#35 I Surrender (Part 1)

1.2K 156 96
                                    

25/02/2021 Hai hai hai yuk kerjasamanya yuk, Jangan lupa Vote, Comment, dan Share ke sosial media kalian. Biar aku masih bisa bertahan di panggung wattpad ini (?) See you for a long time...
.

Tadinya mau nungguin chapter sebelumnya sampe 150vote dulu. Ternyata lama ya, emang aku juga ngerasa udah nggak asyic lagi alur ceritanya, akunya juga udah mager ngehalu woy.
Part ini sebenernya belum selesai (entah kapan ada mood lagi), tapi karna merasakan kegalauan-keemosian-kesedihan yang dialami BTS. aku dengan berat hati, mencoba memberi sedikit asupan sesaat.

Kalo niat jadi fans, kasih dukung yang tulus! Nggak usah pasang topeng! merasa paling tersakiti, padahal dirinya sendiri yang nyalahin api deluan. Mau jadi fansshipper? ya tapi jangan berat sebelah ke idolanya. Setiap idola pasti ada durasinya, nggak usah maksa kehendak yang malah ngerugiin orang lain!

*

Siang ini gue dan tiga cowok terbaik Idol x, masih betah bermain PES di dalam kamar. Oh iya kali ini, kami berada di satu kamar yang sama. Entah kapan lagi hari ini akan terulang lagi, bersama dalam satu ranjang dengan abang-abang gue tercinta.

Gue fokus menatap layar televisi, mengutak-ngatik tombol konsol dan mengatur strategi agar tim gue bisa memenangkan pertandingan kali ini. Tapi sepertinya, nasib baik nggak berpihak di gue hari ini.

"Goool!" jerit Nuca yang gue balas dengan decakan kesal.

"Anjir 5-1 Sam, payah banget lo" ledek Bang Richard.

"Ahh nyerah gue, nggak bisa gue main PES" kesal gue, gue memang tidak terlalu tertarik dengan permainan sepak bola, mau olah raganya langsung ataupun melalui video game, sepertinya sepak bola bukan bidang gue.

"Gue nya yang terlalu jago, Sam" sombong Nuca dan langsung gue hadiahi lemparan bantal ke arah wajahnya.

"Sini deh, gantian sini gue yang main" ujar Bang Ola, mengambil konsol yang tadi gue letakkan diatas karpet dan menukar posisi duduk antara gue dan Bang Ola.

"Hajar La, lo kalo bisa ngalahin Nuca, gue traktir giant burger deh" ujar gue memotivasinya.

"Bener ya!" seru Bang Ola.

"Iye" jawab gue.

"Eh Sam, btw gue mau nanya nih" ujar Bang Richard, menepuk bahu gue pelan, begitu gue duduk disebelahnya.

"Nanya apaan?" respon gue.

"Lo udah jadian belum sih sama Tiara?" tanya Bang Richard to the point.

"Kalo belum biar Nuca aja nih gue comblangin sama Titi" celetuk Bang Ola dan otomatis mendapatkan timpukan bantal dari gue.

"Belooom, entar dulu lah Bang, gue nggak mau mentingin ego gue duluan. Lagian Idol ini juga belum kelar, dia harus fokus dulukan di Idol" ujar gue.

"Anjay, gaya lo sempak" ledek Bang Ola.

"Tapi lo serius kan, Sam?" tanya Nuca.

"Wah Nuca mulai kepo kepo" goda Bang Richard.

"Yaaa Nuca penasaran sih. Maksudnya kan, kita udah biasa bareng-bareng di karantina. Takutnya di luar karantina udah beda lagi perasaannya, cuman euforia sesaat karna ajang ini aja" ujar Nuca.

"Justru di luar karantina nggak ada yang mau sama nih bocah. Makanya walaupun udah di eliminasi lama, si Sam ini masih nyangkut mulu sama si Titi" ujar Bang Ola.

"Sialan" kesal gue "Tapi jujur deh, gue yang heran sama si Nuca, dia yang paling lama di karantina. Lo yakin Nuc, nggak ada ketempelan satu cewek pun disini? Lini tuh kurang apa sih Nuc?" tanya gue, mencoba balik menggoda Nuca.

ADA CERITA DARI KARANTINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang