa aku harus mencarinya?" ucapku membatin dan mengamati area sekitar perkemahan yang begitu gelap

Aku pun duduk diantara Rana dan Lilly, mereka berbisik kepadaku.

“Abell? Tadi waktu lo pingsan di gendong oleh wali kelas loh, OMG. Kalau gue diposisi lo, pasti bahagia banget. Oyah, lo tadi pingsan kenapa? Lo udah baikan kan? Tadi wali kelas kita loh yang buatin lo minuman obat tradisional. Gue sih ngga tau, tapi yang penting lo sekarang udah baikan dan kita senang banget.” ucap Lilly tersenyum

“ih, apa-apaan sih lu pada? gue juga nggak tau kenapa gue bisa pingsan, tapi gue udah baikan ko.” ucapku pada mereka

“Apa benar yang mereka katakan tadi? Alah bodoh amat, mikir apa sih gua yang masih anak kecil?” ucapku membatin

Kita lalu bermain game yang sedang tren di instagram yaitu truth or dare, kami lalu bermain sambil main gitar dan tertawa bersama hingga larut malam.

Mereka pun masuk ke dalam tenda masing-masing, aku yang masih ingin menikmati suasana api unggun tetap diam di tempat sambil rebahan melihat bintang-bintang dilangit yang begitu indah. Tiba-tiba ada kembang api yang terdengar, aku pun langsung bangun dan mencari arah suara kembang api. Ternyata wali kelasku, dia lalu menghampiriku dan membuka pembicaraan.

“Sudah malam, kenapa belum tidur? Ini tidak baik untuk kesehatanmu. Apakah saat ini kamu sudah baik-baik saja? Apa saya perlu ambilkan obat lagi? Kamu sudah makan atau belum?” tanyanya seperti Nenekku

“Maaf, saya akan kembali tidur.” ucapku sambil berlalu dari hadapannya,

“Tunggu.”

Ia memanggilku, tapi aku tidak menghiraukannya.

Pagi itu entah karena apa, wali kelasku tiba-tiba mengirim pesan kepadaku bahwa dia akan berangkat ke Amerika hari ini. Dia pergi dan tidak sempat pamit karena ada masalah keluarga yang cukup mendesak, yang harus ia selesaikan.

Kami pun memutuskan untuk pulang, saat diperjalanan aku terdiam seakan merasa bersalah pada wali kelasku jika memikirkan hal yang semalam. Aku pun membuyarkan lamunanku, aku nggak boleh memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya, lagian katanya ada masalah keluarga.

Tapi aku merasa seakan ada kekosongan lagi di waktuku, bagaimana mungkin orang sepertiku merasa terbawa perasaan hanya karena tingkah laku dia yang sangat perhatian kepadaku? Mungkin saja karena aku memang patut dikasihani.

Selamat membaca guys😍
Semoga kalian suka sama ceritanya ya🤗 jangan lupa vote, komen dan share ya 😍🤗

Aku sayang kalian😉

-Nilawati05

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang