13.

279 9 0
                                    

Wanita tidak senang jika dirinya di abaikan, di duakan dan di bohongi.

•Nafisya Az-Zahra•


Happy Reading
🌿





Nafisya meninggalkan Fahri yang masih sibuk berbicara di telepon.

Flashback on.

"Iya, Alhamdulillah sudah sehat syif." Jawab Fahri di telepon.

"......"

"Saya baik-baik saja." Kata Fahri lagi.

"....."

"Tidak perlu, terima kasih Syifa. Assalamu'alaikum." Kata Fahri lalu menutup saluran teleponnya.

Flashback off..

Nafisya masih terngiang dengan nama Syifa, Ia teringat dengan gadis yang bertemu nya di toko buku lalu hari ini di rumah sakit.

Nafisya memikirkan Syifa hingga tanpa sadar air panas yang ia tuangkan berlebihan.

"Fisya!." Teriak Fahri saat melihat Nafisya menuangkan air panas yang berlebihan.

Nafisya menengok dan "Aww!." Pekik Nafisya saat tak sengaja tangannya menyenggol gelas lalu air panas tersebut tumpah mengenai kaki Nafisya.

"Astagfirullah, Nafisya." Pekik Fahri lalu menghampiri Nafisya yang terduduk di lantai.

Nafisya memegangi kaki nya yang terasa perih akibat air panas tersebut. Fahri dengan cepat nya mengambil es yang sudah di bekukan, lalu ia mengompres kan pada kaki Nafisya.

"Aww. Pelan-pelan kak. Perih." Keluh Nafisya lalu Fahri mengangguk.

"Kamu melamun. Ada apa?." Tanya Fahri di sela-sela ia mengompres kaki Nafisya.

"Umi, bagaimana kabarnya?." Nafisya mengalihkan pembicaraan, tidak mengalihkan sih tetapi berusaha menggali kejujuran Fahri.

"Belom bisa di hubungi." Jawab Fahri yang masih fokus terhadap kaki Nafisya.

"Tapi, tadi Fisya dengar kak Fahri sedang berbicara dengan seseorang di telepon." Kata Nafisya yang berusaha menahan perihnya.

"Iya." Balas Fahri singkat. "Itu, teman kuliah." Kata Fahri berbohong.

"Ohhh, teman kuliah." Kata Nafisya. Tentu saja, Nafisya tidak percaya, tetapi ia hanya berusaha terlihat percaya saja.

"Sudah selesai." Kata Fahri kemudian membantu Nafisya berdiri. "Ayo, saya tuntun." Tawar Fahri.

"Ga usah, bisa sendiri." Nafisya menurunkan tangan Fahri dari lengan Nafisya dan berusaha untuk jalan sendiri.

"Sya, Sya. Fisya." Panggil Fahri di belakang tetapi Nafisya tidak menanggapi nya. Lalu, Fahri mengikuti Nafisya dari belakang untuk memastikan istri nya ini sampai dengan aman.

"Hati-hati." Kata Fahri di belakang tetapi Nafisya tidak menanggapi nya lagi.

Nafisya tidak percaya jika Fahri berbohong. Nafisya ingin Fahri jujur apa ada nya dengan Nafisya, karena dengan kejujuran membuat Nafisya senang dan percaya dengan orang tersebut.

NAFISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang