08.

308 10 0
                                    


Semua sudah terjadi, tidak ada yang perlu disesali dan tidak perlu saling menyalahkan.

Happy Reading guys:)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

"Assalamu'alaikum" ucap Ferdy yang baru datang.

"Wa'alaikumussalam" jawab Nafisya dan teman-teman secara bersamaan

Lalu Ferdy duduk di hadapan Nafisya, membuat Nafisya menundukkan kepala nya. Ferdy memberikan kode kepada Adel dan Hanum untuk memberikan waktu mengobrol Ferdy dan Nafisya.

"Ga bisa!" Tolak Adel secara tegas. "Gue takut Lo ngapa-ngapain dia dengan mulut pedes Lo" lanjut Adel yang masih terlihat kesal.

"Adel udah. Ayo, biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka" bujuk Hanum lalu membuahkan hasil. Adel mau pergi dan memberikan waktu untuk Ferdy.

"Terimakasih Hanum" kata Ferdy dengan senyuman dan dibalas dengan anggukan oleh Hanum.

"Apa kabar sya?" Tanya Ferdy membuka obrolan mereka.

"Alhamdulillah, sehat" jawab Nafisya yang masih menunduk kan kepala nya.

"Jangan mengalihkan wajahmu kebawah Fisya" kata Ferdy membuat Nafisya langsung mengangkat kepala nya dan menatap ke arah Ferdy.

"Langsung saja, tujuan kamu mengajak a-saya bertemu apa?" Tanya Nafisya

"Ada banyak tujuan Fisya, tetapi saya bingung harus mulai darimana dulu" jawab Ferdy yang sedang memainkan gelas.

"Dari hal terpenting" kata Nafisya menatap mata Ferdy.

"Hal terpenting bagiku adalah kamu" Ucapan Ferdy membuat Nafisya melebarkan bola mata nya dan mendapat kekehan dari Ferdy.

"Kenapa ketawa?" Tanya Nafisya saat Ferdy masih tertawa. "Ga ada yang lucu ferd" lanjut Nafisya kesal.

"Kamu masih saja, kalo kaget mata nya melotot begitu" kata Ferdy dengan senyuman masam nya.

"Tujuan kamu mengajak saya bertemu untuk apa?" Tanya Nafisya yang menegaskan ke Ferdy.

"Aku lelah Fisya dengan semua ini, aku lelah." Jawab Ferdy yang langsung berubah menjadi lemah, tatapannya sendu dan bibirnya kelu untuk bercerita.

"Lelah kenapa Ferdy?" Tanya Nafisya melembut. Justru membuat Ferdy semakin berdebar jantungnya.

"Kenapa kamu selalu hadir di mimpi ku Fisya?" Ferdy malah bertanya balik dengan menatap mata Nafisya.

Nafisya merasa terluka melihat Ferdy melemah seperti ini, tetapi ada apa dengan nya begitu isi pikiran Nafisya saat ini.

"Aku tidak tau" jawab Nafisya atas pertanyaan Ferdy. Sungguh Nafisya tidak tau harus berkata apa.

"Bagaimana bisa? Aku masih mencintai dirimu tetapi aku harus meninggalkan kamu Fisya. Aku terus berlari dari kamu, aku selalu bersembunyi menutupi semua perasaan aku tetapi itulah hal yang harus aku lakukan termasuk menyakiti kamu." Pernyataan Ferdy membuat mata Nafisya panas menahan bongkahan air mata yang siap meluncur.

NAFISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang