#1 Cinta Luar Biasa

7.7K 245 30
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Ini cerita pertama yang berani aku publish. Jangan panggil aku author karena aku masih baru dalam dunia tulis-menulis dan dilihat dari tulisanku aku belum pantas buat dipanggil begitu
So enjoy... Selamat membaca...

22/03/2020 Tiara POV
Hai hai hai yuk kerjasamanya yuk, Jangan lupa Vote, Comment, dan Share ke sosial media kalian. Biar aku masih bisa bertahan di panggung wattpad ini (?) See you next time...

***

"Hai semuanya! Namaku Tiara Anugrah Eka Setyoandini, umurku 18 tahun, aku berasal dari Jember!" Ujarku pada lensa kamera di depanku.

"Okay, cut!" instruksi sang kameramen "Next!"

Aku pun keluar dari zona greenscreen dan langsung di gantikan dengan gadis imut yang ku tahu bernama Ziva. Aku sempat melihat video audisinya yang sedang viral di YouTube. Gadis ini mempunyai teknik suara unik yang sangat jarang di temui.

Aku kembali duduk di kursi tunggu bersama peserta lainnya. Di sebelahku seorang pemuda berwajah oriental dengan mata sipitnya memberikan beberapa lembar kertas padaku, dari panitia untuk melengkapi data diri katanya.

"Hei, good luck ya bro. Rezeki gue cuman sampe sini doang" ujar pemuda berkacamata, menghampiri pemuda disebelahku tadi. Sepertinya mereka sudah terlihat sangat akrab.

"ck lo juga, jangan nyerah diluar sana. Keep in touch ya kita" balas pemuda disebelahku sambil mengajak berpelukan, sebagai bentuk saling memberi support.

"Pasti dong!" pemuda berkacamata tadi mengalihkan pandangannya padaku, menyapaku lewat senyumnya.

Namanya Kevin Hago, aku satu group dengannya saat eliminasi 1. Namun sayangnya, penampilan Kevin saat itu belum bisa memuaskan judges, dia dan 4 kontestan lainnya terpaksa harus menghentikan langkah mereka menuju tahap berikutnya.

"Eh Tiara, good luck ya, suara lo keren banget tadi nyanyiin Reflection" ujar Kevin mengajakku bersalaman.

"Makasih. Kamu juga semangat ya!" ujarku.

"Kalian berdua udah kenalan?" tanya Kevin lagi menunjuk aku dan pemuda disebelahku, yang kami jawab dengan gelengan pelan.

"Samuel" ujar pemuda disebelahku tadi, sambil mengulurkan tangannya.

"Tiara" balasku.

"Hugo! Katanya mau bareng-bareng! Kok lo jahat sih" jerit seorang gadis dengan hairstyle bunny buns, yang baru saja keluar dari zona greenscreen. Berlarian menghampiri kami dan langsung memeluk Kevin.

"Belum rezeki gue Jip" ujar Kevin "Gue doain semoga kalian bisa lancar-lancar karirnya disini"

"Iya, lo juga jangan nyerah. Semangat!" balas gadis bunny buns dengan senyum lebarnya.

"Yaudah, gue deluan ya. Baik-baik kalian tinggal dikarantina. Semangat!" pesan Kevin, lalu berpamitan pada kami semua.

"Oh My God! Abis ini kita langsung masuk karantina guys guys. Gue bakalan kangen rumah! Mama, Papa, Kakak, Bingo, huaaa" heboh gadis bunny buns, sepeninggalan Kevin.

"Kamu dari Jember kan ya? Disana kuliah?" tanya gadis bunny buns tadi mengalihkan perhatiannya padaku.

"Hm... Masih sekolah" jawabku kalem.

Aku belum banyak berkenalan dengan peserta lain. Hanya beberapa dan baru dengan Keisya Levronka -peserta asal Malang yang lebih muda usianya daripada aku- yang membuatku nyaman berada di dekatnya. Mungkin karna kita sama-sama memiliki logat bahasa daerah yang kental. Jadi, aku lebih leluasa jika berbicara dengannya. Namun saat ini, dia duduk berjauhan denganku.

ADA CERITA DARI KARANTINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang