Happy reading 💜💜💜
Gaje dan typo bertebaran
Ngga dibaca ulang :") asal langsung publish :")
Astagaaa, maaf, ada adegan kissing... Padahal update siang hariiii pas puasa huhuhu :"(
Maaf, kalau ga nyaman, skip ae pas bagian awal :"(
Borahae💜💜💜
.
.
.
"Beneran, tidak mau aku mampir dulu?", tanya Jungkook. Ia tatap Yoongi yang tengah melepaskan seatbelt. Lagi-lagi Yoongi banyak diam. Bedanya, kali ini ia tahu penyebabnya, tentu saja karena eomma.
Yoongi tersenyum tipis. "Iya.. Lagipula saat ini aku tidak mau mencuri 'Jeon muda' lagi. Aku tidak mau mendapat masalah.. ".
"Maaf ya, Yoon... Seharusnya aku-", ucapan Jungkook terputus saat satu telunjuk Yoongi bersarang di bilah bibirnya.
"Iya, Jungkookie. Lagi pula aku tidak apa-apa kok. Aku benar-benar tidak apa-apa".
"Hmm.. Yoon, boleh aku menciummu?", tanya Jungkook dengan raut sendu. "Setelah ini aku pasti akan sangat merindukanmu. Jadi, bolehkah?"
Jungkook tersenyum bahagia kala melihat Yoongi mengangguk, walau hanya sekali, tapi cukup menunjukkan bahwa Yoongi setuju. Ia condongkan tubuhnya ke arah Yoongi yang reflek memejamkan mata, mencoba mengikis jarak di antara mereka, menarik tengkuk Yoongi perlahan dan menempelkan bibirnya pada bibir semerah cherry milik Yoongi.
Perlahan, Jungkook melumatnya setelah terdiam cukup lama. Yoongi yang larut dalam dominasi Jungkook, tanpa sadar sedikit membuka mulutnya dan hal itu tentu tidak disia-siakan oleh Jungkook untuk mengakses mulut Yoongi lebih dalam. Pemuda Jeon itu tersenyum di sela-sela ciuman saat Yoongi juga membalas ciumannya walau sedikit berantakan.
Saat dirasa tangan Yoongi memukul-mukul punggungnya tanda kehabisan napas, Jungkook dengan tidak rela melepaskan pagutannya hingga menciptakan benang saliva saat tautannya terlepas. Dengan mata sayu, Jungkook menatap Yoongi yang terengah. Wajah merah merona, bibir merah yang bengkak akibat perbuatannya dan saliva yang berada di sudut bibir Yoongi membuat si mungil terlihat seksi berkali lipat.
Jiwa iblisnya meronta-ronta, namun Jungkook masih sadar diri untuk menahannya. Tidak boleh lebih dari ini, pikirnya. Jungkook kemudian mengusap saliva di sudut bibir Yoongi dengan seduktif, lalu kembali tersenyum. "Kamu manis sekali".
Dan ucapan pemuda Jeon itu membuat wajah Yoongi total memerah. Kupu-kupu di hatinya menari zumba. Ia jadi malu berlama-lama dengan Jungkook. Ingin Yoongi benamkan wajahnya ke dalam lumpur jika Jungkook terus menatapnya intens seperti itu.
"Kook, kita tidak boleh begini lagi. Aku akan keluar. Jaga dirimu".
Jungkook diam. Ia hanya menatap si mungil yang keluar dari mobilnya tanpa menoleh kembali. Benar-benar tidak menoleh lagi sampai si mungil masuk dalam rumahnya. Jungkook menghela napas kecewa. Benar, tidak seharusnya mereka melakukan itu. Apa Yoongi marah? Lalu kenapa tadi dia terlihat sangat menikmati ciumannya?
Jungkook menyentuh bibirnya sendiri. Ini kali keduanya dia berciuman dengan Yoongi, dan rasanya benar-benar menakjubkan. Jungkook mengulum senyum. Bibirnya manis sekali, lebih manis dari madu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookGa] If It's Not With You
FanfictionKita bertemu dalam suatu kebetulan - MYG Warning! Boy x Boy