Fahri sedang menunggu Nafisya di dalam mobil, mereka berjanji untuk pergi dan pulang bersama.
Ting!
Bunyi pesan masukFahri mendengar suara handphone, tetapi bukan miliknya. Fahri melihat ke tempat duduk Nafisya, ternyata handphone Nafisya berbunyi.
Ferdy
Assalamu'alaikum, Fisya.Begitu pesan yang ditampilkan dari layar handphone Nafisya, membuat Fahri penasaran. Ia ragu untuk membuka nya, sebab itu urusan pribadi Nafisya. Tetapi ini pesan dari seorang pria, Fahri harus mencari tahu apa hubungan pria tersebut dengan Nafisya yang sudah menjadi istri sah nya.
Fahri memberanikan diri untuk membuka pesan tersebut, dengan menarik napas dan menyingkirkan keraguannya akhirnya Fahri membuka pesan tersebut.
Fahri membaca dari awal isi percakapan pesan tersebut, terlihat bahwa Nafisya jarang membalas pesan tersebut. Membuat Fahri lega, tetapi ada yang mengganjal di balik isi pesan tersebut.
Ferdy
Nafisya, dimana kamu? Saya sudah menunggu di rumah. Kamu tidak mungkin lupa kan? Janji saya, yang ingin datang ke rumahmu dan meminta izin pada ayah.Satu pesan yang Fahri sematkan di pikiran dan langsung menganggu pikirannya.
Siapa Ferdy? Ada huubungan apa dengan Fisya? Meminta izin, untuk apa? Begitu isi pikiran Fahri saat ini. Kacau tak karuan.
Toktok.
Bunyi kaca mobil di ketuk.Fahri menoleh dan ternyata Nafisya yang mengetuk kaca mobil nya. Segera Fahri membuka kunci mobil, lalu membukakan pintu untuk Nafisya.
Nafisya masuk ke dalam mobil, Fahri mengamati gerak-gerik Nafisya. Fahri menahan perasaannya yang masih berpikir tentang siapa Ferdy.
"Kak, liat hpku ga?." Tanya Nafisya yang sibuk mencari benda pipih tersebut. Fahri tidak menyahut, ia fokus menatap pandangan di depannya.
"Kak." Panggil Nafisya dengan menoel lengan Fahri.
"Mmm.. iya?." Kata Fahri saat sadar diri nya di senggol Nafisya.
"Ihhh, ngelamun aja sih." Cibir Nafisya. "Liat hp Fisya, ga?." Tanya Nafisya lagi.
"Ini." Fahri menyerahkan benda pipih tersebut pada Nafisya, lalu Nafisya menerima nya.
"Terima kasih, kak." Ucap Nafisya tersenyum dibalik niqabnya.
"Lain kali jangan ceroboh." Kata Fahri lalu menyalakan mesin mobilnya. "Untung ketinggalan di mobil saya." Lanjut Fahri saat mengendarai mobilnya dan meninggalkan area kampus.
"Iya-iya maaf." Ucap Nafisya memelas.
Nafisya memeriksa handphone nya, Nafisya melihat ada beberapa pesan dari Ferdy dan itu isi pesan kemarin dan hari ini.
Nafisya mengabaikan pesan Ferdy lagi, ia menaruh handphone nya di dalam tas. Lalu Nafisya mengalihkan mata nya untuk menatap jalanan, ia tidak menyangka jika Ferdy beneran datang dan berniat untuk menemui Ayahnya.
Ting!
Bunyi notif pesan di handphone Nafisya.Nafisya mengabaikan nya, ia masih menatap jalanan tetapi Fahri menegur Nafisya untuk membuka pesan nya.
"Sya, buka aja. Sapa tau penting." Kata Fahri lalu Nafisya menurut.
Ferdy Adipura
Assalamu'alaikum, sudah di read tetapi tidak dibalas? Saya sudah menunggu kamu di depan rumah.Mata Nafisya melotot seperti ingin keluar, Nafisya dibuat gelisah dan bingung. Bagaimana ini? Ya Allah, begitu batin Nafisya gelisah.
"Siapa?." Tanya Fahri yang masih sibuk menyetir.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAFISYA
Fiction généralePicture : pinterest. Story inspiration : Imagination. "Saya tidak meninggalkan dirimu Nafisya Az-Zahra" papar Ferdy penuh ketulusan dan kejujuran di mata nya yang sedang menatap Nafisya. "...." Nafisya tidak bergeming dengan pernyataan Ferdy. "Sungg...