30/04/2020 Hai hai hai yuk kerjasamanya yuk, Jangan lupa Vote, Comment, dan Share ke sosial media kalian. Biar aku masih bisa bertahan di panggung wattpad ini (?) See you next time...
.
Yak selagi menunggu yang apa yang terjadi tengah malam wkwkwk nggak boleh berharap lebih ceunah, entar kalo nggak sesuai ekpetasi bete lau, nyinyirnyinyir bawa-bawa orangmuda. nih aku jadi cenayang, antara entar mereka video call tengah malem atau Titi ngasih surprise. atau malah besok mereka bukber. haelah halu aja doelloe.Happy reading...
.
"Dingin! ya ampuuun dingiiin woy" heboh Lili sambil menggosok-gosokkan kedua lenganya sambil loncat-loncatan agar badannya tetap hangat. Bukan hal baru lagi untuk kami saat latihan rehearsal di studio RCTI ini. Mau kontestan ataupun kru pasti menggunakan baju lengan panjang atau melapisi baju untuk outfit mereka, mengingat suhu pendingin udara yang sudah diatur sangat minim dan manusia yag tidak terlalu banyak dalam studio yang cukup besar.
"Kenapa Li? Kamu ndak bawa jaket tah kesini?" tanyaku ketika melihatnya hanya mengenakan turtleneck tanpa lengan.
"Ketinggalan Kak Ti, huhuhu. Padahal udah aku siapin di tempat tidur, tapi dasar akunya pikun jadi lupa dibawa deh" sesalnya.
"Kebiasaaan deh kamu, wes pake jaket ku dulu aja nih" Aku membuka jaket biru yang sedang ku kenakan dan menyodorkan padanya.
"Eh enggak usah Kak, gpp kok" tolaknya tak enak hati
"Udah pake aja. Kamu kan baru beres sakit minggu kemarin, nanti kalo kambuh lagi gimana?" paksaku
"Duh kakakku sweet banget sih. Timaaciw, aku pinjem bentar ya Kak Ti, nanti kalo aku udah angetan aku balikin" ujarnya
"Iya gpp pake aja" balasku, kemudian kembali duduk dibangku tribun
"Beneran nggak kedinginan?" tanya Sam begitu aku duduk disebelahnya.
"Hah? Enggak kok"
Sambil menunggu giliran tampil, biasanya kami duduk-duduk di tribun penonton. Menyaksikan kontestan lain melakukan gladiresik di atas panggung. Layaknya supporter, kami akan berteriak-teriak heboh kala menyaksikan teman sesama kontestan melakukan teknik improvisasi yang sangat bagus atau tak jarang kami akan memberikan masukan jika ada yang perlu untuk diperbaiki.
"Ti, udah ashar mau bareng nggak?" tanya Nuca menghampiriku ketika dia baru saja selesai breafing bersama kru.
"Eh udah ya? boleh deh yuk"
"Mau kemana?" tanya Sam
"Sholat" jawabku "Sek, sek Kak Age! Sholat nggak?" tanyaku pada Kak Age yang duduk tak jauh dariku
"Tidak sayangku" jawabnya
"Pada kompakan banget halangannya nggak ngajak-ngajak aku. Jadi aku berdua Nuca aja deh"
"Gpp, itung-itung Nuca latihan imamin calon istrinya nanti hahaha" goda Kak Age
"Ih kak Age apaan sih" ambekku "Yaudah deh, yuk Nuc" ajakku
"ck, Tiara" panggil Sam sedikit berdecak kesal. 'Lah dia kenapa?' batinku bingung.
"Eh iya?" tanyaku
"Nih" Sam menyodorkan kemeja flanelnya padaku
"Eh, kemeja kamu? Gpp Sam, aku nggak kedinginan kok" tolakku
"Kamu mau pergi sholat kan? Mana pake kaosnya nggak bener lagi" aku memang mengikat ujung kaos stripes yang kukenakan, tapi menurutku ini masih tergolong sopan kok. "Udah buruan pake kemejanya, mau ikutan sakit juga kaya Lyodra kemarin?" suruh Sam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA CERITA DARI KARANTINA
FanfictionBersenang-senanglah. Karna hari ini yang akan kita rindukan. Di hari nanti, sebuah kisah klasik untuk masa depan... Mengintip kehaluan saya dan keseruan mereka Dari Karantina kita menemukan keluarga baru, persaudaraan yang kuat, saling melengkapi da...