"Aku bingung harus memilih sekolah di mana, hidupku seakan lebih dipertanyakan"-Abell
Selama kurang lebih 1 bulan, kami berlibur di sebuah villa sambil menunggu Naura benar-benar pulih. Kami memikirkan cara untuk masuk sekolah tanpa harus mengikuti kegiatan casisba, kami lalu mencari beberapa sekolah terdekat dari rumah kami. Berbagai cara kita lakukan untuk mendapatkan sekolah terbaik untuk kita masuki tanpa harus mengikuti kegiatan casisba.
Sampai Nila dan Aslah berteriak senang, mereka menemukan sekolah yang akan kami tuju.
Aku dan teman-teman lain langsung mendekati mereka, yah. Akhirnya kami bisa masuk ke sekolah yang kami inginkan, sebelum masuk sekolah. Kami berlibur ke beberapa tempat di Jakarta, ya. Jakarta memang sangat luas, tapi kami tidak lelah kesana kemari. Padahal cuacanya sangat panas, aku dan teman-teman lalu pergi ke Central Park yang terletak di Jakarta barat. Di sana kami makan dan berfoto sepuasnya, lalu kami berjalan kembali dan mencari hostspot yang enak untuk berkumpul. Rasanya senang jika menghabiskan waktu bersama mereka tanpa perlu mengingat ada beban, kebahagiaanku kini milik mereka. Aku jadi teringat dia, iya. Dia yang kini telah pergi tanpa ada kabar lagi, aku merasa merindukannya. Aku beruntung memiliki teman-teman yang selalu ada untukku, walaupun dia tidak ada kabar lagi. Tapi aku bahagia karena memiliki mereka, hingga akhirnya aku dapat SMS dari kakakku.
"Abell? Kamu di mana? Kakak jemput ya"
"Ngga usah kak, Minggu depan Abell pulang ko"
"Ayah dan Ibu sangat khawatir"
"Iya deh iya"
"Ok, kakak tunggu Minggu depan ya"
Rasanya aneh jika ditelpon sama kakak yang baru kenal, aku bahkan sangat tidak ingin kembali ke rumah. Ada rasa takut menghantuiku, aku terdiam. Seakan memaksaku kembali mengingat kejadian yang terjadi di rumah, aku menunduk.
"Abell? Kamu kenapa?"tanya Akbar
"Aku baik-baik aja ko"
"Ayolah cerita"
"Kapan-kapan aja deh, ayo pulang. Aku lelah"
Kami pun berpisah, sementara aku sendiri menyewa hotel. Aku berdiam diri dan menenangkan suasana hatiku sebelum masuk sekolah, perasaan mulai tenang, tapi ada kegelisahan di sana.
Berhari-hari aku diam di kamar hotel hanya menonton dan makan, aku benar-benar bosan. Keesokan harinya, aku dan teman-teman kembali bertemu di Villa.
Aku dan teman-teman lalu membereskan seluruh barang yang akan kita bawa pulang ke rumah masing-masing. Setelah semua siap, kami pun sudah dijemput. Sementara aku diantar oleh Aslah dan Nila, mereka mengantarku ke rumah. Setelah menempuh perjalanan 1 jam lebih, akhirnya aku sampai. Aku pun masuk dan di sambut hangat oleh para pelayan, mereka membawa barang-barangku. Aku pun langsung ke kamar dan merebahkan tubuh lelahku, aku pun tertidur dengan pencahayaan yang redup. Aku melihat sekitar kamar sepi senyap, aku pun melanjutkan tidurku.
Keesokan harinya, aku bersiap-siap ke sekolah. Aura wajahku tampak ceria pagi ini, bahkan aku memberanikan diri untuk makan bersama keluargaku. Setelah itu aku berpamitan, aku menyalakan mobilku dan segera meluncur ke sekolah baru.
Hari-hari aku lewati waktuku dengan penuh kebahagiaan bersama mereka, setiap hari aku pulang malam hanya ingin bersama mereka. Aku benar-benar takut kalau pulang ke rumah, jadi aku selalu di luar rumah dari pagi-malam.
Sampai suatu hari, aku ditegur oleh ayahku.
"Mau sampai kapan kelayapan?"
"Aku ngga tau yah, tapi aku hanya ingin senang bersama teman-temanku"
"Apakah nenekmu mengajarkanmu hal yang seperti ini?"
"Ngga ada yah, nenek baik dan selalu mengajarkan yang baik"
"Lalu kenapa kamu seperti ini di sini?"
"Yah? Abell takut di rumah ini yah, Abell ngga kuat berada di rumah ini"
"Apa yang kamu takutkan?"
"Tiap malam Abell selalu takut yah"
"Kenapa kamu ngga panggil pelayan menemanimu tidur? Atau ajak saja temanmu ke rumah ini"
"Boleh ya Yah?"
"Boleh ko"
"Iya, makasih atas pengertiannya ayah"
Dibalik kegembiraanku bersama ayah, aku menyimpan kecurigaan padanya. Tapi jika melihat dia tersenyum hangat dan menyapaku, aku selalu menghilangkan perasaan khawatirku.
Waktu yang aku lalui setiap harinya hanya sekolah dan bermain-main bersama teman-temanku. Entah itu makan, shopping dan berfoto bersama. Adakalanya kita bercanda tawa dan bermain di taman sambil berlari-lari, masa yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Fiksi Remaja#1 in #tentangrindu (16/02/2020) #2 in #akukamudia (16/02/2020) #1 in #menantimu (14/03/2020) Pernah melakukan sesuatu hanya demi seseorang? kenapa kita mau berkorban hanya karena kita menyukai sesuatu? Kenapa kita tidak bertanya, apakah dia seseo...