03.

479 20 0
                                    

Aku tidak ingin terbangun, jika di dalam tidurku kita bertemu dan bersama.

Author!

****************************

"Saya tidak meninggalkan dirimu Nafisya Az-Zahra" ucap Ferdy penuh ketulusan dan kejujuran di mata nya yang menatap Nafisya.

"...." Nafisya tidak bergeming dengan pernyataan Ferdy. "Sungguh Fisya, saya tidak meninggalkan dirimu. Saya terpaksa Fisya." Kata Ferdy kembali dengan wajah yang tiba-tiba muram dengan mata yang sendu.

"Terpaksa?" Tanya Nafisya menatap bola mata Ferdy. "Apa maksudmu Ferdy?" Tanya Fisya sekali lagi dengan tegas dan menatap mata Ferdy meminta penjelasan.

"Nanti kamu mengetahui nya Fisya, tapi tidak sekarang" Jawab Ferdy tanpa membalas tatapan Nafisya. "Jawab pertanyaan saya, bagaimana perasaan kamu kepada saya?" Tanya Ferdy sekali lagi dan berusaha mengalihkan topik.

"Aku tidak tau Fer." Jawab Nafisya lalu menundukkan kepala nya dan mengizinkan air mata nya tumpah. "A-aku ti-tidak tau hiks hiks" Suara Nafisya bergetar ditambah nangisnya yang semakin kencang.

"Maaf Nafisya.." ucap Ferdy.

"Fisya, maaf.." Racau Ferdy dalam tidurnya. "Maafkan aku Fisya.." Racau nya lagi. "Fisyaaa!!!" Teriak Ferdy lalu ia terbangun dengan keringat yang bercucuran di dahi nya.

"Astagfirullah mimpi" ucap Ferdy menghembuskan nafasnya gusar. Lalu Ferdy menyenderkan punggungnya di headboard.

"Masih jam 3 pagi." Kata Ferdy melihat jam yang Ia ambil di nakas samping tempat tidurnya. "Fisya, Fisya" Ucap Ferdy sambil memijat keningnya.

****

"Bunda.." sapa Nafisya ke bunda yang sedang berada di dapur. "Iya sayang.." Jawab Bunda nya yang masih sibuk menggoreng ikan.

"Bun, Fisya bantuin ya?" Tawar Nafisya. "Yaudah, Fisya bantuin menata makanan di meja makan ya?" Jawab bunda mengelus pipi Nafisya lalu Fisya mengangguk dan segera melaksanakan perintah bunda.

*****

Setelah selesai sarapan, Nafisya berangkat ke kampus di antar oleh ayah Fikri yang kebetulan kantor nya searah dengan kampus Nafisya.

"Yah.." panggil Nafisya setelah mobil berhenti di depan gerbang kampusnya. Lalu, ayah menengok dan membalas jabat tangan anak kesayangan nya itu. "Assalamu'alaikum yah, hati-hati." Lanjut Nafisya setelah bersalaman lalu keluar dari dalam mobil. "Wa'alaikumussalam" jawab Ayah. Setelah itu ayah meninggalkan area gerbang kampus.

"Nafisya!" Panggil Adel yang sedang berdiri di pintu masuk gedung kampus. Nafisya segera menghampiri teman karibnya itu.

"Pulang mau ke toko buku ga?" Ajak Adel sambil tersenyum cerah, seperti ada mau nya mengajak Nafisya pergi. "Ya?" Ajaknya sekali lagi dengan nada memohon.

"......." Nafisya masih berpikir dengan mengetuk-ngetuk dagu nya yang tertutup cadar. "Mau ga ya??" Goda Nafisya.

"Harus mau Fisya!" Ajak Adel memaksa. "Nanti aku deh yang bayarin go-car nya" Adel mengajak Nafisya dengan rayuan.

"Ga usah Del, pake mobil gue aja" Nafisya dan Adel langsung memutar balikkan tubuhnya mencari tau siapa yang sedang berbicara dengan mereka.

NAFISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang