"Selamat pagi lisa." Sapa Sehun saat melihat Lisa sudah bangun dari tidurnya ."Aaakhh." Brakk...
"Aduhhh." Ringisnya pelan.
Terdengar bunyi yang cukup keras saat Lisa terjatuh akibat tersandung selimutnya sendiri. Bagaimana tidak?
Nyawanya belum terkumpul sempurna tetapi ia sudah dikagetkan dengan keberadaan Sehun di apartemen itu.
"Ini mimpikan? Jangan bilang ini nyata." cicit lisa pelan yang masih didengar oleh sehun.
"Apa perlu kucubit dulu baru kau sadar?" Ucap sehun yang sudah ada di hadapannya.
Suara itu yang slalu dirindukan Lisa namun tidak untuk situasi seperti ini
Suaranya benar-benar menyeramkan.
Lisa menengadah kepalanya untuk melihat sehun. Dan memamerkan deretan gigi rapinya itu. Padahal dalam hati ia sedang was-was.
"Hihihi sehun kapan kau tiba?" tanya lisa mencoba basa basi.
"Berdiri dari situ." Perintahnya.
Bahkan sehun sama sekali tak menjawab pertanyaan Lisa.
Lisa kemudian bangkit lalu duduk di sofa dekat dengan tempat tidurnya.
"Kau dengan siapa kesini?" Tanya Lisa lagi.
"Dengan sejeong." Jawab Sehun singkat.
"Oh." Hanya kalimat itu yang mampu keluar dari mulut lisa..
Lisa sudah lelah kalau itu berkaitan dengan Sejeong.
Ia lalu melangkah ingin keluar dari kamarnya.
Malas sekali, masih pagi seperti ini aku sudah mendengar nama sejeong.
"Eh mau kemana?" Tanya Sehun sambil menahan pergelangan tangan Lisa agar tak pergi dari situ.
"Urusan kita belum selesai Lisa." Lanjutnya.
"Apa? Cepat katakan, aku lapar."
"Siapa pria yang berfoto denganmu tempo hari." Tanya Sehun.
"Kenapa kau harus tau?" Lisa balik bertanya.