Light in the Night

2.9K 250 34
                                    



Happy reading~~

.

.

.












Sekitar pukul 7 malam, Yoongi baru selesai mengikuti acara di club musik. Mengingat Yoongi adalah penanggungjawab dari acara tersebut, jadi dia pulang paling akhir setelah melakukan refleksi dengan para anggota yang lain. Ia lirik jam tangan hitam yang melingkar manis di pergelangan, setelahnya ia tampak menimbang-nimbang sesuatu di pikirannya.

"Masih sore, mungkin mampir sebentar ke kedai ramen tidak masalah", gumamnya sembari mengangguk pelan, lantas membenahi semua barangnya ke dalam ransel. Lagipula perutnya sudah bernyanyi minta di isi, dan udara sangat dingin, juga dengan kombinasi kegundahan yang selalu mengganggu, jadi semangkuk ramen pedas terdengar begitu menggiurkan.

Kaki kecil yang berbalut sepatu bermerk mahal, melangkah dengan santai menuju kedai ramen favorit yang sudah jadi langganannya, itu karena letaknya juga dekat dengan kampus. Namun siapa sangka saat dirinya tiba di kedai tersebut, mata kucingnya yang sangat jeli tanpa perlu memindai terlebih dahulu langsung mengenali sosok manusia yang sedang menyantap ramen di pojok samping jedela kaca yang dari pintu masuk, siapapun yang duduk di sana akan langsung terlihat.

Mata Yoongi melebar sebelum senyumnya ikut mengembang. 'Pemuda berotot yang takut ingus!", sorak Yoongi dalam hati. Entah mengapa ia malah gembira melihat pemuda itu lagi.

Setelah memesan satu mangkuk ramen pedas dan segelas limun serta meminta pelayan untuk mengantarkan ke meja yang sama dengan pemuda di pojok, dengan senyuman yang masih mengembang, ia melangkah riang menuju meja yang menjadi incaran, mengabaikan beberapa pelanggan lain yang menatap heran karena senyuman yang kelewat lebar di bibirnya.

"Jungkuk-ssi!", Yoongi sedikit memekik sembari menepuk bahu pemuda itu pelan, namun sukses membuat sumpit yang tengah di pegang pemuda itu jatuh dengan tidak berdaya. Tentu saja pemuda itu langsung memberikan deathglare terbaiknya dan hendak mengucapkan sumpah serapah, namun saat mengetahui siapa pelakunya, pemuda itu tidak jadi melakukannya. Deathglare nya tergantikan dengan tatapan mata yang membola, menandakan pemuda itu sedang terkejut karena atensi pemuda manis yang ia ingat pernah di temuinya beberapa hari yang lalu. Tapi hei, dia memanggilnya siapa? Jungkuk? Jung? Kuk?

"Ups, sorry membuat sumpitmu jatuh. Ini kuambilkan lagi", kata Yoongi dengan senyum gummy yang membuat siapapun luluh dan ingin menjawil pipi gembil yang terangkat menggemaskan seperti dumpling kesukaan pemuda yang tidak lain adalah Jeon Jungkook.

Jungkook sempat tertegun ketika disuguhi pemandangan manis di depannya, lalu buru-buru berdeham demi kembali ke realita, karena kalau kebanyakan menikmati pemandangan manis itu takutnya malah membuat diabetes. Kan tidak lucu. "Oh kau, terima kasih", ucap Jungkook kala menerima sumpit dari tangan Yoongi. "Tapi namaku itu Jungkook kalau kau lupa", Jungkook berkata dengan ekspresi datarnya, padahal dia sedang salah tingkah karena ternyata pemuda manis itu masih mengenalinya walaupun salah sebut nama.

"Eh, begitu ya?", Yoongi menggaruk kepalanya dengan sangat imut. "Hehe, Jungkook-ssi. Benar begitu?"

"Iya seperti itu", Jungkook menganggukan kepalanya. "Ah pesananmu. Hati-hati", Jungkook reflek melindungi pipi Yoongi kala pelayan membawa baki yang berisi pesanan Yoongi hampir mengenai pipi kalau saja pemuda manis itu menengok sedikit lagi. Terselamatkanlah ramen Yoongi dari nasib buruk yang baru saja mengintai.

[KookGa]  If It's Not With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang