01.

1.4K 27 3
                                    


Setelah hampir 3 tahun, kita tidak saling bertemu. Namun hari ini, takdir mempertemukan kita.

Nafisya Az-Zahra•

Di sebuah cafe pinggir jalan terdapat tiga insan manusia yang sedang bercanda mengulang kisah SMA masing-masing.

"Oh iya, Sya. Mmm, kamu sudah mantap merubah penampilan seperti ini?" Tanya Adel, teman dekat nya sejak SMP.

"InsyaAllah, doakan Del" jawab Nafisya Az-Zahra, memiliki nama kecil "Fisya" lalu tersenyum dibalik niqabnya.

"Udah move on dari si Ferdy?" Tanya Ardi meledek. Ardi juga sama dengan Adel yang statusnya teman dekat Nafisya sejak SMP.

"Apaan sih kamu di" Elak Nafisya memutar bola matanya malas. "Iya ga tau nih, tiba-tiba nanyain makhluk aneh" Timpal Adel melirik sinis ke arah Ardi.

"Ya kok pada sensi. Pms ya kalian?" Ucap Ardi sambil memainkan alisnya.

"Ga!" Jawab Nafisya dan Adel serempak. Ardi di hadiahi tatapan sinis dari kedua gadis itu.

"Wohoooo santay santayy" ucap Ardi cengengesan.

"Ar, ga ada niatan untuk halalin Adel?" Tanya Nafisya membuat Ardi dan Adel tercengang.

"Apa sih Sya..." Ucap Adel malu-malu. "Iya nih Fisya ngawur, baru juga masuk kuliah belum ada setahun udah mikirin halalin" protes Ardian tak terima.

"Hehe, kan ga baik kelamaan pacaran." Jawab Nafisya enteng

"Sya, saya belum punya apa-apa. Saya masih anak kuliahan, nanti Adel makan apa kalo sekarang di halalin sama saya?" Tanya Ardi memainkan gelas yang berisikan minuman kopi expresso tersebut.

"Iya Sya, Ardi bener. Aku juga belum siap nikah muda." Adel menambahkan ucapan Ardi yang sedang meminum pesanannya.

"Ih kalian kok dibawa seriusan? Aku bercanda loh.." Ucap Nafisya dengan menghembuskan nafas gusar.

"Issss Fisya! Kebiasaan." Adel mencubit lengan Fisya hingga Fisya merintih.

"Mau ikutan nyubit tapi dosa" cibir Ardi

"Maaf hehehe" ucap Nafisya sambil menggaruk kepala nya yang tertutup dengan hijabnya.

Nafisya, Adel, dan Ardi sudah berteman sejak Sekolah Menengah Pertama. Ketiga nya sempat saling diam-diaman selama hampir setahun, di sebabkan oleh Adel yang terlalu terprovokasi dengan omongan orang lain yang mengatakan jika Nafisya menyukai Ardi. Begitu dahsyat nya Hari Raya 'Idul Fitri yang pada saat itu memperbaiki hubungan ketiga nya.

Nafisya sangat beruntung memiliki satu teman putri dan satu teman putra. Nafisya merasa memiliki seorang kakak dan seorang adik di kehidupan nya yang hanya 'anak tunggal' dari pasangan Fikri Ahmad dan Fatimah Az-Zahra.

**

"Sya, liat tuh yang lagi antre mesen kopi" tunjuk Adel ke arah sepasang kekasih di bar. Nafisya serta Ardi pun mengikuti arah telunjuk Adel.

"Ferdy?" Tanya Ardi setengah terkejut. Nafisya hanya melihat gerak-gerik sepasang kekasih tersebut hingga kedua nya duduk di kursi yang tak jauh dari meja Nafisya dan teman nya.

"Iya itu Ferdy." Ucap Adel lalu Ardi mengangguk. "Sya.. udah move on kan?" Tanya Adel lembut menatap wajah Nafisya.

"U-udah kok Del." Jawab Nafisya gugup lalu mengalihkan pandangannya ke bawah.

"Bohong!" Maki Ardi membuat Nafisya sekaligus pengunjung yang ada di cafe menengok ke arah sumber suara.

"Ardi apaan sih kamu! Liat tuh jadi diliatin orang kan!" Cibir Adel melirik tajam ke arah Ardi.

NAFISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang