Happy reading!
Enjoy!~~
~"Banyak hal telah dilalui, baik duka maupun suka. Namun mereka memilih untuk bersama, tertawa dan menangis bersama."
XXV. ENDING SCENE
~Suasana pagi yang cerah menyambut pagi kali ini, terlebih kercipan suara burung di atas pohon maple itu membuat pagi sangat indah dan terasa menyenangkan.
Seorang pria manis dalam gelungan selimut dan lengan kekar menyelimuti pinggang rampingnya, mulai mengerjapkan mata dan mengawali pagi dengan senyuman merekah.
"Ungh..." ia sedikit melakukan peregangan singkat, dengan perlahan ia memutar tubuhnya menghadap sang terkasih. Suaminya.
Disentuhnya perlahan wajah sang suami yang nampak lelah. Pekerjaan sang suami memang semakin sulit, terlebih dia harus selalu mengecek cabang-cabang perusahaan lainnya di daerah lain seperti Daegu, Gwacheon, Goyang, Gyeong-gi, dan lainnya.
Dikecupnya pipi tirus itu, tempat bersemayam dua titik dalam yang membuatnya makin mencintai pria di depannya kini. Mata tertutup pria itu nampak terbuka perlahan.
"Pagi, Namjoon. Bangunlah, aku akan menyiapkan sarapan," suara manis itu lagi. Namjoon. Ia sangat menyukai suara yang tiap pagi selalu menyambutnya itu. Rasa lelahnya seakan lenyap seketika.
Namjoon mengecup singkat kening istrinya, "Selamat pagi juga untukmu, sayang. Tidurmu nyenyak semalam?" tanya Namjoon sembari memeluk istrinya erat, menyalurkan rasa hangat.
Seokjin jadi teringat satu hal kemarin. Dia tidur sendirian. Tanpa sang suami, yang katanya sedang ada di Daegu semalam. Sedih rasanya teringat hal itu. Bukannya kekanakan, tapi di usia pernikahan mereka yang sudah kedua, dirinya terlanjur terbiasa tidur bersama dengan suaminya.
Tapi semenjak dua bulan terakhir, kebiasaan itu berubah drastis. Semenjak sang suami harus bepergian ke luar kota.
"Hm, agak sulit. Aku merindukanmu," rengek Seokjin sambil menenggelamkan kepalanya ke dada sang suami.
Namjoon hanya tersenyum. Ia mengelus pelan rambut halus itu dengan sayang.
"Aku juga, sayang," Namjoon lalu bangkit, dan beralih masuk ke kamar mandi. Sedangkan Seokjin? Dia hanya terpaku menatap sang suami. Tak biasanya dia seperti ini. Biasanya ia akan menjahilinya dengan kata-kata mesumnya, dengan apapun itu, namun sekarang berbeda. Ada apa?
Lamunannya buyar seketika, saat ia teringat harus memasak sarapan untuk mereka berdua.
Benar, berdua. Mereka masih belum memiliki keturunan, tentu karena Seokjin adalah seorang pria yang tak memiliki rahim layaknya seorang wanita. Tapi ia tetap berharap dapat memberikan keturunan untuk Namjoon.
Apa karena ia belum memiliki keturunan, Namjoon jadi seperti ini? Namjoon memang tak pernah secara langsung meminta anak padanya, namun tentunya keinginan untuk memiliki pasti ada. Tapi apa mungkin karena hal itu Namjoon jadi-
Berselingkuh?
~
Kring kring kring
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Clumsi'es Boyfriend [END]
Fanfiction[Belum Di Revisi] (Namjin Series) Sifatnya yang ceroboh, manis, dan kasar di saat yang bersamaan membuatku jatuh cinta!! 24/5/19 until 16/04/20