XXIII. Search

580 51 6
                                    

Comeback again setelah draf yang sudah kubuat dengan susah payah menghilang dari peradaban😭😭😭

Ditambah harus ada PAS, maka jadilah aku lama hiatus....

Maaf atas keterlambatannya🙏🙏😭

Happy reading!
Enjoy!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pemuda dengan paras tampan, kulit putih pucat, dan masih berjas putih khas dokter duduk termenung di depan kamar VIP bernomor 08. Dia masih mengumpulkan keberaniannya saat ini, ia ingin menemui orang yang ia sadari kalau ia sudah mencintainya.

Dia ingin bertemu dengan Park Jimin.

Ia mendapat kabar dari suster yang keluar dan masuk ruangan itu kalau Jimin masih belum siuman, bahkan ia tak menunjukan tanda ingin bangun.

Sungguh, perkataan suster tadi cukup membuat hatinya teriris, Jimin menjadi begini karenanya, Jimin tidak sadarkan diri juga karenanya, Jimin tidak memiliki semangat hidup sekarang juga karenanya.

"Dia akan baik saja, Yoongi-ssi. Kau jangan khawatir," ucap seseorang yang sudah mendudukan diri di sebelah Yoongi. Yang dipanggil mendongak, melihat siapa yang berbicara.

"Taehyung Kim, bukan?" tanya Yoongi, dan pria itu mengangguk.

"Jika yang kau khawatirkan itu Jimin, maka jangan khawatir, dia itu kuat, dia bahkan bisa membantingku dengan segala kekuatan, padahal dia nampak lebih kecil dariku," ucap Taehyung seraya tertawa kecil, dan membuat Yoongi sedikit terhibur mendengarnya.

Taehyung kembali menatap lurus ke depan, "Jimin sering menceritakanmu kepadaku, dia sangat menyukaimu. Bahkan dia sampai punya angan-angan kalau dia bisa menikahimu, bukankah itu bodoh?" Taehyung berucap kembali.

Yoongi mendengarkan, "Bodoh karena mengharapkan cinta dari pria yang bahkan tidak mencintainya sama sekali, bahkan menatapnya saja tidak," perkataan pedas itu menohok hati Yoongi.

Apakah tindakannya dulu sangat keterlaluan, hingga membuat Jimin sakit hati? Jika iya, maka ia tidak pantas dimaafkan. Ia pantas menerima hukuman jika begitu.

"Maafkan aku," ucap Yoongi.

"Kau minta maaf karena apa?" tanya Taehyung, Yoongi menatap lurus ke depan.

"Karena sudah menyakiti sahabatmu, dia jadi begini juga karenaku, maafkan aku," ucap Yoongi sungguh-sungguh dan tulus. Taehyung juga merasakannya. Pria disebelahnya ini juga sakit, mereka sama-sama cinta tapi saling menyakiti.

"Minta maaf pada Jimin, kau memiliki hutang maaf padanya," Taehyung memberi saran. Yoongi terdiam.

••••

Sweet and Clumsi'es Boyfriend

••••

Dan, disinilah dia sekarang, di depan pintu kamar VIP, hendak membuka pintu, namun tangannya seolah membeku, hendak mengetuk namun malah jantungnya yang terketuk tak terkendali.

Taehyung hanya memandanginya dari jauh, berharap pria itu segera membuat keputusan, sebab berdiri disini sangat melelahkan. Berdiri tanpa jaket dan malam hari pula. Bayangkan saja angin malam menusukmu, sangat melelahkan.

Lagipula, ia tak mungkin masuk terlebih dahulu ke dalam kamar itu hanya untuk memeluk Jungkook-nya yang sedang tertidur. Tidak, itu hanya akan membuat keberanian Yoongi menurun dan akhirnya tidak jadi meminta maaf kepada Jimin.

Sweet and Clumsi'es Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang