04.

405 14 0
                                    


Jangan berani keluar jika didalam dirimu masih merasa ketakutan.

Stayhome!

__________________________________

"Nafisya" panggil Hanum. Nafisya menoleh kebelakang. "Ada apa?" Tanya Nafisya langsung. "Hmm.. nanti aja deh" kata Hanum lalu tersenyum dan dibalas dengan anggukan oleh Nafisya.

Nafisya sedang fokus dengan dosen yang memberikan arahan untuk membuat kelompok praktikum.

"Nafisya Az-Zahra, Nathalia Hanum, Adellia Bilqis dan Rahman. Kalian satu kelompok" Ucap dosen. "Aaaaaaa kita satu kelompok!" Teriak antusias Adel dan membuat seisi kelas memperhatikan Adel.

"Adellia!" Tegur dosen sambil menggelengkan kepala nya. "Hehehe maaf Bu, maaf.." Kata Adel cengengesan. Hanum dan Nafisya ikutan menggelengkan kepala, takjub melihat tingkah sahabatnya itu.

****

"Suara adalah aurat Del. Jangan di ulangi lagi ya" Kata Nafisya menasehati Adel ketika mereka berjalan keluar kelas.

"Keceplosan Sya.." Ucap Adel lalu menampilkan deretan gigi nya. "Num, Lo jadi ikut kita kan?" Tanya Adel. "Num." Panggil Adel ketika melihat Hanum diam saja sejak tadi Adel mengajaknya mengobrol. "Hanum" panggil Adel sekali lagi dengan menggoyangkan tubuhnya.

"Huh? Iya?" Jawab Hanum linglung. "Bengong aja dari tadi" jawab Adel mengintimidasi. "Kenapa?" Tanya Adel penasaran. "Gapapa kok, tadi kamu tanya apa?" Hanum mengubah topik dan mendapat tatapan penasaran dari kedua temannya, Adellia dan Nafisya. "Gue gapapa Del, sya. Jangan gitu ah liatnya" kata Hanum menenangkan kedua temannya.

"Beneran ya?" Tanya Adel sambil menunjuk ke wajah Hanum dan membuat Hanum mengangguk. "Oke baiklah, tadi gue tanya. Lo jadi ikut kan ke toko buku?" Ucap Adel. "Jadi dong, yuk sekarang aja" ajak Hanum berjalan lebih dulu dari Adel dan Nafisya. "Dia kenapa?" Tanya Adel melihat ke arah Nafisya lalu dijawab dengan gelengan kepala, membuat Adel menghembuskan napas.

"Adel, Fisya! Ayo!" Teriak Hanum yang jaraknya tidak jauh dari mereka. Adel dan Nafisya segera menyusul Hanum.

~~~~~

"Num.." panggil Nafisya menyentuh lengan tangan Hanum. "It's okay sya." Jawab Hanum tersenyum simpul dan membuat Nafisya tambah penasaran. "Kalo ada apa-apa cerita ya? We are friends, right?" Kata Nafisya lalu di jawab anggukan oleh Hanum. "Of course sya. Tapi ga sekarang ya, kita have fun aja dulu ya?" Ucap Hanum sedang memfokuskan dirinya menyetir.

Ketiga wanita itu telah sampai di toko buku, tempat biasa mereka hangout.

"Sya, mau cari buku apa?" Tanya Adel disela-sela mereka mengelilingi rak-rak buku yang berjajar rapih.

"Ga tau nih, belum ada yang di pengen" jawab Nafisya yang sedang membaca tulisan di sampul belakang novel Fatimah.

"Syaa!" Panggil Hanum. Nafisya langsung menghampiri Hanum disebelah.

"Kenapa?" Tanya Nafisya bingung. "Ini cocok buat Lo." Kata Hanum menyodorkan novel Bidadari bermata bening karya HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY.

"Bagus kok sya." Kata Adel menimbrung di obrolan Nafisya dan Hanum "Beli aja, kamu kan cocok jadi bidadari" lanjut Adel meyakinkan Nafisya.

NAFISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang