Sudah 3 hari ini lisa tidak bertemu dengan sehun sejak hari pertunangan mereka.
Lisa selalu mengajak sehun keluar jalan-jalan, lunch or dinner tapi sehun selalu menolak dengan alasan sibuk.
Lisa bukan tipe wanita yang suka 'mengajak' apalagi sampai memohon, melainkan dia yang selalu 'diajak' dan selalu dia tolak jika tidak sesuai dengan mood nya . Tapi semenjak kenal dengan sehun, dia menghancurkan seluruh prinsipnya hanya untuk laki-laki itu.
"Kau bilang kau sedang sibuk kan baby. Okay tunggu aku dikantormu".
~~~
Saat tiba di kantor sehun, lisa langsung menanyakan ruangan sehun pada resepesionis.
"Ruangannya pak sehun dimana ya? Saya ingin bertemu". Ucap lisa dengan angkuhnya
"Maaf bu, apa sebelumnya sudah buat janji?".
"Gak perlu, saya tunangan sehun". Jawabnya tanpa basa-basi dan langsung menunjukkan foto pertunangannya itu.
"Oh ia maaf bu, pak sehun di lantai 31 ruangan CEO". "Nanti satpam yang akan mengantarkan ibu keatas" lanjutnya.
"Tidak perlu, saya bisa sendiri". Ucap lisa meninggalkan resepsionis itu. Ia lalu naik menggunakan lift khusus CEO.
Sebelum masuk keruangan sehun, lisa sempat melirik meja sekretaris yang kosong.
"Ini kan masih jam kerja, kenapa sekretarisnya tidak ada disana?". Batinnya.
Tanpa pikir panjang, lisa langsung masuk ke ruangan sehun dan tanpa di duga ia melihat sesuatu yang menyayat hati.
Ya, saat ini sehun dan sejeong sedang berciuman dengan mesranya.
"Hmm, saking menikmatinya sampai kalian tidak menyadari saat ini sedang ada tamu" Lisa berdehem untuk menyadarkan pasangan itu.
Sejeong yang kaget langsung menjauhkan tubuhnya dari sehun. Lalu menjaga jarak, sejauh mungkin.
"Sedang apa kau disini?" sinis sehun tak suka melihat kedatangan lisa .
"Kenapa? Aku kesini ingin mengajakmu makan siang diluar, tapi aku tidak tau kalau kau sudah kenyang hanya dengan berciuman dengan sekretarismu". Pancing lisa sambil menunjukkan senyum smirk nya.
Dia suka situasi ini. Dimana membuat sehun terpojok hingga tersulut emosi.
"Aku kan sudah bilang kalau aku sibuk".
"Ya kau bilang kalau kau sedang sibuk, tapi itu kemarin sehun. Lalu hari ini? Ohh apa jangan-jangan sibuk yang kau maksud itu, sibuk berbuat mesum dengan wanita ini." sindir lisa menunjuk sejeong.
"Jaga ucapanmu itu lisa. Aku tidak menyangka kau wanita berpendidikan bisa mengatakan hal itu."
"Hahah kenapa tidak? Kau saja lelaki terpandang yang sudah memiliki tunangan bisa melakukan hal mesum dengan wanita. Lebih baik mana hm?" Tawa lisa mengejek.
"Dan kau gadis sok suci. Tidak tau diri sekali. Bahkan sehun sekarang sudah menjadi tunanganku tapi kau masih mencoba merayunya." bentak lisa pada sejeong.
"Liat saja besok, apakah kau masih bekerja disini atau tidak." sambungnya.
"Memangnya kau siapa bisa membentak kekasihku. Dan kau tidak ada hak untuk memecat karyawan disini." Marah sehun. Dia sudah tidak tahan dengan perkataan lisa yang amat sangat tajam itu.
"Aku? Kau tanya aku siapa sehun? Tanyakan saja pada kekasihmu aku ini siapa." ucap lisa menunjuk sejeong menggunakan matanya.
"Ah lupakan saja. Kalau kau tidak ingin kejadian ini aku ceritakan pada om alex maka bersiaplah, kita akan keluar makan siang hari ini. Aku tunggu diluar 10 menit jika kau tidak keluar maka aku akan menelpon om alex". Lisa lalu pergi meninggalkan ruangan sehun .
Sedangkan sehun, langsung menenangkan sejeong yang saat ini sedang terisak.
"Dasar wanita angkuh, kau liat saja nanti pembalasanku." batinnya.
~~~
Di Restoran"Kenapa kau menyukai gadis miskin itu?".
Saat ini mereka sedang menunggu pesanan tetapi lisa malah memancing sehun dengan menanyakan hal seperti itu .
"Meskipun dia wanita miskin tapi dia mempunya hati yang baik tak sepertimu kaya harta, namun miskin hati. tentu saja aku mencintainya, tanpa alasan". ucap sehun dengan pandangan mencemooh ke lisa
"Kalau suatu saat kau malah mencintaiku bagaimana?"
"Itu hanya terjadi dalam mimpimu." Sinis sehun, setelahnya pelayan datang membawa pesanan mereka.
"And my dream come's true." Ucap lisa percaya diri lalu mulai menyendokan makanan kemulutnya.
~~~