XII. Truth

558 55 5
                                    

Mereka berdua sampai di rumah sakit, tetap dengan wajah Yoongi yang menekuk tajam, bahkan lebih tajam dari tikungan jalan aspal.

Yoongi masih saja kesal pada apa yang terjadi padanya hari ini, sudah nggak dapet makan siang, gak bisa nyatain perasaan pula. Dusta dunia mana lagi yang harus Yoongi jalani. 

"Kau sakit yoon?" tanya SeokJin pada adiknya yang terlihat pucat dengan wajah tertekuk. 

"Tak kenapa hyung, sudah ya, aku mau ke ruanganku dulu" Yoongi pamit undur diri dari hadapan hyungnya. Seokjin hanya bisa kebingungan sendiri pada tingkah adiknya.

'Apa karena lapar?' gumam Jin. ia kemudian masuk ke dalam ruangannya. 

###

Jin sedang sibuk melihat data-data pasien yang akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Ia masih berkutat dengan kertas-kertas itu sampai pintu ruangannya tiba-tiba dibuka paksa oleh seseorang.

"Sopan sedikit napa sih?" ucap Jin nanar pada orang dihadapannya.

"Sorry Jinnie, aku masih belum dapat kesempatan untuk bicara denganmu, kau semakin sibuk semenjak bertunangan" ucap pria itu, lalu mendudukan bokongnya di sofa ruangan milik Jin.

"Lee Jaehwan, kau tau aku sudah bertunangan, kenapa masih saja menggangguku? Nanti kalau Namjoon berpikir yang aneh-aneh, kau mau bertanggung jawab?"

Jin masih kesal saja pada sahabat masa kecilnya itu. Lee Jaehwan atau biasa ia panggil ken, adalah pria paling keras kepala kedua setelah Kim Namjoon. 

"Ahh.. persetan dengan pria itu, berani-beraninya mengambil Jinnieku! Awas saja kalau dia menyakitimu, akan kucincang habis anunya" ucap Ken sambil menutup matanya. ia sedikit kelelahan akibat operasi yang harus ia tangani. 

Jin hanya menatap pria itu, lalu mendesah. Ken selalu saja memperlakukannya bagaikan anak kecil. Selalu menanyakan kabarnya tiap saat, dan selalu mengawasi jin setiap waktu, maka tak heran ia tau segala hal yang terjadi pada jin. 

Termasuk pertunangan jin dengan namjoon. Saat ken mendengarnya, ia tentu saja sangat kesal, ia sendiri sudah mengincar Jin sejak lama, tapi tak pernah bisa mengungkapkan rasanya sama sekali.

Tapi Jin sudah tau kalau ken menyukainya sejak lama, hanya saja ia tak mau persahabatan yang selama ini  berubah. Ia tak mau hal itu terjadi.

"Cepat kau mau mengatakan apa?" tanya Jin cepat.

Ia masih punya banyak pekerjaan untuk dilakukan, bukan hanya untuk meladeni manusia jangkung dengan hidung panjang seperti pinokio dihadapannya ini.

"Mau makan siang bersamaku jinnie?" tanya Ken menawarkan makan siang bersama.

"Mian, aku sudah makan tadi" tolak Jin cepat, karena memang benar ia sudah makan.

"Makan malam saja, bagaimana?" tawar Ken lagi.

"Aku pikir dulu"

"Oh.. Ayolah, sekali saja, ya please🙏"

"Iya deh iya"

"Yes, aku tunggu sepulang kerja nanti"

"Tapi aku kan pulang jam 11 malam nanti? Besok saja bagaimana?"

"Gak, pokoknya harus malam ini juga, titik!"

"Iya"

##

Jin dan Yoongi sekarang sedang berbicara satu sama lain, bicara masalah operasi yang akan dilakukan. Pasien mengalami komplikasi parah, sehingga harus bisa ditangani satu-satu.

Sweet and Clumsi'es Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang