***
"Bodoh. Cuma gara-gara wanita itu kau sampai tidak makan hingga pingsan seperti ini. Apa yang sedang ada di otakmu sehun?"
Samar-samar sehun mendengar suara seorang wanita.
Wanita yang ia rindukan.
Sebelum ia benar-benar sadar dari pingsannya.
"Akhh" sehun meringis pelan sambil memegang kepalanya yang benar-benar ingin pecah.
Kemudian ia menyadari keberadaannya saat ini.
"Aku dimana sekarang?" tanya nya kebingungan.
Lalu terdengar suara pintu dibuka.
"Eh kamu sudah sadar sayang." ucap sania.
"Mama benar-benar sangat kuatir tadi pas kamu pingsan di kamar. Tapi untungnya kamu gak apa-apa. Kata lisa, asam lambung kamu naik karena gak makan. Mama kan su...."
"Mah kata siapa? Tadi mama bilang kata siapa asam lambungku naik?" ucap sehun memotong perkataan tante sania.
"Dokter lisa. Tadi dia yang menangani kamu."
"Lisa? Dia 'Lisaku' mah?"
Mendengar perkataan sehun barusan tawa tante sania tidak dapat di tahan lagi. Tawanya pecah di kamar vip RS itu.
"Sejak kapan lisa menjadi milikmu sehun?""Aduhhh.. Perutku mah sakit skali."
"Sehun, nak kau tak apa?" kini ketegangan kembali menyeruak diruangan itu.
"Sakit sekali mah, aku sudah tidak kuat." ringis sehun.
"Sebentar sayang mama panggilkan dokter dulu." ucap tante sania lalu buru-buru pergi mencari dokter.
Saking kuatirnya sampe tante sania tak bisa berpikir jika di kamar itu ada alarm untuk memanggil dokter tanpa harus keluar mencari.
"Yashhh lisa akan kesini, aku harus berpura pura kesakitan." ucap bahagia sehun saat mamanya sudah tidak ada diruangan itu.
Beberapa menit kemudian....
Terdengar suara pintu yang akan dibuka. Dan sehun kembali berakting sedang kesakitan.
Namun sayang yang datang bukan lisa tapi dokter lain.
"Izinkan saya memeriksa anda." ucap dokter itu meminta izin.
"Dokter lisa mana?" tanya sehun dengan polosnya.
"Dia sedang menangani pasien lain." Jawab si dokter.
"Baiklah kau boleh pergi, aku sudah tidak sakit lagi." tutur sehun.
Setelah dokter itu pergi .
Pletakk..
"Aduhh sakit." ringis sehun."Oh jadi kau sedang berakting hmm? Kau membuat mama kuatir sampai ngosngosan mencari dokter untukmu tapi itu semua cuma akting?" sinis mama sehun sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Maaf mah, aku hanya ingin melihat lisa."
"Katakan saja yang sejujurnya tidak usah berakting seperti tadi."
"Ya gengsi dong ma." ucap sehun sambil matanya menatap ke arah lain menahan malu karena aktingnya ketahuan.
"Yi gingsi ding mi. sekarang lo nyeselkan nyeselkan ?"
"Lah malah nyanyi. Ayo dong bawa lisa kesini." rengek sehun pada tante sania.
"Please deh gak usah merengek kayak gitu . kamu bukan anak kecil lagi sehun. Jadi harus usaha sendiri dong buat ketemu sama lisa." Ucap tante sania hendak pergi dari ruangan itu.