#21 Dia

2.5K 193 46
                                    

01/06/2020 Hai hai hai yuk kerjasamanya yuk, Jangan lupa Vote, Comment, dan Share ke sosial media kalian. Biar aku masih bisa bertahan di panggung wattpad ini (?) See you next time...
.
Kerasa banget ya sepinya nggak ada asupan sejak moment menegangkan kemarin *eh. huhuhu tapi gaes percayalah mereka kuat ngejalaninnya walaupun badai, angin topan, angin puting beliung, angin muson, angin darat, angin laut, sampe angin sepoi-sepoi pun pertahanan mereka pasti nggak akan goyah. Tugas kita hanya mensupport dan selalu berada di garda terdepan untuk menguatkan mental anak baik anak hebat ini. Mantap!.

Okay karna cerita ini juga sebagai wadah belajar aku dalam berhalu ria eh enggak deng, maksudnya buat belajar tulis-menulis. Jadi kali ini aku mau nyoba buat bikin Sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Mohon kritik/sarannya gaes tentang tulisannya.

Happy reading...

.

Malam tahun baru kali ini sangat berbeda untuk kesembilan kontestan Indonesian Idol yang masih tersisa. Mereka harus menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluarga baru di karantina, jauh dari keluarga dan teman-teman yang biasa menemani.

"Hujannya makin deras rek, aku pingin ndelok mercon loh padahal" sedih Tiara, menatap langit malam dari balik kaca balkon 'Ruang Santuy'.

"Kita juga udah nyiapin kembang api banyak-banyak. Sia-sia deh" lanjut Lili

"Bisa-bisa Jakarta banjir nih, hujannya awet banget" ujar Ainun

"Yah jangan dong, kasihan banget masa tahun baru banjir" balas Ziva

"Gaesnya, yuk ngumpul yuk. Kita mulai aja acaranya" seru Kak Ika, menghentikan kegalauan keempat kontestan yang sedang berdiam diri didepan jendela sambil meratapi hujan.

"Nih, sosisnya juga udah mateng nih, yuk yuk udah nggak usah galau-galau" ujar Kak Age membawa nampan berisikan dosis bakar, jagung bakar, dan aneka makanan lainnya. Diikuti Kak Abe, Nuca, dan Novi yang ikut membantu.

"Yeay! Asiiik! Makan-makan" seru Lini

Walaupun terkesan sederhana, tapi malam tahun baru mereka tetap menyenangkan. Dengan sesi curhat-curhatan, main games yang dipandu kakak-kakak kru, dan tak lupa juga acara tukar kado sebagai puncaknya.

Ziva mendapatkan buku gambar dan alat mewarnai, karna dia suka menggambar terlebih tentang doodle art. Tiara mendapatkan pouch make-up, karna memang dia paling suka merias wajah dan dia paling girly daripada kontestan yang lain. Lili mendapatkan simple inflatable U-shaped neck pillow. Novia mendapatkan boneka Beemo bmo, dan lain sebagainya tidak hanya para kontestan, mereka pun bertukar kado dengan para kru-kru yang ada di karantina.

"Ti, ada titipan nih" ujar Kak Arya si kru terkalem dan terkece diantara kru pria yang lain, menghampiri Tiara dengan membawa bingkisan kado berwarna pink ketika Tiara dan kontestan lain sudah mulai beranjak kembali ke kamar masing-masing.

"Dari siapa Kak?" tanya Tiara mengambil bingkisan tersebut.

"Kakak cuman disuruh ngasih ke kamu aja" ujar Kak Arya

"Oh gitu, makasih ya kak" balas Tiara

Setibanya dikamar, Tiara pun membuka bingkisan dari Kak Arya tadi. Tak ada nama pengirim atau tulisan apapun di luar bingkisan tersebut. Dari bentuk luarnya Tiara bisa menebak bahwa isinya mungkin saja sebuah buku.

Dan benar saja, ketika dia membuka kertas kado tersebut, sebuah buku notes berwarna pink dengan gambar bulan sabit dan awan-awan kecil sebagai covernya.

"Lucu banget ih"

Di halaman pertama ada stiker bola dunia lucu dengan mahkota kecil diatasnya yang memang sengaja di tempel dan sticky note dengan tulisan tangan seseorang di halaman berikutnya.

ADA CERITA DARI KARANTINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang